19 Warga Palestina Tewas karena Serangan Israel ke Gaza
Reporter
Savero Aristia Wienanto
Editor
Suci Sekarwati
Minggu, 13 Oktober 2024 05:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Serangan militer Israel di Gaza pada Jumat malam, 11 Oktober 2024, menewaskan setidaknya 19 warga Palestina. Angka itu diperoleh berdasarkan informasi medis setempat pada Sabtu, 12 Oktober 224.
Pasukan Israel terus merangsek ke daerah Jabalia di mana banyak ribuan penduduk di sana. Warga menuturkan pasukan Israel terus menggempur Jabalia, yang berada di utara kawasan Gaza, baik itu serangan udara dan darat.
Militer Israel menerbitkan perintah evakuasi baru pada hari Sabtu ke dua lingkungan di tepi utara Kota Gaza, yang juga terletak di utara kawasan itu, dengan menyebut daerah itu sebagai zona pertempuran berbahaya.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri Gaza yang dikelola Hamas mendesak warga tidak pindah ke daerah utara dan juga untuk menghindari menuju ke selatan, di mana Israel terus melakukan pemboman dan pembunuhan setiap hari di daerah yang diklaimnya aman.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada komentar dari Israel mengenai kematian 19 warga Gaza tersebut. Militer Israel hanya mengatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa pasukan yang beroperasi di Jabalia dan daerah sekitarnya telah menewaskan puluhan militan, menemukan senjata, dan membongkar infrastruktur militer.
Operasi Israel di kawasan ini dimulai seminggu yang lalu. Militer Israel mengatakan operasi saat itu bertujuan untuk melawan anggota Hamas yang melancarkan serangan dan mencegah Hamas berkumpul kembali. Pejabat kesehatan Palestina menyebutkan jumlah orang yang tewas di Jabalia selama seminggu terakhir sekitar 150 orang.
Pada Jumat lalu, serangan Israel menghantam empat rumah di Jabalia sehingga menewaskan sekitar 20 orang dan melukai puluhan orang. Militer Israel telah mengirim pasukan ke kota-kota terdekat Beit Hanoun, Beit Lahiya, serta Jabalia dan memerintahkan penduduk untuk mengungsi dari rumah mereka sekaligus menuju ke daerah aman di wilayah selatan.
Pejabat Palestina dan PBB mengatakan tidak ada daerah aman di Gaza. Mereka juga telah menyuarakan kekhawatiran atas kekurangan makanan, bahan bakar, dan pasokan medis yang parah di Gaza utara, serta mengatakan ada risiko kelaparan di sana.
Kampanye militer Israel di Gaza, yang bertujuan melenyapkan kelompok Hamas, telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina sejak dimulai setahun lalu. Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu pekan ini, Hamas mengatakan pembantaian terhadap warga sipil oleh Israel bertujuan untuk menghukum penduduk Jabalia karena menolak meninggalkan rumah mereka. Itu adalah tanda kegagalan militer Israel untuk mengalahkan kelompok itu. Israel membantah menargetkan warga sipil.
Vaksin Polio
Salah seorang pejabat PBB mengatakan pada Jumat, 10 Oktober 2024, serangan Israel dan perintah evakuasi di Gaza utara dapat berdampak pada tahap kedua kampanye vaksinasi polio yang akan dimulai minggu depan. Kementerian kesehatan wilayah tersebut mengumumkan pada Sabtu ini kampanye tersebut akan dimulai pada Senin, 13 Oktober 2024, di wilayah Jalur Gaza bagian tengah dan akan berlangsung selama tiga hari sebelum dipindahkan ke wilayah lain.
Kelompok bantuan melakukan putaran awal vaksinasi bulan lalu setelah seorang bayi lumpuh sebagian akibat virus polio tipe 2 pada Agustus 2024. Itu adalah kasus polio pertama di Gaza dalam 25 tahun.
Sumber : Reuters
Pilihan editor: Indonesia Diminta Tegas atas Serangan Israel terhadap Dua Prajurit TNI yang Bertugas di UNIFIL
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini