Meski Diserang Israel, UNIFIL: 'Kami Akan Tetap Tinggal'

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 11 Oktober 2024 20:42 WIB

Juru bicara pasukan penjaga perdamaian N (UNIFIL) Andrea Tenenti di Beirut, Lebanon, 10 Oktober 2024. REUTERS/Louisa Gouliamaki

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan penjaga perdamaian PBB bertekad untuk tetap berada di pos mereka di Lebanon selatan, juru bicara pasukan tersebut mengatakan pada Kamis, 9 Oktober 2024, meskipun ada serangan Israel dalam beberapa hari terakhir yang telah melukai personel PBB dan memicu kewaspadaan internasional.

Andrea Tenenti mengatakan serangan Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian yang dikenal sebagai UNIFIL dengan peluru tank dan tembakan senjata ringan telah menyebabkan dua anggota terluka di rumah sakit dan melumpuhkan beberapa kemampuan pemantauan mereka pada Rabu dan Kamis. Dua anggota yang terluka itu berasal dari kontingen Indonesia.

Kabar terbaru yang dilansir Al Jazeera menyebutkan beberapa penjaga perdamaian dari kontingen Sri Lanka juga terluka dalam serangan Israel lainnya yang menargetkan markas Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) di Lebanon selatan.

Laporan tersebut mengatakan bahwa sebuah tank Merkava Israel menargetkan salah satu menara pengamatan UNIFIL di jalan utama yang menghubungkan Tyre ke Naqoura, di depan pos pemeriksaan Angkatan Darat Lebanon, melukai kontingen Sri Lanka yang ditempatkan di sana.

Mereka mengatakan bahwa artileri Israel menembakkan sebuah peluru yang menghantam pintu masuk utama pusat komando UNIFIL di Naqoura, yang menyebabkan kerusakan pada lokasi tersebut.

Advertising
Advertising

"Jelas, ini mungkin salah satu peristiwa atau insiden paling serius yang kami saksikan dalam 12 bulan terakhir," kata Tenenti dalam sebuah wawancara, merujuk pada baku tembak antara pasukan Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon.

Sebanyak 50 negara yang ikut serta dalam pasukan tersebut telah sepakat pada Kamis untuk terus mengerahkan lebih dari 10.400 pasukan penjaga perdamaian di antara Sungai Litani di utara dan perbatasan yang diakui PBB antara Lebanon dan Israel yang dikenal sebagai Garis Biru di selatan.

"Kami berada di sana karena Dewan Keamanan (PBB) telah meminta kami untuk berada di sana. Jadi kami akan tetap berada di sana sampai situasi tidak memungkinkan bagi kami untuk beroperasi," kata Tenenti.

UNIFIL mengatakan bahwa sebuah tank Israel menembaki menara pengawas di markas besar pasukan di Naqoura pada Kamis, menghantam menara tersebut dan menyebabkan dua pasukan penjaga perdamaian terjatuh.

Pasukan Israel juga menembaki sebuah posisi di dekatnya, merusak kendaraan dan sistem komunikasi, dan pada Rabu "dengan sengaja menembaki dan melumpuhkan" kamera-kamera yang memantau daerah tersebut, kata pasukan penjaga perdamaian dalam sebuah pernyataan.

Israel mengatakan bahwa pasukannya beroperasi pada Kamis di dekat pangkalan UNIFIL di Naqoura, namun mengatakan bahwa mereka menginstruksikan pasukan PBB di daerah tersebut untuk tetap berada di tempat yang dilindungi, kemudian melepaskan tembakan.

Berita terkait

Ketua PPI Lebanon Sebut Ada 4 Mahasiswa Indonesia Menolak Dievakuasi

3 jam lalu

Ketua PPI Lebanon Sebut Ada 4 Mahasiswa Indonesia Menolak Dievakuasi

Ketua PPI Lebanon menyebut masih ada empat mahasiswa yang memilih bertahan di Lebanon karena ingin melanjutkan perkuliahan.

Baca Selengkapnya

Total 79 WNI Sudah Dievakuasi dari Lebanon

4 jam lalu

Total 79 WNI Sudah Dievakuasi dari Lebanon

Sebanyak 14 WNI yang dievakuasi dari Lebanon dan tiba dengan selamat di tanah air pada 10 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Komitmen Tak Tinggalkan Lebanon

7 jam lalu

Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Komitmen Tak Tinggalkan Lebanon

Pasukan penjaga perdamaian PBB bertekad akan tetap berjaga di pos-pos mereka di selatan Lebanon.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Semua Pasukan TNI di Lebanon Hati-Hati setelah Serangan Israel

7 jam lalu

Jokowi Minta Semua Pasukan TNI di Lebanon Hati-Hati setelah Serangan Israel

Presiden Jokowi menanggapi insiden dua prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL terkena serangan dari militer Israel. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Prajurit TNI UNIFIL Diserang, Menlu: RI Tak Gentar Hadapi Teror Israel

10 jam lalu

Prajurit TNI UNIFIL Diserang, Menlu: RI Tak Gentar Hadapi Teror Israel

Menlu RI Retno Marsudi mengatakan Indonesia tak gentar dengan teror Israel usai serangan kepada dua prajurit TNI di UNIFIL.

Baca Selengkapnya

Lagi, RI Berhasil Evakuasi 14 WNI dari Lebanon ke Indonesia

11 jam lalu

Lagi, RI Berhasil Evakuasi 14 WNI dari Lebanon ke Indonesia

Menlu mengungkap sebanyak 14 WNI telah berhasil dievakuasi dalam gelombang keenam.

Baca Selengkapnya

Cerita Turis Indonesia ke Suriah di Tengah Perang Israel Hizbullah

12 jam lalu

Cerita Turis Indonesia ke Suriah di Tengah Perang Israel Hizbullah

Ricky Suhendar, seorang turis asal Indonesia nekat berwisata ke Suriah di tengah membaranya perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kecam Serangan Tentara Israel di Lebanon yang Sebabkan Dua Prajurit TNI Terluka

13 jam lalu

Indonesia Kecam Serangan Tentara Israel di Lebanon yang Sebabkan Dua Prajurit TNI Terluka

Seribuan prajurit TNI tersebut bertugas di berbagai satuan UNIFIL.

Baca Selengkapnya

Menlu RI Ungkap Kondisi Terkini Dua TNI Anggota UNIFIL yang Diserang Israel

13 jam lalu

Menlu RI Ungkap Kondisi Terkini Dua TNI Anggota UNIFIL yang Diserang Israel

Dua prajurit TNI anggota UNIFIL diserang oleh Israel. Menlu Retno mengungkap kondisi terkini kedua TNI tersebut.

Baca Selengkapnya

Prajurit TNI UNIFIL Diserang Israel, Ini Respon RI hingga Amerika Serikat

15 jam lalu

Prajurit TNI UNIFIL Diserang Israel, Ini Respon RI hingga Amerika Serikat

Prajurit TNI UNIFIL diserang Israel menuai kecaman dari sejumlah negara.

Baca Selengkapnya