Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesaksian WNI, Lebanon Selatan Sudah Porak-poranda

Reporter

image-gnews
Petugas berada di tengah puing-puing setelah serangan Israel di pasar komersial, di tengah permusuhan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, di Nabatieh, Lebanon selatan, 13 Oktober 2024. Serangan udara Israel telah menghancurkan pasar era Ottoman di kota selatan Nabatieh semalam, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai empat orang. REUTERS/Mohammed Yassin
Petugas berada di tengah puing-puing setelah serangan Israel di pasar komersial, di tengah permusuhan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, di Nabatieh, Lebanon selatan, 13 Oktober 2024. Serangan udara Israel telah menghancurkan pasar era Ottoman di kota selatan Nabatieh semalam, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai empat orang. REUTERS/Mohammed Yassin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi Lebanon semakin hari terus memburuk akibat bombardir Israel sejak Agustus 2024. Serangan Israel sudah sampai ke Ibu Kota Beirut. Kondisi ini mendorong Indonesia mengevakuasi WNI di sana, termasuk 4 orang asal Sumatra Barat.

Salah satu WNI asal Sumatra Barat yang dievakuasi yakni Muhammad Luthfi Ahmadi, mahasiswa, 23 tahun. Dia masuk gelombang evakuasi ke 9  yang dilakukan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lebanon. 

Dia bercerita jika eskalasi sudah menyebar hampir di beberapa kota besar di Lebanon, tiidak hanya kawasan selatan saja. "Kondisi tidak kondusif lagi, perang sudah menjalar ke pinggir-pinggir kota besar seperti Beirut," kata Luthfi saat diwawancarai Tempo, Selasa 15 Oktober 2024.

Luthfi menjelaskan di Lebanon hampir setiap hari dibombardir rudal Israel. Terutama kawasan yang disinyalir sebagai lokasi Hizbullah.

"Setiap malam pasti selalu ada serangan dari zionis Israel. Ledakan demi ledakan terus terdengar setiap hari," katanya.

Menurutnya Mahasiswa Global University itu, perang di Lebanon memang murni antara Fraksi Hizbullah dengan Israel. Sebab tentara Lebanon tidak bereaksi ketika ada serangan rudal. Kondisi ini yang membuat Luthfi memutuskan untuk dievakuasi. Walaupun di Beirut, khususnya tempatnya berkuliah masih aman, namun ledakan bom pasti terdengar.

"Saya pulang karena disarankan pihak kampus, setelah kondisi kondusif saya akan kembali lagi," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain Luthfi, Rina Mardiani, ibu rumah tangga, 33 tahun, WNI asal Sumatra Barat, juga ikut dievakuasi bersama 2 putranya. Rina bercerita Lebanon Selatan sudah porak-poranda diserang dari darat dan udara oleh Israel. Lokasi itu jaraknya sekitar 2 jam dari tempat tinggal Rina dan keluarga.

Rina juga mengutarakan, jika rumah sakit di kawasan bagian Selatan sudah banyak yang hancur. Banyak dari pasien di sana yang ditransfer ke rumah sakit yang berada di Beirut. 

Walaupun rudal selalu terdengar setiap malam, menurutnya kawasan Beirut masih agak kondusif. Sebab pasar masih berjalan lancar dan belum terjadi lonjakan harga sembako. "Pasar di Beirut masih berjalan dengan lancar," katanya.

Kampus-kampus di Beirut beberapa juga masih melakukan aktivitas mengajar. Kecuali yang memang lokasinya sangat dekat dengan Lebanon Selatan pasti diliburkan. Rina juga menyampaikan hal yang sama Luthfi terkait dengan perang yang terjadi ini bukan antar negara, tetapi fraksi. 

Akan tetapi, ia melihat banyak orang-orang tidak bersalah menjadi korban. Banyak juga dari warga Lebanon yang marah dengan penyerangan itu. Rata-rata warga Lebanon tidak ingin perang ini terus terjadi, banyak pula yang mengecam dan berharap perang segera berhenti. 

Pilihan editor: Korea Utara Klaim 1,4 Juta Anak Muda Bergabung dengan Militer, Siap Perang?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Drone dari Lebanon Lagi-lagi Berhasil Menembus Pertahanan Udara Israel

11 jam lalu

Asap terlihat saat sebuah pesawat tanpa awak (UAV) dicegat setelah diluncurkan dari Lebanon, di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel, di Kibbutz Eilon di Israel utara, 23 Juli 2024. REUTERS/Shir Torem/File Photo
Dua Drone dari Lebanon Lagi-lagi Berhasil Menembus Pertahanan Udara Israel

Drone yang ditembakkan dari Lebanon berhasil menembus langit Israel. Bunyi sirine meraung.


Netanyahu Dibawa ke Tempat Persembunyian Usai Sirine Serangan Udara Meraung

12 jam lalu

Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 13 Mei 2024. GIL COHEN-MAGEN/Pool via REUTERS
Netanyahu Dibawa ke Tempat Persembunyian Usai Sirine Serangan Udara Meraung

Sirine tanda serangan udara meraung di Israel. Netanyahu dibawa ke tempat persembunyian.


Kemlu Sebut 15 Korban TPPO Myanmar Berhasil Dipulangkan

12 jam lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Kemlu Sebut 15 Korban TPPO Myanmar Berhasil Dipulangkan

Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) WNI yang berada di Myanmar mengalami kekerasan.


25 Persen Wilayah Lebanon Selatan Di Bawah Perintah Evakuasi Israel

14 jam lalu

Petugas Bulan Sabit Merah Arab Suriah membantu seorang wanita saat melintasi area perbukitan di perbatasan Masnaa, setelah serangan Israel menutup jalan bagi kendaraan pada 14 Oktober 2024. REUTERS/Louisa Gouliamaki
25 Persen Wilayah Lebanon Selatan Di Bawah Perintah Evakuasi Israel

UNHCR menyebut sebanyak 25 persen wilayah di Lebanon selatan berada dalam perintah evakuasi Israel.


Top 3 Dunia: Tanggapan DK PBB soal UNIFIL hingga Komandan Pasukan Al Quds Masih Hidup

15 jam lalu

Brigadir Jenderal Esmail Qaani, kepala Pasukan Quds Garda Revolusi. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Top 3 Dunia: Tanggapan DK PBB soal UNIFIL hingga Komandan Pasukan Al Quds Masih Hidup

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 15 September 2024 diawali oleh kekhawatiran Dewan Keamanan PBB usai UNIFIL diserang di Lebanon selatan oleh Israel


Kemlu Sebut 12 WNI Korban Penyekapan di Myanmar Berhasil Selamat

16 jam lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar menunjukkan cuplikab percakapan. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kemlu Sebut 12 WNI Korban Penyekapan di Myanmar Berhasil Selamat

Kemlu menyebut 12 WNI korban penyekapan di Myanmar berhasil diselamatkan.


Presiden Kuba Kembali Pimpin Unjuk Rasa Pro-Palestina di Havana

23 jam lalu

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel, bersama para pemimpin Kuba lainnya, lewat di depan Kedutaan Besar AS saat pawai mendukung warga Palestina di Gaza, di Havana, Kuba, 23 November 2023. Yamil Lage/Pool via REUTERS
Presiden Kuba Kembali Pimpin Unjuk Rasa Pro-Palestina di Havana

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel memimpin unjuk rasa ribuan warga di Havana pada Senin untuk mendukung warga Palestina dan menuntut pengakhiran agresi


Donald Trump Unggul dalam Jajak pendapat soal Timur Tengah Dibanding Harris, Ini Sebabnya

1 hari lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Donald Trump Unggul dalam Jajak pendapat soal Timur Tengah Dibanding Harris, Ini Sebabnya

Donald Trump menyarankan Israel segera menyelesaikan perang . Sementara Harris menyerukan agar segera dilakukan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.


Serang UNIFIL di Lebanon, Israel Mulai Kehilangan Dukungan dari Eropa

1 hari lalu

Anggota pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIFIL) mengamati perbatasan Lebanon-Israel, saat mereka berdiri di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Serang UNIFIL di Lebanon, Israel Mulai Kehilangan Dukungan dari Eropa

Israel mulai kehilangan dukungan dari Eropa ketika sengaja menyerang posisi pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) dan melukai beberapa personel.


Begini Pasukan Perdamaian PBB atau UNIFIL Beroperasi di Kawasan Garis Biru dan Sungai Litani

1 hari lalu

Kendaraan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Marjayoun, dekat perbatasan dengan Israel, di Lebanon Selatan 9 Agustus 2024. REUTERS/Karamallah Daher
Begini Pasukan Perdamaian PBB atau UNIFIL Beroperasi di Kawasan Garis Biru dan Sungai Litani

Militer Israel sengaja melakukan penyerangan posisi UNIFIL di Lebanon Selatan yang merupakan kawasan Garis Biru berdasarkan mandat PBB. Respons PBB?