49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Reporter

Tempo.co

Kamis, 19 September 2024 19:00 WIB

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat melakukan kunjungan mendadak ke Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 2 Juli 2023. (Foto: Facebook/Amir Yusof)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia – termasuk seorang perwira senior – ditangkap oleh lembaga antirasuah baru-baru ini terkait sindikat perdagangan orang yang membawa pekerja asing secara ilegal ke negara tersebut.

Perwira senior tersebut – yang berusia 40-an tahun – diduga menjadi dalang di balik operasi perdagangan manusia (Counter-setting)di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), kata ketua Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) Azam Baki kepada media lokal pada Rabu.

Counter-setting adalah ketika orang asing memasuki suatu negara tanpa dokumen yang sesuai melalui jalur yang telah ditentukan dan ditentukan di titik masuk.

“Kami yakin dia telah mempengaruhi (sekitar) 50 petugas imigrasi. Dia telah bertugas di departemen tersebut selama sekitar 20 tahun,” kata Azam seperti dikutip The Star, seraya menambahkan bahwa tersangka ditahan pada 5 September setelah dia dan beberapa orang lainnya berusaha melarikan diri sebelumnya.

“Dia juga diyakini bertanggung jawab mendistribusikan suap kepada petugas lainnya.”

Advertising
Advertising

Azam mengatakan bahwa lembaganya telah mengumpulkan informasi intelijen selama enam bulan sebelum meluncurkan beberapa operasi yang menargetkan sindikat kontra-pengaturan yang bekerja di luar bandara.

“Sampai saat ini, kami telah menangkap 49 petugas Departemen Imigrasi, satu polisi, dua agen serta delapan orang yang memasok rekening bank,” New Straits Times (NST) melaporkan pernyataan kepala MACC tersebut.

Dalam ketiga operasi tersebut MACC menyita uang tunai lebih dari RM1 juta, bersama dengan kendaraan, perhiasan dan emas, Free Malaysia Today melaporkan.

“Sebanyak 215 rekening bank telah dibekukan, dengan total gabungan lebih dari RM3 juta,” portal berita tersebut melaporkan, dengan rekening tersebut milik petugas imigrasi dan agen yang bertindak untuk sindikat tersebut.

NST melaporkan bahwa lembaga antikorupsi tersebut pada 21 Agustus telah membubarkan sindikat yang bertanggung jawab menyelundupkan warga asing dari Myanmar, Bangladesh, Indonesia (WNI), India, Pakistan, dan Nepal ke Malaysia melalui pintu masuk tidak resmi.

Pada Rabu, Azam mengatakan bahwa suap yang diberikan kepada petugas imigrasi yang terlibat memiliki nama sandi berdasarkan kewarganegaraan orang asing yang dibawa masuk.

Suap yang diberikan akan berbeda berdasarkan kewarganegaraan orang asing tersebut. “Para petugas disuap antara RM200 dan RM2,500 untuk setiap orang asing,” kata Azam, menurut The Star.

Modus sindikat ini antara lain berkoordinasi antar agen dan petugas imigrasi melalui WhatsApp, di mana mereka akan mencarikan tanggal yang tepat bagi orang asing tersebut untuk masuk ke Malaysia beserta rinciannya.

“Petugas akan memberikan nomor loket khusus yang akan digunakan oleh orang asing untuk memudahkan akses ke negara tersebut,” kata Azam, seraya menambahkan bahwa agen kemudian akan mengirim orang asing tersebut ke tujuan yang dituju.

Pada konferensi pers pada Rabu, Azam mengemukakan gagasan untuk melarang petugas imigrasi di dua terminal KLIA menggunakan ponsel mereka saat bertugas untuk mencegah terulangnya sindikat tersebut, Malay Mail melaporkan.

Ia juga menyarankan agar jadwal penempatan petugas di loket dapat diselesaikan setelah mereka melapor bertugas dan sudah berada di zona loket, dengan penugasannya dikelola oleh pihak tersendiri.

Pilihan Editor: 10 Korban Perdagangan Orang Asal Sumbar Tertahan di Malaysia

CHANNEL NEWSASIA

Berita terkait

Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

30 menit lalu

Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 19 September 2024 diawali kabar sebuah pesawat Qantas Australia yang anjlok 20.000 kaki dalam waktu hanya enam menit

Baca Selengkapnya

Pimpinan Global Ikhwan Malaysia Ditangkap dalam Kasus Sodomi di Panti Asuhan

12 jam lalu

Pimpinan Global Ikhwan Malaysia Ditangkap dalam Kasus Sodomi di Panti Asuhan

Pimpinan Global Ikhwan Malaysia yang dituduh menjalankan panti asuhan di mana anak-anak diduga mengalami pelecehan seksual, ditangkap polisi

Baca Selengkapnya

Cerita Gazalba Saleh Bisa Beli Tanah dan Rumah dari Hasil Penjualan Batu Permata

12 jam lalu

Cerita Gazalba Saleh Bisa Beli Tanah dan Rumah dari Hasil Penjualan Batu Permata

Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh menginvestasikan uang hasil penjualan batu permata ke bisnis tambang. Bisa beli tanah dan rumah.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Lagi sebagai Saksi, Ketua DPRD Maluku Utara Ditanya soal Abdul Gani Kasuba sebelum Jadi Gubernur

13 jam lalu

Diperiksa Lagi sebagai Saksi, Ketua DPRD Maluku Utara Ditanya soal Abdul Gani Kasuba sebelum Jadi Gubernur

KPK kembali memeriksa Ketua DPRD Maluku Utara Kuntu Daud sebagai saksi dalam kasus korupsi eks Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba .

Baca Selengkapnya

KKP Segel Resor-Resor Tak Berizin Milik Asing di Dua Pulau Terluar Indonesia

13 jam lalu

KKP Segel Resor-Resor Tak Berizin Milik Asing di Dua Pulau Terluar Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua resor milik asing yang tak memiliki izin

Baca Selengkapnya

Saksi Beberkan Modus Budi Said untuk Dapat Diskon Pembelian Emas Antam

17 jam lalu

Saksi Beberkan Modus Budi Said untuk Dapat Diskon Pembelian Emas Antam

Skema dugaan korupsi yang dilakukan Budi Said diungkap Andik saat menjadi saksi pada sidang korupsi pembelian emas Antam pada Selasa lalu.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Ungkap Alasan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Dilakukan di Belanda

19 jam lalu

Erick Thohir Ungkap Alasan Sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Dilakukan di Belanda

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan pengambilan sumpah WNI Mees Hilgers dan Eliano Reijnders tidak menyalahi aturan pemerintah maupun FIFA.

Baca Selengkapnya

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

1 hari lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Youtuber IShowSpeed Bingung Saat Fans Sebut Batik dari Malaysia

1 hari lalu

Youtuber IShowSpeed Bingung Saat Fans Sebut Batik dari Malaysia

Video IShowSpeed trending di media sosial setelah menerima batik dari penggemar Malaysia yang mengklaim sebagai pakaian tradisional mereka.

Baca Selengkapnya

Ponsel Menengah Samsung Galaxy M05: Resmi Rilis di India

1 hari lalu

Ponsel Menengah Samsung Galaxy M05: Resmi Rilis di India

Ponsel menengah keluarga Samsung Galaxy M ini ditenagai oleh baterai berkapasitas 5000mAh yang mendukung pengisian cepat 25W.

Baca Selengkapnya