Kamboja Tangkap Jurnalis Investigasi yang Ungkap Perdagangan Manusia dan Penipuan Online

Reporter

Tempo.co

Selasa, 1 Oktober 2024 18:30 WIB

Menteri Luar Negeri A.S. Antony Blinken (kanan) menganugerahkan Mech Dara dengan penghargaan Pahlawan Laporan TIP pada rilis Laporan Perdagangan Orang (TIP) 2023 di Departemen Luar Negeri di Washington, DC, AS, 15 Juni 2023. REUTERS/Sarah Silbiger

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi militer Kamboja mengatakan pada Selasa 1 Oktober 2024 telah menangkap Mech Dara, seorang jurnalis pemenang penghargaan yang dikenal karena menyelidiki korupsi lokal, perdagangan manusia, dan pusat penipuan online. Penangkapan ini memicu kekhawatiran dari kelompok hak asasi manusia terkemuka dan Amerika Serikat.

Mech Dara, yang bekerja untuk outlet berita internasional dan lokal, ditahan pada Senin, kata juru bicara polisi militer Eng Hy, tanpa merinci tuduhannya."Kami sudah menerapkan surat perintah pengadilan untuk membawanya ke pengadilan. Saya tidak tahu keberadaannya," kata juru bicara itu.

Menurut kelompok hak asasi manusia Licadho, Dara telah memberi tahu mereka bahwa dia ditahan setelah berhenti di pintu tol di perbatasan Koh Kong dan Provinsi Sihanouk di barat daya negara itu.

“Dara harus dibebaskan agar dapat melanjutkan pekerjaannya untuk mengungkap isu-isu seperti perdagangan manusia, kerja paksa dan korupsi,” kata salah satu direktur Licadho, Naly Pilorge, sambil menambahkan bahwa status dan keberadaannya tidak diketahui.

“Menangkap salah satu jurnalis paling berani di Kamboja akan berdampak buruk pada akses informasi bagi seluruh warga Kamboja.”

Advertising
Advertising

Reuters tidak dapat mengkonfirmasi secara independen rincian penangkapan tersebut.

Dara dianugerahi penghargaan pahlawan tahun lalu oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang mengakui karyanya mengungkap keberadaan kompleks penipuan besar-besaran yang sebagian besar dikelola oleh pekerja yang diperdagangkan di Kamboja.

Departemen Luar Negeri AS mengetahui laporan penangkapan Dara, kata seorang juru bicara, seraya menambahkan "kami mengikuti perkembangan dengan cermat dengan penuh keprihatinan".

Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir telah muncul sebagai pusat industri kriminal bernilai miliaran dolar yang menargetkan korban secara global dengan penipuan kripto dan skema lainnya. Mereka sering kali beroperasi dari kompleks yang dijalankan oleh sindikat Cina dan dikelola oleh pekerja yang diperdagangkan.

Washington bulan lalu memberikan sanksi kepada pengusaha Kamboja dan Senator partai berkuasa Ly Yong Phat, yang dijuluki "raja Koh Kong" karena pengaruhnya terhadap provinsi asalnya, atas dugaan hubungannya dengan industri tersebut.

Senator telah menyatakan penyesalannya atas tindakan AS, yang menurut pemerintah Kamboja bermotif politik.

Kamboja pernah memiliki kancah media lokal yang berkembang pesat, namun kini telah tenggelam ke posisi terbawah dalam indeks kebebasan pers global dalam beberapa tahun terakhir. Ini disebabkan pihak berwenang telah menutup media independent, yang beberapa di antaranya merupakan tempat Dara bekerja.

Pada saat itu, jurnalis tersebut, yang mulai dari menangani arsip hingga menyampaikan berita besar, mengatakan kepada BBC News bahwa setiap ruang redaksi tempat dia bekerja telah dibungkam.

Pemerintah Kamboja menegaskan bahwa mereka tidak akan mengekang kebebasan berpendapat namun akan menghukum mereka yang melanggar hukum.

Pilihan Editor: JAC Prihatin Jurnalis Kamboja yang Biasa Meliput Isu Online Scam Ditangkap Polisi Militer

REUTERS

Berita terkait

Korea Utara: Israel Bebas Membantai Warga Palestina Gara-gara Perlindungan AS

5 jam lalu

Korea Utara: Israel Bebas Membantai Warga Palestina Gara-gara Perlindungan AS

Duta Besar Korea Utara untuk PBB Kim Song mengatakan Israel kebal terhadap hukuman apa pun, meskipun telah membantai lebih dari 41.600 warga Palestina

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tegaskan Dukung Invasi Darat Israel ke Lebanon

5 jam lalu

Amerika Serikat Tegaskan Dukung Invasi Darat Israel ke Lebanon

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Llyod Austin menegaskan dukungan negaranya terhadap invasi darat Israel ke Lebanon

Baca Selengkapnya

JAC Prihatin Jurnalis Kamboja yang Biasa Meliput Isu Online Scam Ditangkap Polisi Militer

6 jam lalu

JAC Prihatin Jurnalis Kamboja yang Biasa Meliput Isu Online Scam Ditangkap Polisi Militer

Journalists Against Corruption (JAC) menyatakan kekhawatiran atas penangkapan Mech Dara, jurnalis Kamboja yang ditangkap polisi militer.

Baca Selengkapnya

Terapkan 3 Langkah Ini Untuk Terhindar dari Penipuan Online

7 jam lalu

Terapkan 3 Langkah Ini Untuk Terhindar dari Penipuan Online

AI juga telah digunakan dalam penipuan online, yakni untuk meniru suara, membuat penipuan telepon menjadi lebih realistis.

Baca Selengkapnya

Asia Tenggara Jadi Hub LNG Dunia, PIS Ambil Peluang Pertumbuhan

7 jam lalu

Asia Tenggara Jadi Hub LNG Dunia, PIS Ambil Peluang Pertumbuhan

Asia Tenggara kini menjadi salah satu hub utama perdagangan LNG dunia. Momentum ini siap di manfaatkan PT Pertamina International Shipping (PIS) untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Tekankan Amerika Serikat Perlu Legalisasi Ganja

10 jam lalu

Kamala Harris Tekankan Amerika Serikat Perlu Legalisasi Ganja

Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, menekankan kembali pandangannya bahwa pemerintah pusat perlu melegalisasi ganja.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Indonesia Akan Uji Coba Solusi Smart City untuk Nusantara

13 jam lalu

Amerika Serikat dan Indonesia Akan Uji Coba Solusi Smart City untuk Nusantara

USTDA memberikan hibah kepada OIKN Indonesia untuk mendukung pengembangan pusat komando terpadu untuk pengelolaan infrastruktur smart city

Baca Selengkapnya

AS Umumkan Bantuan Lebih dari US$300 Juta untuk Warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat

15 jam lalu

AS Umumkan Bantuan Lebih dari US$300 Juta untuk Warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat

Amerika Serikat pada Senin malam mengumumkan bantuan kemanusiaan tambahan senilai hampir US$336 juta untuk warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat

Baca Selengkapnya

Menlu AS hingga Jerman Bela Israel atas Pembunuhan Hassan Nasrallah

17 jam lalu

Menlu AS hingga Jerman Bela Israel atas Pembunuhan Hassan Nasrallah

Menlu Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan pada Senin bahwa dunia "lebih aman" setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Baca Selengkapnya

Demi Israel, Amerika Serikat Tingkatkan Kekuatan Militer di Timur Tengah

1 hari lalu

Demi Israel, Amerika Serikat Tingkatkan Kekuatan Militer di Timur Tengah

Amerika Serikat mengumumkan meningkatkan kehadiran militernya di Timur Tengah menyusul pembunuhan pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah

Baca Selengkapnya