Yayasan IJMI Dukung Penyelamatan 12 WNI dari Myanmar

Jumat, 18 Oktober 2024 10:30 WIB

Ilustrasi Perdagangan orang atau Human trafficking. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Integritas Justitia Madani Indonesia (IJMI) memastikan mendukung Indonesia dalam upaya penyelamatan 12 WNI yang menjadi korban perdagangan manusia. Dukungan itu Yayasan IJMI lakukan melalui mitra IJM Thailand.

"Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang luar biasa antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, IJM Thailand, dan otoritas Thailand dalam menyelamatkan 12 WNI," kata Direktur Eksekutif Yayasan IJMI, Try Harysantoso, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 17 Oktober 2024.

Try menyebut langkah ini merupakan bagian dari upaya bersama melindungi dan memulihkan hak-hak WNI yang terjebak dalam kondisi kerja paksa dan perbudakan modern. Dia juga menjamin akan memberikan pendampingan bagi para WNI yang menjadi korban.

"Kami akan terus berkomitmen memerangi perdagangan manusia dan memastikan para korban mendapatkan pendampingan selama di Thailand supaya para korban tetap terlindungi dan mendapat hak-haknya," ujarnya.

Try menyebut setidaknya ada sejumlah langkah strategis untuk mendukung pembebasan WNI tersebut, yakni menyampaikan informasi tentang korban dan keluarga korban; koordinasi bersama IJM Thailand untuk dukungan identifikasi korban; dan melapor ke Kementerian Luar Negeri dan IJM Thailand.

Advertising
Advertising

Yayasan IJMI secara proaktif memberikan kabar terbaru dan notifikasi kepada IJM Thailand mengenai profil dan kondisi 12 WNI yang menjadi korban perdagangan manusia dan perbudakan modern dengan harapan langkah-langkah penyelamatan dapat segera diambil. Bersama Kementerian Luar Negeri dan IJM Thailand, Yayasan IJMI turut mengkoordinasikan pergerakan korban sekaligus memastikan keamanan dan keselamatan mereka selama proses pemindahan dari lokasi berbahaya ke tempat perlindungan yang lebih aman.

Try menjelaskan pihaknya terus memonitor laporan perlakuan penyiksaan dan tindakan tidak manusiawi yang dialami oleh para korban selama mereka berada dalam jaringan perdagangan manusia. Data ini akan digunakan untuk memberikan dukungan hukum dan psikologis lebih lanjut. Dukungan juga diberikan kepada keluarga korban yang ada di Indonesia, memastikan mereka mendapatkan informasi yang jelas, dan mendukung secara psikologis selama proses penyelamatan. Adapun proses pemulangan 12 korban ke Indonesia akan dilakukan sesuai dengan prosedur pemulangan yang ditetapkan oleh otoritas pemerintah Thailand.

Sejak berdiri pada 3 Maret 2023, Yayasan IJMI mencatat telah menyelamatkan dan mendampingi para penyintas perdagangan manusia dan perbudakan modern dari berbagai wilayah di Asia seperti Kamboja, Myanmar, Malaysia, Filipina, Thailand dan lainnya sehingga mereka mendapat hak-hak mereka selama proses berlangsung. Total, 116 korban menerima dukungan dari Yayasan IJMI, 58 orang berhasil diselamatkan, serta 9 orang tersangka telah mendapat hukuman atas perbuatan mereka.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri membebaskan 12 WNI yang terindikasi menjadi korban penyekapan di wilayah konflik Mywaddy, Myanmar. Pembebasan itu dilakukan lewat koordinasi antara Kementerian Luar Negeri RI dengan Yangon dan KBRI Bangkok. Kementerian Luar Negeri RI menjelaskan ke-12 WNI itu telah menyeberang dari Myanmar ke Thailand pada Selasa, 15 Oktober 2024, waktu setempat. Selanjutnya, mereka akan menjalani proses keimigrasian di Thailand sesuai peraturan yang berlaku

Kementerian Luar Negeri RI mengungkap para korban berangkat ke Thailand dalam kurun waktu Maret hingga Juli 2024 setelah dijanjikan pekerjaan di Thailand. Namun, mereka mengaku disekap dan dipaksa bekerja sebagai online scammer dan judi online serta mengalami kekerasan fisik. Bukan hanya itu, ke-12 WNI itu kesulitan berkomunikasi karena telepon genggamnya ditahan, namun beberapa diantaranya sempat menyampaikan posisinya setelah berhasil berkomunikasi dengan KBRI Yangon.

Pilihan editor: Perang Gaza, Pertumbuhan Bisnis Starbucks Indonesia Perlahan Membaik

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kesaksian WNI, Lebanon Selatan Sudah Porak-poranda

1 hari lalu

Kesaksian WNI, Lebanon Selatan Sudah Porak-poranda

WNI menceritakan kondisi Lebanon memburuk akibat dibombardir Israel sejak Agustus 2024. Serangan itu sudah sampai ke Ibu kota Beirut.

Baca Selengkapnya

Isu Myanmar Jadi Fokus KTT ASEAN di Laos

1 hari lalu

Isu Myanmar Jadi Fokus KTT ASEAN di Laos

Para pemimpin negara ASEAN menaruh perhatian terhadap konflik di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Sekjen Tekankan Peran Penting ASEAN di Kawasan Regional dan Global

2 hari lalu

Sekjen Tekankan Peran Penting ASEAN di Kawasan Regional dan Global

ASEAN diharapkan bisa berperan dalam menjalin hubungan dengan negara-negara berpengaruh di dunia.

Baca Selengkapnya

Sekjen Dorong Keanggotaan Penuh Timor Leste di ASEAN

2 hari lalu

Sekjen Dorong Keanggotaan Penuh Timor Leste di ASEAN

Sekjen ASEAN mengungkapkan bahwa pemimpin negara-negara anggota ASEAN mendukung keanggotaan penuh Timor Leste.

Baca Selengkapnya

Kemlu Sebut 15 Korban TPPO Myanmar Berhasil Dipulangkan

2 hari lalu

Kemlu Sebut 15 Korban TPPO Myanmar Berhasil Dipulangkan

Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) WNI yang berada di Myanmar mengalami kekerasan.

Baca Selengkapnya

Kemlu Sebut 12 WNI Korban Penyekapan di Myanmar Berhasil Selamat

2 hari lalu

Kemlu Sebut 12 WNI Korban Penyekapan di Myanmar Berhasil Selamat

Kemlu menyebut 12 WNI korban penyekapan di Myanmar berhasil diselamatkan.

Baca Selengkapnya

WNI Ceritakan Kengerian Serangan Israel ke Lebanon

2 hari lalu

WNI Ceritakan Kengerian Serangan Israel ke Lebanon

Pada awal-awal serangan Israel ke Lebanon, Rina, WNI, masih bersikukuh tinggal. Namun semakin hari eskalasi serangan Israel semakin sengit

Baca Selengkapnya

Empat WNI Asal Sumatra Barat Tiba di Kampung Halaman usai Dievakuasi dari Lebanon

3 hari lalu

Empat WNI Asal Sumatra Barat Tiba di Kampung Halaman usai Dievakuasi dari Lebanon

Pemerintah Sumatra Barat bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI mendata WNI yang berasal dari ranah minang

Baca Selengkapnya

Mantan Anggota DPRD jadi Korban TPPO di Myanmar, Disnaker Indramayu Surati Kemlu

3 hari lalu

Mantan Anggota DPRD jadi Korban TPPO di Myanmar, Disnaker Indramayu Surati Kemlu

"Dari informasi yang didapatkan diduga kuat Robiin merupakan korban TPPO," tutur Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Indramayu.

Baca Selengkapnya

Polri Imbau Masyarakat Jangan Mudah Tergiur Tawaran Kerja Bergaji Tinggi di Luar Negeri

4 hari lalu

Polri Imbau Masyarakat Jangan Mudah Tergiur Tawaran Kerja Bergaji Tinggi di Luar Negeri

Sejak pandemi Covid-19, Polri menyebut banyak orang Indonesia yang bekerja di sektor penipuan online khususnya di wilayah Myanmar, Laos, dan Kamboja.

Baca Selengkapnya