Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setahun Perang Gaza: Bagaimana Hoaks Israel tentang Hamas Menyebar?

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Wisatawan mengunjungi lokasi festival Nova, di mana orang-orang dibunuh dan diculik dalam serangan 7 Oktober oleh Hamas di Reim, Israel selatan, 23 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Wisatawan mengunjungi lokasi festival Nova, di mana orang-orang dibunuh dan diculik dalam serangan 7 Oktober oleh Hamas di Reim, Israel selatan, 23 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSelama setahun terakhir, serangan Israel ke Gaza telah menewaskan sedikitnya 17.000 anak, menurut pejabat kesehatan, dan PBB menyebut wilayah yang terkepung dan dibombardir itu sebagai "kuburan bagi anak-anak". Aksi brutal Israel di Gaza awalnya direstui banyak negara karena dianggap berhak membela diri. Dukungan ini diperkuat juga dengan hoaks-hoaks yang disebar Israel tentang kekejaman Hamas.

Marc Owen Jones, seorang profesor analisis media di Northwestern University di Qatar, mengatakan bahwa media sosial dan perusahaan teknologi telah memainkan pergan yang signifikan dalam menyebarkan disinformasi tentang serangan 7 Oktober di Israel selatan, dan tentang Palestina dan Arab secara keseluruhan.

"Yang paling signifikan adalah yang paling awal, yaitu disinformasi bahwa Hamas telah memenggal 40 bayi. Berita ini berasal dari laporan i24 News, dan menyebar secara viral di media sosial, tanpa terkendali. Berita ini kemudian menjadi berita utama di halaman depan surat kabar di seluruh dunia keesokan harinya," katanya kepada Al Jazeera.

Owen Jones mencatat bahwa apa yang disebut "propaganda bayi mati" telah lama digunakan pada masa perang.

"Gagasan bahwa membunuh bayi adalah garis merah bagi setiap masyarakat, budaya di seluruh dunia, dan ini adalah dalih yang memungkinkan Israel pada dasarnya meluncurkan kampanye genosida di Gaza karena memungkinkan mereka untuk mengatakan, 'lihat, Hamas brutal, mereka memenggal bayi'," kata Owen Jones.

Surat kabar terkemuka Israel, Haaretz, Desember 2023, pernah menerbitkan laporan yang tidak diverifikasi dan tidak akurat tentang serangan Hamas pada 7 Oktober telah menyebabkan publikasi cerita-cerita yang tampaknya palsu.

Beberapa rincian di balik cerita-cerita ini, yang menggambarkan kekejaman yang konon dilakukan oleh para pejuang Palestina, diberikan oleh para pejabat dan tentara Israel serta para sukarelawan pencarian dan penyelamatan.

Berikut beberapa di antaranya, seperti dikutip Middle East Eye:

'Bayi-bayi yang dipenggal'

Pada 7 Oktober, ratusan pejuang Palestina menyerbu Israel selatan, menyerang pos-pos militer, pangkalan-pangkalan dan daerah-daerah pemukiman. Sekitar 1.200 warga Israel terbunuh dalam serangan tersebut.

Dengan tidak adanya daftar resmi dari Israel mengenai jumlah korban, Haaretz telah membuat daftar korban tewas, yang mencakup lebih dari 30 anak-anak. Daftar ini belum lengkap, karena pekerjaan forensik masih terus berlanjut.

Beberapa hari setelah serangan itu, sebuah berita yang diterbitkan oleh saluran berita i24 Israel, yang kemudian menjadi berita utama di seluruh dunia, menuduh bahwa 40 bayi telah dipenggal.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setahun Perang Gaza, Bagaimana Menangani Berton-ton Reruntuhan akibat Bom Israel?

3 jam lalu

Warga Palestina memeriksa puing-puing hunian yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 14 Mei 2021. Ketegangan antara Israel dan kelompok militan yang dipimpin Hamas telah berkobar sejak Senin (10/5). Xinhua/Yasser Qudih
Setahun Perang Gaza, Bagaimana Menangani Berton-ton Reruntuhan akibat Bom Israel?

Setelah setahun perang, warga Gaza bertanya-tanya bagaimana cara menangani berton-ton reruntuhan.


Setahun Perang Gaza: Hamas secara Militer Melemah, tapi Jauh dari Kata 'Lenyap'

3 jam lalu

Penembak jitu dari brigade Al-Qassam, sayap militer hamas. Foto/military media of the al-qassam brigades/almayadeen.net
Setahun Perang Gaza: Hamas secara Militer Melemah, tapi Jauh dari Kata 'Lenyap'

Setelah setahun berperang, Hamas secara militer dan finansial melemah, tetapi menurut data ACLED, kelompok ini jauh dari kata 'lenyap'.


Pengakuan Jurnalis soal Bias Media Barat atas Konflik Palestina-Israel

4 jam lalu

Seorang pria Palestina melihat kedalam sebuah mobil yang berisikan sejumlah mayat anak-anak palestina yang tewas akibat serangan Israel di Rafah, Gaza, 3 AGustus 2014. (AP Photo)
Pengakuan Jurnalis soal Bias Media Barat atas Konflik Palestina-Israel

Jurnalis CNN dan BBC mengungkap sikap bias redaksi mereka atas pemberitaan konflik Palestina-Israel.


Sejarawan Sebut Media Barat Cenderung Bias dalam Pemberitaan Konflik Israel-Palestina

6 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Para pejabat Palestina mengatakan mayat-mayat itu termasuk korban perang Israel-Hamas dan mayat-mayat yang digali ketika pasukan Israel menerobos Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
Sejarawan Sebut Media Barat Cenderung Bias dalam Pemberitaan Konflik Israel-Palestina

Media Barat kerap disorot karena terindikasi bias dalam liputan dan diduga menyesatkan publik tentang konflik yang sedang terjadi.


Setahun Perang Gaza: Israel Bayar Mahal Ongkos Agresi yang Meluas

6 jam lalu

Uang kertas dan koin Shekel Israel. REUTERS/Nir Elias
Setahun Perang Gaza: Israel Bayar Mahal Ongkos Agresi yang Meluas

Setahun perang Gaza, kerugian ekonomi akibat serangan mematikan Israel ke Gaza diyakini mencapai lebih dari US$67 miliar.


Dukungan untuk Palestina: dari Boikot Produk Israel sampai Donasi dari Nenek Penjual Ubi

7 jam lalu

Warsiti binti Samar (68), nenek penjual kacang rebus di Kota Batam, Kepulauan Riau, yang viral karena mendonasikan uang hasil jualannya Rp14 juta untuk Palestina, Rabu (25/9/2024) (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Dukungan untuk Palestina: dari Boikot Produk Israel sampai Donasi dari Nenek Penjual Ubi

Seorang nenek penjual ubi rebus di Batam, menyisihkan belasan juta rupiah hasil jualannya untuk mendukung rakyat Palestina yang digempur Israel.


Netanyahu, Sosok Paling Bertanggung Jawab untuk Genosida Gaza

8 jam lalu

Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 13 Mei 2024. GIL COHEN-MAGEN/Pool via REUTERS
Netanyahu, Sosok Paling Bertanggung Jawab untuk Genosida Gaza

Konfrontasi Iran menawarkan jalan bagi Netanyahu untuk menghapus stigma 7 Oktober, setidaknya di dalam negeri.


Eskalasi Konflik Israel dengan Lebanon dan Iran Diprediksi Tak akan Meluas

10 jam lalu

Eskalasi Konflik Israel dengan Lebanon dan Iran Diprediksi Tak akan Meluas

Pengamat Timur Tengah Smith Alhadar mengatakan dalam sejarah konflik Israel-Hizbullah, perang bisa diisolasi hanya di Lebanon


Menhan Israel Melawat ke Pentagon Pekan Ini, Bahas Serangan ke Iran?

11 jam lalu

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant di Pentagon di Washington, AS, 26 Maret 2024. Reuters
Menhan Israel Melawat ke Pentagon Pekan Ini, Bahas Serangan ke Iran?

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin, akan bertemu dengan kepala urusan pertahanan Israel, Yoav Gallant, pada Rabu 9 Oktober 2024


Setahun Perang Gaza: Israel Kian Ditinggalkan, Dukungan Dunia untuk Palestina Kian Besar

12 jam lalu

Demonstrasi pro-Palestina melakukan protes, pada hari pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada pertemuan gabungan Kongres AS, di Capitol Hill di Washington, AS, 24 Juli 2024. REUTERS/Seth Herald
Setahun Perang Gaza: Israel Kian Ditinggalkan, Dukungan Dunia untuk Palestina Kian Besar

Dukungan Internasional untuk Palestina dan rakyat Palestina telah meningkat secara eksponensial sejak 7 Oktober.