Panglima Militer Israel dan Komandan Brigade Al Quds Iran Esmail Qaani Muncul ke Publik Setelah Dikabarkan Tewas
Reporter
Sukma Kanthi Nurani
Editor
S. Dian Andryanto
Kamis, 17 Oktober 2024 05:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komandan tertinggi Brigade Al Quds Iran, Esmail Qaani, yang sempat tidak diketahui keberadaannya setelah terbunuhnya pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, bulan lalu, dikabarkan dalam keadaan baik. Wakil komandan pasukan, Iraj Masjedi, menyatakan pada hari Senin bahwa Qaani tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa.
"Dia dalam kondisi sehat dan menjalankan aktivitasnya. Beberapa pihak meminta kami untuk mengeluarkan pernyataan," kata Masjedi seperti dikutip media pemerintah Iran terkait Qaani.
Brigjen Esmail Qaani, muncul di depan umum di Teheran pada Ahad setelah hampir dua minggu spekulasi mengenai nasibnya, termasuk rumor bahwa dia telah terbunuh atau terluka dalam serangan udara Israel di ibu kota Lebanon, Beirut.
Rekaman yang disiarkan televisi pemerintah Iran menunjukkan Qaani menghadiri upacara di Teheran untuk kepulangan Jenazah Brigjen Abbas Nilforoushan, seorang perwira Iran yang tewas dalam serangan Israel di Beirut pada 27 September.
Sebelumnya, dua sumber keamanan Iran melaporkan bahwa Qaani tidak bisa dihubungi sejak serangan di Beirut minggu lalu. Kantor Berita Mahasiswa Iran juga melaporkan bahwa pesan dari Qaani dibacakan dalam sebuah konferensi solidaritas untuk anak-anak Palestina yang digelar pada hari Senin di Teheran, karena Qaani berhalangan hadir akibat menghadiri pertemuan penting lainnya.
Dilansir dari middleeasteye.net, Qaani masih hidup dan tidak terluka, tetapi saat ini berada dalam pengawasan dan sedang diinterogasi terkait penyelidikan Iran atas pelanggaran keamanan besar. Dalam dua bulan terakhir, Israel telah membunuh beberapa tokoh tinggi dari Poros Perlawanan yang dipimpin Iran, termasuk sebagian besar pemimpin militer Hizbullah.
Kecurigaan bahwa komandan senior Iran tersebut mungkin telah terbunuh meningkat ketika calon pengganti Nasrallah, Hashem Safieddine, diduga tewas dalam serangan Israel terhadap pangkalan rahasia bawah tanah Hizbullah pada 4 Oktober lalu.
Nasib Safieddine dan rekan-rekannya masih belum jelas, karena pesawat Israel menargetkan anggota penyelamat dan personel Hizbullah yang mencoba mendekati lokasi serangan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan pada hari Selasa bahwa Hashem Safieddine telah "dihabisi," namun seorang juru bicara militer Israel kemudian mengatakan bahwa mereka tidak bisa memastikan kematian Safieddine.
Qaani tiba di Lebanon dua hari setelah Nasrallah dibunuh, bersama dengan beberapa komandan IRGC dan tokoh lainnya untuk "mengevaluasi situasi di lapangan," menurut sumber MEE. Namun, setelah serangan terhadap Safieddine, komunikasi dengan Qaani terputus selama dua hari, kata sumber tersebut.
Spekulasi beredar di media sosial dan media bahwa Qaani terluka atau terbunuh dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut. Namun, seorang sumber di IRGC dan pejabat senior Irak mengatakan kepada MEE bahwa Qaani tidak terluka dan tidak berada di pertemuan Dewan Syura bersama Safieddine.
Selain itu, Panglima Militer Israel Herzi Halevi juga muncul ke publik usai dirumorkan tewas dalam serangan milisi Hizbullah Lebanon. Halevi datang ke pusat pelatihan Brigade Golani pada Senin, 14 Oktober 2024, lokasi yang diserang Hizbullah pada Ahad, 13 Oktober 2024.
Dalam kunjungannya itu, Halevi mengatakan bahwa saat ini Israel sedang menelepon. Oleh karena itu, serangan terhadap markas latihan tidak bisa diterima.
Dilansir dari timesnownews.com, setelah serangan pesawat nirawak Hizbullah terhadap Israel pada Minggu malam di dekat wilayah Binyamina, banyak rumor di media sosial mengenai tewasnya Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi. Klaim palsu tentang Halevi dengan cepat menyebar setelah peristiwa yang mengakibatkan lebih dari enam puluh orang terluka.
Segera setelah serangan tersebut, "Laporan Pembunuhan Halevi" mulai menjadi tren di platform X dengan banyak orang mulai mengomunikasikan lebih banyak teori tentang kematian kepala IDF tersebut.
Saat klaim palsu tersebut mulai menjadi tren di media sosial, Jackson Hinkle, seorang komentator Amerika juga menggunakan akun X-nya untuk menyebutkan pembunuhan Halevi berdasarkan sumber yang belum dikonfirmasi.
Ada beberapa tweet lain yang menyebutkan klaim palsu kematian Halevi sebagai klaim yang nyata. Satu tweet menyebutkan, "Berita Terkini, Laporan awal mengonfirmasi pembunuhan Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Herzi Halevi." Tweet lain menulis, "Berita Terkini: Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Herzi Halevi, telah dibunuh."
SUKMA KANTHI NURANI I DEWI RINA CAHYANI I SITA PLANASARI I TIMES NOW NEWS
Pilihan Editor: Komandan Pasukan Al Quds Iran Muncul di Teheran Setelah Dikabarkan Tewas dalam Serangan Israel