Israel Serang UNIFIL di Lebanon: Seberapa Berbahayanya Insiden Ini?
Editor
Ida Rosdalina
Senin, 14 Oktober 2024 19:34 WIB
Apa amanat yang diemban UNIFIL?
Setelah perang selama sebulan antara Israel dan militan Hizbullah Lebanon pada 2006, mandat untuk UNIFIL diperluas ketika Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi 1701.
Resolusi ini mengizinkan pasukan penjaga perdamaian untuk membantu tentara Lebanon menjaga area operasi bebas dari senjata atau personel bersenjata selain dari negara Lebanon, Reuters melaporkan
Hal ini telah memicu gesekan dengan Hizbullah yang didukung Iran, yang secara efektif mengendalikan Lebanon selatan meskipun ada kehadiran tentara Lebanon. Hizbullah adalah kelompok militan bersenjata lengkap yang merupakan kekuatan politik paling kuat di Lebanon.
Misi penjaga perdamaian juga diarahkan oleh resolusi 1701 "untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan di daerah-daerah pengerahan pasukannya dan sesuai dengan kemampuannya, untuk memastikan bahwa daerah operasinya tidak digunakan untuk kegiatan permusuhan dalam bentuk apa pun."
Seberapa umumkah pasukan penjaga perdamaian PBB cedera?
Dari 1948 hingga akhir Agustus 2024, 4.398 pasukan penjaga perdamaian PBB yang menjalankan misi di seluruh dunia telah terbunuh. Dari jumlah kematian ini, 1.629 disebabkan oleh penyakit, 1.406 disebabkan oleh kecelakaan, 1.130 oleh tindakan jahat, dan 233 disebabkan oleh "alasan lain", menurut data dari PBB.
UNIFIL merupakan misi penjaga perdamaian yang paling berbahaya, dengan korban jiwa terbanyak. Dalam 46 tahun keberadaannya, 337 penjaga perdamaian telah terbunuh. Diikuti oleh Misi Stabilisasi Terpadu Multidimensi PBB di Mali, yang telah menelan 311 korban jiwa. Jumlah kematian penjaga perdamaian tertinggi dalam satu tahun terjadi pada 1993 ketika 252 penjaga perdamaian tewas selama misi di Somalia, Bosnia dan Herzegovina, Kamboja, dan lokasi lainnya.
Pada 2010, jumlah korban jiwa tertinggi kedua terjadi ketika 173 penjaga perdamaian terbunuh. Mereka termasuk tiga penjaga perdamaian dengan Misi Uni Afrika-PBB di Darfur selama konfrontasi dengan penyerang tak dikenal.
Pada tahun yang sama, 43 anggota Misi Stabilisasi PBB di Haiti (MINUSTAH) tewas pada 12 Januari akibat gempa bumi di Haiti. Sepuluh personel MINUSTAH lainnya tewas pada 2010 dalam "tindakan kekerasan", demikian dilaporkan situs web PBB.
Pada 2017, PBB mengatakan bahwa serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian di Republik Demokratik Kongo dicurigai dilakukan oleh kelompok bersenjata Pasukan Demokratik Sekutu. Serangan tersebut menewaskan 14 penjaga perdamaian Tanzania dan melukai 44 lainnya.