Perang Israel-Hizbullah Berpotensi Picu Konflik Lebih Luas, Begini Sejarahnya

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 25 September 2024 10:45 WIB

Warga melakukan protes eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah, di New York City, Amerika Serikat, 24 September 2024. REUTERS/David Dee Delgado

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah peristiwa gelombang ledakan pager dan walkie-talkie, Israel mengintensifkan pengeboman di Lebanon. Bom-bom dijatuhkan di ratusan lokasi yang disebut Israel terkait dengan kelompok Hizbullah yang didukung Iran. Pihak berwenang Lebanon mengatakan bahwa serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 500 orang dalam satu hari.

Eskalasi ini, setelah hampir satu tahun pertempuran lintas batas, telah menambah kekhawatiran akan terjadinya perang yang jauh lebih besar antara Israel dan Hizbullah yang dapat menyebabkan kehancuran besar dan menyeret Iran. Beginilah permusuhan antara Israel dan Hizbullah:

Apa latar belakang dari pertarungan tersebut?

Hizbullah mulai melakukan kontak senjata dengan Israel pada 8 Oktober, sehari setelah kelompok militan Palestina, Hamas, menyerang komunitas-komunitas di Israel selatan dan memicu perang Gaza.

Hizbullah, sekutu Hamas, mengatakan bahwa serangan-serangannya bertujuan untuk mendukung warga Palestina yang berada di bawah pengeboman Israel di Gaza. Perang Gaza telah menarik para militan yang didukung Iran di seluruh wilayah. Hizbullah secara luas dianggap sebagai anggota paling kuat dari jaringan yang didukung Iran, yang dikenal sebagai Poros Perlawanan.

Advertising
Advertising

Meskipun terkait dengan Gaza, konflik ini memiliki dinamikanya sendiri. Israel dan Hizbullah telah terlibat dalam banyak perang, yang terakhir terjadi pada 2006.

Israel telah lama memandang Hizbullah sebagai ancaman terbesar di perbatasannya dan sangat khawatir dengan persenjataannya yang terus bertambah, dan landasan yang telah dibangunnya di Suriah. Ideologi Hizbullah sebagian besar ditentukan oleh konflik dengan Israel.

Hizbullah didirikan oleh Garda Revolusi Iran pada 1982 untuk melawan pasukan Israel yang menginvasi Lebanon pada itu, dan melancarkan perang gerilya selama bertahun-tahun yang membuat Israel menarik diri dari Lebanon selatan pada 2000.

Hizbullah menganggap Israel sebagai negara tidak sah yang didirikan di atas tanah Palestina yang diduduki dan ingin melenyapkannya.

Bagaimana konflik meningkat?

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada 10 September bahwa operasi negara itu terhadap Hamas di Gaza hampir selesai dan akan segera berfokus pada perbatasan utara, yang bertujuan untuk mengembalikan ribuan warga Israel yang mengungsi ke rumah mereka. Pada 17 dan 18 September, pager dan walkie talkie yang digunakan oleh Hizbullah meledak dalam sebuah serangan yang diduga dilakukan oleh Israel, menewaskan sejumlah orang dan melukai ribuan lainnya.

Pada 20 September, sebuah serangan Israel di selatan Beirut menewaskan salah satu komandan tertinggi Hizbullah bersama dengan tokoh-tokoh senior lainnya.

Hizbullah menembakkan roket-roket lebih jauh ke Israel, termasuk ke kota Haifa di utara, sebagai pembalasan.

Pada Senin, Israel melakukan pengeboman terberatnya terhadap Lebanon selama konflik berlangsung, yang difokuskan pada wilayah selatan namun juga menyerang target-target di Lembah Bekaa dan Beirut.

Berita terkait

Kemiskinan Mengancam Israel, Ekonomi Terpuruk Akibat Perang Gaza

1 jam lalu

Kemiskinan Mengancam Israel, Ekonomi Terpuruk Akibat Perang Gaza

Perang antara Israel Hamas menyebabkan pertumbuhan ekonomi Israel terjun bebas.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Umumkan Komandannya Tewas dalam Serangan Israel, Ini Profilnya

1 jam lalu

Hizbullah Umumkan Komandannya Tewas dalam Serangan Israel, Ini Profilnya

Hizbullah mengumumkan kematian komandan utamanya yang memegang divisi roket. Ia tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Jokowi Heran Masih Ada Perang di Era Modern

2 jam lalu

Jokowi Heran Masih Ada Perang di Era Modern

Jokowi mencontohkan konflik yang tengah berlangsung baik di Ukraina, Palestina, dan yang paling anyar Lebanon.

Baca Selengkapnya

Mengapa Israel Melarang Jurnalis Asing Melaporkan dari Wilayah Pendudukan?

4 jam lalu

Mengapa Israel Melarang Jurnalis Asing Melaporkan dari Wilayah Pendudukan?

Aksi tentara Israel menutup kantor biro Al Jazeera di Ramallah baru-baru ini menambah tekanan bagi jurnalis asing yang bertugas di wilayah pendudukan.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB: Krisis Gaza Mimpi Buruk yang Tak Kunjung Usai

5 jam lalu

Sekjen PBB: Krisis Gaza Mimpi Buruk yang Tak Kunjung Usai

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut krisis Gaza sebagai "mimpi buruk yang tak kunjung usai"

Baca Selengkapnya

Jokowi: Indonesia Kutuk Keras Serangan Israel ke Lebanon

5 jam lalu

Jokowi: Indonesia Kutuk Keras Serangan Israel ke Lebanon

Presiden Jokowi mengajak semua negara dan juga Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memberikan respons cepat atas tindakan Israel.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Retno Marsudi Proses Pemulangan WNI di Lebanon

6 jam lalu

Jokowi Minta Menlu Retno Marsudi Proses Pemulangan WNI di Lebanon

Jokowi menegaskan bahwa Indonesia mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Gelar Sidang Darurat Serangan Israel ke Lebanon pada Hari Ini

7 jam lalu

Dewan Keamanan PBB Gelar Sidang Darurat Serangan Israel ke Lebanon pada Hari Ini

Sesi darurat, yang diminta oleh Perancis, akan membahas meningkatnya ketegangan di Lebanon di tengah serangan Israel

Baca Selengkapnya

PM Denmark: Solusi Dua Negara Harus Dipaksakan Jika Tak Kunjung Terwujud

8 jam lalu

PM Denmark: Solusi Dua Negara Harus Dipaksakan Jika Tak Kunjung Terwujud

PM Denmark Mette Frederiksen menegaskan solusi dua negara mungkin harus dipaksakan agar konflik Israel-Palestina berakhir

Baca Selengkapnya

Menlu Lebanon Minta Bantuan AS: Hanya Washington yang Bisa Hentikan Serangan Israel

8 jam lalu

Menlu Lebanon Minta Bantuan AS: Hanya Washington yang Bisa Hentikan Serangan Israel

Menlu Lebanon mengatakan hanya Amerika Serikat yang bisa menghentikan serangan Israel. Ribuan orang Lebanon mengungsi.

Baca Selengkapnya