Ilmuwan: Lapisan Ozon Kian Tipis, Terutama di Kutub Selatan

Reporter

Antara

Kamis, 19 September 2024 09:00 WIB

Ilustrasi lapisan ozon (net)

TEMPO.CO, Jakarta - Prof. Mete Tayanc dari Universitas Marmara di Istanbul mengungkap Lapisan ozon terus menipis sejak 2020 terutama di Kutub Selatan dan Antartika. Lapisan ozon seperti perisai yang menghalangi sinar ultraviolet (UV) yang berbahaya dari matahari, tetapi meneruskan cahaya yang bisa dilihat manusia dan penting bagi kehidupan di Bumi.

Tayanc mengatakan jika tidak ada lapisan ozon, manusia akan mengalami dampak negatif seperti penuaan dini pada kulit, berbagai macam kanker, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan katarak dini. Proses fotosintesis pada tumbuhan juga akan terganggu. Menurut dia, ada tiga faktor utama yang menyebabkan penipisan lapisan ozon: klorofluorokarbon (CFC), partikel halus, dan sinar matahari.

Tayanc memperingatkan Protokol Montreal tentang Zat Perusak Lapisan Ozon telah mendasari upaya untuk menghapus secara bertahap berbagai zat yang merusak lapisan ozon. Protokol itu, yang diadopsi pada 16 September 1987 dan mulai berlaku pada 1 Januari 1989, adalah perjanjian internasional yang bertujuan melindungi lapisan ozon dengan menghilangkan zat-zat perusak ozon secara bertahap.

"Ketika Protokol Montreal pertama kali disusun, bahan kimia perusak ozon diperkirakan akan berkurang hingga 50 persen pada 1999. Namun, target ini kemudian direvisi," kata Tayanc.

Amandemen London, yang ditandatangani pada 1990, menetapkan target baru pelarangan semua gas perusak ozon pada 2000. Meskipun emisi zat-zat tersebut telah berkurang secara signifikan, beberapa di antaranya masih digunakan dalam jumlah kecil hingga saat ini. Tayanc menilai sejak 2020, penipisan lapisan ozon terus berlangsung secara signifikan.

Advertising
Advertising

"Total level ozon terus menurun, dan karena kita sekarang berada di bulan September, area yang terkena dampak semakin meluas," kata ilmuwan itu.

Sampai 9 September 2024, luas lubang ozon telah mencapai lebih dari 10 juta kilometer persegi. PBB menetapkan 16 September sebagai Hari Internasional Pelestarian Lapisan Ozon.

Sumber: Anadolu

Pilihan editor: Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini


Berita terkait

Penelitian Mamalia Ternyata Bisa Bernapas Melalui Dubur Raih Hadiah Ig Nobel 2024

4 hari lalu

Penelitian Mamalia Ternyata Bisa Bernapas Melalui Dubur Raih Hadiah Ig Nobel 2024

Penelitian ilmuwan Jepang Takanori Takebe meraih Hadiah Ig Nobel 2024 bidang fisiologi atas penemuan mamalia ternyata bisa bernapas melalui dubur.

Baca Selengkapnya

10 Universitas Terbaik di Kanada 2024 Versi Times Higher Education

56 hari lalu

10 Universitas Terbaik di Kanada 2024 Versi Times Higher Education

Berikut universitas terbaik di Kanada versi Times Higher Education. Nomor 1 diraih oleh Universitas Toronto dengan jurusan unggulan kedokteran.

Baca Selengkapnya

Seri Perawatan Kecantikan: Kiat Mencegah Tanda-tanda Penuaan Kulit Wajah untuk Usia 30-an

13 Juli 2024

Seri Perawatan Kecantikan: Kiat Mencegah Tanda-tanda Penuaan Kulit Wajah untuk Usia 30-an

Di usia 30-an sudah saatnya memperhatikan perawatan kecantikan kulit lebih serius lagi untuk mencegah tanda-tanda penuaan tadi.

Baca Selengkapnya

Tips Perawatan Kecantikan Bagi Usia 20-an untuk Mencegah Penuaan Dini

10 Juli 2024

Tips Perawatan Kecantikan Bagi Usia 20-an untuk Mencegah Penuaan Dini

Gunakan juga tips perawatan kecantikan dari Dokter Kulit Rajani Katta, MD, FAAD berikut ini untuk kulit yang sehat.

Baca Selengkapnya

7 Kota Terbaik di Kanada untuk Liburan dan Tempat Tinggal

19 Juni 2024

7 Kota Terbaik di Kanada untuk Liburan dan Tempat Tinggal

Bagi Anda yang ingin berlibur atau tinggal di Kanada, ini kota terbaik di Kanada yang bisa Anda kunjungi. Kota-kota ini memiliki pemandangan indah.

Baca Selengkapnya

Puluhan Pensiunan BRIN Berkumpul, Tolak Eksekusi Rumah Dinas di Puspiptek Serpong

20 Mei 2024

Puluhan Pensiunan BRIN Berkumpul, Tolak Eksekusi Rumah Dinas di Puspiptek Serpong

BRIN meminta pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek Serpong yang selama ini ditempati

Baca Selengkapnya

Mengenali Penyebab dan Gejala Penyakit Parkinson

19 Mei 2024

Mengenali Penyebab dan Gejala Penyakit Parkinson

Parkinson terjadi sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan hingga 30 persen.

Baca Selengkapnya

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

16 Mei 2024

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Perbedaan Aurora Borealis dan Australis, Mana yang Lebih Indah?

13 Mei 2024

Perbedaan Aurora Borealis dan Australis, Mana yang Lebih Indah?

Sama-sama aurora, kedua cahaya yang muncul di kutub Bumi yang berseberangan itu memiliki nama berbeda.

Baca Selengkapnya

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

13 Mei 2024

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya