Pemenang Nobel Perdamaian 2024 Sebut Kehancuran Gaza seperti Jepang 80 Tahun Silam

Reporter

Tempo.co

Minggu, 13 Oktober 2024 10:38 WIB

Ketua bersama Konfederasi Organisasi Korban Bom Atom dan Bom Hidrogen Jepang (Nihon Hidankyo) Toshiyuki Mimaki, yang selamat dari pengeboman atom Hiroshima tahun 1945, bereaksi saat menghadiri konferensi pers setelah pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2024 diumumkan di Hiroshima, Jepang, 11 Oktober 2024. Kyodo/via REUTERS

Kelompok penyintas bom atom dari Hiroshima dan Nagasaki yang memenangi Hadiah Nobel Perdamaian 2024 memperingatkan bahwa kondisi Gaza saat ini seperti Jepang 80 tahun yang lalu.

“Senjata nuklir tidak pernah membawa perdamaian,” kata salah satu ketua kelompok Nihon Hidankyo, dalam konferensi pers pada Jumat.

Komite Nobel Norwegia di Oslo menganugerahkan hadiah Nobel kepada kelompok tersebut "atas upaya mereka untuk mencapai dunia yang bebas dari senjata nuklir dan karena menunjukkan melalui kesaksian para saksi bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan lagi".

Toshiyuki Mimaki, salah satu ketua Nihon Hidankyo, menangis pada konferensi pers setelah penghargaan tersebut diumumkan, dengan mengatakan "Saya tidak pernah bermimpi hal ini bisa terjadi".

“Dikatakan bahwa karena senjata nuklir, dunia dapat menjaga perdamaian. Namun senjata nuklir dapat digunakan oleh teroris,” kata Mimaki kepada wartawan.

Advertising
Advertising

“Misalnya, jika Rusia menggunakannya untuk melawan Ukraina, Israel melawan Gaza, maka hal ini tidak akan berhenti sampai disitu saja. Politisi harus mengetahui hal-hal ini.”

Dia menambahkan bahwa anggota kelompok tersebut – yang didirikan pada 1956 – “berusia rata-rata 85 tahun”.

“Saya berharap generasi kedua (penyintas bom atom) dan masyarakat umum berpartisipasi dalam kegiatan perdamaian, untuk perdamaian tanpa senjata nuklir,” ujarnya.

Mimaki juga mengatakan situasi anak-anak di Gaza serupa dengan apa yang dihadapi Jepang pada akhir Perang Dunia II.

“Di Gaza, anak-anak yang mengalami pendarahan digendong (oleh orang tuanya). Seperti di Jepang 80 tahun lalu,” ujarnya.

"(Anak-anak di Jepang/Hiroshima Nagasaki) kehilangan ayah mereka dalam perang dan ibu mereka dalam bom atom. Mereka menjadi yatim piatu."

Abad ke-20 membawa amukan brutal Jepang di Asia dan Perang Dunia II, yang berakhir pada 1945 setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.

Bom nuklir pertama menghantam Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan menewaskan 140.000 orang.

Tiga hari kemudian, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Nagasaki, menewaskan 74.000 orang termasuk banyak yang selamat dari ledakan tersebut namun kemudian meninggal karena paparan radiasi.

Jepang mengumumkan kekalahannya pada Perang Dunia II pada 15 Agustus 1945.

Wali Kota Hiroshima, Kazumi Matsui, mengecam senjata nuklir sebagai “kejahatan mutlak”.

“Hibakusha (orang-orang yang selamat) mengalami penuaan yang cepat dan semakin sedikit orang yang mampu memberikan kesaksian tentang kesia-siaan kepemilikan bom atom dan kejahatannya,” katanya kepada wartawan, Jumat.

“Masyarakat generasi mendatang harus tahu bahwa apa yang terjadi bukan hanya tragedi Hiroshima dan Nagasaki, tapi tragedi yang menyangkut seluruh umat manusia yang tidak boleh terulang kembali.”

Perdana Menteri Shigeru Ishiba juga memuji pemberian hadiah tersebut kepada Nihon Hidankyo.

“Fakta bahwa Hadiah Nobel Perdamaian dianugerahkan kepada organisasi ini, yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun berupaya menghapuskan senjata nuklir, sangatlah berarti,” kata Ishiba kepada wartawan.

Pilihan Editor: Han Kang Tolak Konpers Soal Nobel Sastra karena Konflik Gaza dan Ukraina

THE NEW ARAB

Berita terkait

34 Negara Tuntut Jaminan Keamanan bagi Personel UNIFIL di Lebanon

4 jam lalu

34 Negara Tuntut Jaminan Keamanan bagi Personel UNIFIL di Lebanon

Sebanyak 34 negara yang berkontribusi kepada UNIFIL menyerukan perlindungan bagi pasukan perdamaian PBB di Lebanon

Baca Selengkapnya

Han Kang Tolak Konpers Soal Nobel Sastra karena Konflik Gaza dan Ukraina

4 jam lalu

Han Kang Tolak Konpers Soal Nobel Sastra karena Konflik Gaza dan Ukraina

Han Kang, penulis Korsel pemenang Hadiah Nobel Sastra 2024, menolak mengadakan konferensi pers akibat perang Ukraina-Rusia dan genosida Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Bahaya Bom Uranium yang Diduga Digunakan Israel untuk Serang Lebanon

5 jam lalu

Bahaya Bom Uranium yang Diduga Digunakan Israel untuk Serang Lebanon

Israel diduga lakukan serangan bom uranium ke Beirut, Lebanon. Bom jenis ini telah dilarang secara internasional

Baca Selengkapnya

Wisatawan Asing Dapat Tiket Domestik Gratis di Jepang, Pelaku Pariwisata Khawatir Overtourism

7 jam lalu

Wisatawan Asing Dapat Tiket Domestik Gratis di Jepang, Pelaku Pariwisata Khawatir Overtourism

Maskapai itu mengatakan bahwa tujuan promosi tersebut adalah untuk mempromosikan lokasi-lokasi Jepang yang kurang dikenal.

Baca Selengkapnya

19 Warga Palestina Tewas karena Serangan Israel ke Gaza

10 jam lalu

19 Warga Palestina Tewas karena Serangan Israel ke Gaza

Pasukan Israel terus merangsek ke daerah Jabalia di mana banyak ribuan penduduk di sana. Sebanyak 19 warga Palestina tewas karena serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Jadwal Komplit Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2024, Setelah Lawan Bahrain, Siap Hadapi Cina dan Jepang

18 jam lalu

Jadwal Komplit Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2024, Setelah Lawan Bahrain, Siap Hadapi Cina dan Jepang

Timnas Indonesia bermain imbang 2-2 menghadapi tuan rumah Bahrain. Berikut jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2026 anak asuh Shin Tae-yong selanjutnya.

Baca Selengkapnya

Nikaragua Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

1 hari lalu

Nikaragua Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Nikaragua menyebut Israel adalah sebuah negara fasis dan genosida sehingga pilih memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Dokter Lintas Batas Ungkap Warga di Kamp Jabalia di Gaza Terperangkap Serangan Israel

1 hari lalu

Dokter Lintas Batas Ungkap Warga di Kamp Jabalia di Gaza Terperangkap Serangan Israel

Dokter lintas batas memperingatkan ada ribuan orang terperangkap di kamp Jabalia, Gaza, karena tentara Israel menyerang area itu.

Baca Selengkapnya

Tiga Mayor Israel Tewas dalam Bentrokan dengan Pejuang Palestina di Gaza

1 hari lalu

Tiga Mayor Israel Tewas dalam Bentrokan dengan Pejuang Palestina di Gaza

Ketiga perwira cadangan Israel tewas karena ledakan bom di daerah Jabalia, Gaza.

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Desak Masyarakat Internasional Hentikan Penjualan Senjata kepada Israel

1 hari lalu

PM Spanyol Desak Masyarakat Internasional Hentikan Penjualan Senjata kepada Israel

Desakan dari Spanyol ini muncul setelah Israel menyerang pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) selama tiga hari berturut-turut.

Baca Selengkapnya