TEMPO.CO, Jakarta - Tiga tentara Israel berpangkat mayor tewas dalam bentrokan dengan pejuang dari pasukan perlawanan Palestina di Gaza utara, demikian pengumuman militer pada Kamis. Dilansir Anadolu Agency, Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tiga perwira cadangan tewas dalam bentrokan dengan pejuang Palestina di Gaza utara.
Ketiga korban tewas adalah perwira cadangan dengan pangkat mayor dari Unit Dukungan Logistik 5460, yang merupakan bagian dari brigade lapis baja "Bnei Or" ke-460 Israel, kata pernyataan itu.
Dua dari korban tewas berusia 32 tahun, dan yang ketiga berusia 37 tahun, kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa "Nama-nama tiga tentara yang gugur yang keluarganya telah diberitahu telah diizinkan untuk dipublikasikan."
Menurut harian Yedioth Ahronoth, ketiganya tewas dalam sebuah ledakan bom di daerah Jabalia, Gaza utara. Angka-angka tentara tewas yang dirilis militer menunjukkan bahwa sejauh ini 734 tentara telah terbunuh dan 4.700 lainnya terluka sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober 2023.
Ketegangan regional telah meningkat akibat serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 42.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan Hamas tahun lalu.
Konflik ini menyebar ke Lebanon dengan Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri, yang telah menewaskan lebih dari 1.323 orang dan melukai lebih dari 3.700 orang lainnya sejak 23 September.
Meskipun ada peringatan internasional bahwa kawasan Timur Tengah berada di ambang perang regional di tengah serangan tanpa henti Israel ke Gaza dan Lebanon, Tel Aviv memperluas konflik dengan meluncurkan invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.
Pilihan Editor: Nihon Hidankyo Raih Hadiah Nobel Perdamaian 2024, Peringatan untuk Negara-negara Nuklir