Israel Gunakan Bom 2.000 Pon Buatan AS untuk Bunuh Hassan Nasrallah Hizbullah
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 30 September 2024 12:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang senator AS Mark Kelly mengatakan bom yang digunakan Israel untuk membunuh pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah di Beirut adalah senjata berpemandu buatan Amerika. Mark Kelly, ketua Subkomite Angkatan Udara Senat, mengatakan Israel menggunakan bom seri Mark 84 seberat 2.000 pon (900 kg), dalam sebuah wawancara dengan NBC.
Pernyataannya menandai indikasi pertama AS tentang senjata apa yang telah digunakan. "Kami melihat lebih banyak penggunaan amunisi berpemandu, JDAM, dan kami terus menyediakan senjata tersebut," kata Kelly. JDAM adalah singkatan dari Joint Direct Attack Munitions. "Bom seberat 2.000 pon yang digunakan, itu adalah bom seri Mark 84, untuk melumpuhkan Nasrallah," katanya.
Militer Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah melenyapkan Hassan Nasrallah dalam sebuah serangan terhadap markas komando pusat Hizbullah di pinggiran selatan Beirut. Militer Israel menolak berkomentar mengenai senjata apa yang digunakan dalam serangan itu. Pentagon tidak segera bersedia memberikan komentar.
JDAM mengubah bom standar tanpa pemandu menggunakan sirip dan sistem pemandu GPS menjadi senjata berpemandu. AS adalah sekutu lama Israel dan pemasok senjata terbesar.
Meski dibom dengan peledak canggih buatan AS, Hizbullah mengumumkan jenazah Hassan Nasrallah telah ditemukan dalam keadaan utuh. Tubuh Hassan Nasrallah ditemukan di lokasi serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut.
Meskipun pernyataan Hizbullah pada Sabtu yang mengkonfirmasi kematian Nasrallah, tidak dijelaskan bagaimana persisnya dia terbunuh atau kapan pemakamannya akan dilakukan. Sumber tersebut mengatakan bahwa tubuh Hassan Nasrallah tidak mengalami luka-luka. Penyebab Utama kematian dalah trauma tumpul akibat kekuatan ledakan.
Kematian Nasrallah sejauh ini merupakan pukulan paling signifikan dalam dua minggu yang menghancurkan bagi Hizbullah. Sebelumnya, Hizbullah mengalami serangan mematikan terhadap ribuan perangkat komunikasi nirkabel yang digunakan oleh para anggotanya. Israel juga meningkatkan serangan udara yang telah menewaskan beberapa komandan dan menghantam daerah-daerah di sebagian besar wilayah Lebanon.
Hizbullah juga telah mengonfirmasikan bahwa salah satu komandan seniornya, Ali Karaki dan Nabil Qaouk, tewas dalam serangan yang juga menewaskan Hassan Nasrallah. Militer Israel mengatakan mereka telah menewaskan lebih dari 20 anggota Hizbullah dari berbagai tingkatan dalam serangan Jumat.
AL ARABIYA | REUTERS
Pilihan editor: 5 Negara yang Tidak Punya Hari Kemerdekaan