Setahun Perang Gaza, Bagaimana Menangani Berton-ton Reruntuhan akibat Bom Israel?
Editor
Ida Rosdalina
Senin, 7 Oktober 2024 20:18 WIB
Kekurangan Lahan dan Peralatan
Reruntuhan bangunan di Gaza sebelumnya telah digunakan untuk membangun pelabuhan. Kini PBB berharap dapat mendaur ulang sebagian untuk jaringan jalan dan memperkuat garis pantai.
Gaza, yang memiliki populasi sebelum perang sebanyak 2,3 juta jiwa yang berdesakan di wilayah sepanjang 45 km dan lebar 10 km, tidak memiliki tempat yang cukup untuk membuang sampah, kata UNDP.
Tempat pembuangan sampah sekarang berada di zona militer Israel. COGAT Israel mengatakan bahwa mereka berada di area terlarang tetapi akses akan diberikan.
Lebih banyak daur ulang berarti lebih banyak uang untuk mendanai peralatan seperti penghancur industri, kata Mrakic. Mereka harus masuk melalui titik-titik penyeberangan yang dikontrol oleh Israel.
Para pejabat pemerintah melaporkan kekurangan bahan bakar dan mesin karena pembatasan Israel yang memperlambat upaya pembersihan. Juru bicara UNEP mengatakan bahwa proses persetujuan yang berkepanjangan merupakan "hambatan utama".
Israel tidak secara khusus mengomentari tuduhan bahwa mereka membatasi mesin.
UNEP mengatakan bahwa mereka membutuhkan izin dari pemilik untuk menyingkirkan puing-puing, namun skala kehancuran telah mengaburkan batas-batas properti, dan beberapa catatan properti telah hilang selama perang.
Beberapa donor telah menyatakan minatnya untuk membantu sejak pertemuan yang diselenggarakan oleh pemerintah Palestina di Tepi Barat pada 12 Agustus, kata Mrakic, tanpa menyebutkan namanya.
Seorang pejabat PBB, yang meminta namanya tidak disebutkan, mengatakan bahwa mereka tidak ingin mengganggu upaya yang sedang berlangsung: "Semua orang khawatir apakah akan berinvestasi untuk membangun kembali Gaza jika tidak ada solusi politik."
REUTERS
Pilihan Editor: Setahun Perang Gaza: Israel Bayar Mahal Ongkos Agresi yang Meluas