Zelensky Paparkan Rencana Kemenangan, Janjikan Barter SDA Ukraina untuk Barat

Reporter

Tempo.co

Kamis, 17 Oktober 2024 15:36 WIB

Donald Trump, bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Trump Tower di New York City, 27 September 2024. Shannon Stapleton/Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memaparkan rencana kemenangan kepada anggota parlemen dan pejabat tinggi pada Rabu, 16 Oktober 2024. Ia menyerukan kepada sekutu Ukraina untuk mengambil langkah mendesak guna mengakhiri perang dengan Rusia tahun depan.

Ia mengatakan kepada parlemen ada lima poin utama dalam rencananya itu yang sudah diajukan kepada sekutu Barat. Di anatranya adalah undangan tanpa syarat untuk bergabung dengan NATO sekarang dan dukungan senjata.

Sebagai imbalannya, ia menawarkan peran Barat dalam mengembangkan sumber daya mineral alam Ukraina. Ukraina juga bisa memasok tentara untuk meningkatkan keamanan NATO dan menggantikan sebagian pasukan Amerika Serikat di Eropa.

"Bersama mitra-mitra, kita harus mengubah keadaan agar perang berakhir. Terlepas dari apa yang diinginkan (Presiden Rusia Vladimir) Putin, kita harus mengubah keadaan agar Rusia dipaksa untuk berdamai," katanya kepada para anggota parlemen dan pejabat tinggi.

Zelensky sering menyerukan diakhirinya perang Rusia Ukraina secara adil. Ia mengatakan berencana memaksa Kremlin bernegosiasi dengan itikad baik. Namun ia mengakui dalam pidatonya bahwa beberapa sekutu melihat akhir perang secara berbeda. Ia mengaku jarang mendengar kata negosiasi dan keadilan dari para sekutunya, padahal Ukraina terbuka terhadap diplomasi dengan Rusia.

Advertising
Advertising

Poin lain dalam rencana yang diusulkannya adalah membentuk paket pencegahan strategis non-nuklir yang komprehensif di Ukraina untuk melindungi dari ancaman Rusia dan menghancurkan kekuatan militernya. Ia tidak menjelaskan lebih lanjut, namun ia mengatakan ada tambahan rahasia yang tak dapat diungkapkan.

Rencana lainnya adalah membayangkan peran Barat dalam berinvestasi dan bersama-sama melindungi sumber daya mineral alami Ukraina dari serangan Rusia serta janji-janji rekonstruksi pascaperang. Penasihat presiden Mykhailo Podolyak mengatakan bahwa adendum rahasia tersebut mencakup rincian senjata dan penempatan yang dibutuhkan Ukraina.

"Lampiran tersebut menguraikan senjata yang dibutuhkan untuk menghancurkan logistik yang jauh dari garis depan, menghancurkan tempat penyimpanan atau pusat produksi, termasuk area tempat pasukan ditempatkan," kata Podolyak kepada kantor berita RBK Ukraina. "Saya tegaskan lagi, jauh di dalam Rusia.

Di dalam rencananya, Zelensky juga menolak menyerahkan wilayah Ukraina ke Rusia. Zelensky menekankan bahwa solusi untuk mengakhiri perang dengan Rusia bukanlah pertukaran wilayah atau kedaulatan Ukraina.

Ia juga mengkritik Cina, Iran, dan Korea Utara karena mendukung Rusia. Ia menyebut ketiga negara itu sebagai “koalisi penjahat”.

Rencana tersebut telah diungkapkan kepada Presiden AS Joe Biden, serta kandidat presiden Kamala Harris dan Donald Trump pada September 2024. Ia juga telah berbicara kepada sekutu lainnya seperti Inggris, Prancis, Italia, dan Jerman.
Zelensky akan menyampaikan “rencana kemenangannya” kepada para pemimpin Eropa pada hari Kamis. 17 Oktober 2024 selama pertemuan puncak di Brussels.

Rusia dengan cepat menolak usulan Zelensky. Rusia menyebut usulan itu sebagai rencana perdamaian yang bersifat sementara. "Satu-satunya rencana perdamaian yang ada adalah bagi rezim Kyiv untuk menyadari kesia-siaan kebijakan yang mereka jalankan dan memahami perlunya untuk sadar," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Rabu, 16 Oktober 2024.

AL JAZEERA | REUTERS

Pilihan editor: Dokumen Akhir KTT Asia Timur Belum Diadopsi, Rusia Sebut Gara-gara Amerika Serikat

Berita terkait

Dokumen Akhir KTT Asia Timur Belum Diadopsi, Rusia Sebut Gara-gara Amerika Serikat

11 jam lalu

Dokumen Akhir KTT Asia Timur Belum Diadopsi, Rusia Sebut Gara-gara Amerika Serikat

Alasan dokumen pernyataan akhir KTT Asia Timur belum dapat diadopsi adalah karena Rusia menyebut ada upaya memasukkan geopolitik ke dokumen itu

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Kementerian di India, Rusia, Cina, dan Amerika?

1 hari lalu

Berapa Jumlah Kementerian di India, Rusia, Cina, dan Amerika?

Berikut jumlah kementerian dari negara-negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.

Baca Selengkapnya

Sekjen ASEAN Tekankan Netralitas di Tengah Kekuatan Besar Global

1 hari lalu

Sekjen ASEAN Tekankan Netralitas di Tengah Kekuatan Besar Global

Sekjen ASEAN menekankan komitmen agar organisasinya tetap bersikap netral di tengah kekuatan besar global.

Baca Selengkapnya

BRIN Gandeng Perusahaan Rusia Rosatom Kembangkan Teknologi Nuklir untuk Kesehatan

2 hari lalu

BRIN Gandeng Perusahaan Rusia Rosatom Kembangkan Teknologi Nuklir untuk Kesehatan

BRIN jalin kerjasama dengan perusahaan energi Rusia Rosatom untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk kesehatan.

Baca Selengkapnya

Badan Nuklir Rusia: IKN Cocok Gunakan Teknologi Nuklir

2 hari lalu

Badan Nuklir Rusia: IKN Cocok Gunakan Teknologi Nuklir

Pemerintah Indonesia bisa mengkolaborasikan pemanfaatan energi nuklir dengan energi lainnya dalam operasional IKN.

Baca Selengkapnya

Mark Rutte Pastikan NATO Tak Bisa Diintimidasi Rusia

2 hari lalu

Mark Rutte Pastikan NATO Tak Bisa Diintimidasi Rusia

Dalam kunjungan ke Wiesbaden, Mark Rutte memberi pesan tegas ke Rusia

Baca Selengkapnya

6 Fakta Tewasnya 5 Pendaki Rusia di Dhaulagiri, Gunung dengan Zona Kematian

3 hari lalu

6 Fakta Tewasnya 5 Pendaki Rusia di Dhaulagiri, Gunung dengan Zona Kematian

Lima pendaki Gunung Dhaulagiri asal Rusia ditemukan meninggal dunia, berikut fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

ASEAN Dorong Kesepakatan soal Laut Cina Selatan dan Penghentian Kekerasan di Myanmar

3 hari lalu

ASEAN Dorong Kesepakatan soal Laut Cina Selatan dan Penghentian Kekerasan di Myanmar

ASEAN mendesak kesepakatan soal Laut Cina Selatan dan penghentian kekerasan di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Han Kang Tolak Konpers Soal Nobel Sastra karena Konflik Gaza dan Ukraina

4 hari lalu

Han Kang Tolak Konpers Soal Nobel Sastra karena Konflik Gaza dan Ukraina

Han Kang, penulis Korsel pemenang Hadiah Nobel Sastra 2024, menolak mengadakan konferensi pers akibat perang Ukraina-Rusia dan genosida Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Ukraina Dukung RUU Larang Penggunaan Bahasa Rusia di Sekolah Negeri

4 hari lalu

Kementerian Pendidikan Ukraina Dukung RUU Larang Penggunaan Bahasa Rusia di Sekolah Negeri

Sebagian besar warga negara Ukraina bisa berbahasa Rusia atau mengerti bahasa Ukraina dan bahasa Rusia.

Baca Selengkapnya