Antony Blinken Kunjungan Kerja ke Mesir Bahas Gencatan Senjata Hamas Israel

Reporter

Selasa, 17 September 2024 10:00 WIB

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberi isyarat saat ia berangkat ke Mesir, di Tel Aviv, Israel, 20 Agustus 2024. REUTERS/Kevin Mohatt/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengungkap Menteri Luar Negeri Antony Blinken merencanakan kunjungan kerja ke Mesir pada Selasa, 17 September 2024, untuk mendiskusikan upaya gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Washington dan tim mediator dari Qatar dan Mesir selama berbulan-bulan berusaha mencapai kata sepakat antara Israel Hamas demi menghentikan perang Gaza dan membebaskan para sandera yang akan ditukar dengan pembebasan tahanan warga Palestina.

Dua tantangan terbesar saat ini adalah Tel Aviv bersikeras dengan tuntutannya ingin agar tentara Israel tetap berada di Koridor Philadelphia yang merupakan perbatasan antara Gaza dan Mesir. Bukan hanya itu, siapa saja tahanan warga Palestina yang akan ditukar dengan sandera warga negara Israel juga ditentukan oleh Tel Aviv.

“Blinken akan mendiskuksikan sejumlah upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata demi membebaskan para sandera, meringankan penderitaan warga Palestina, membantu menciptakan keamanan kawasan yang lebih luas,” demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dalam pernyataan.

Perang Gaza dipicu serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas ke Israel, yang diklaim Tel Aviv telah menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 warga negara Israel. Sebagai balasan, Israel balik menyerang Hamas yang berkuasa di Gaza.

Perang Gaza telah menewaskan lebih dari 41 ribu warga Palestina berdasarkan perhitungan Kementerian Kesehatan Gaza. Perang Gaza juga telah membuat hampir 2.3 juta jiwa warga kehilangan tempat tinggal atau harus mengungsi. Kondisi ini menciptakan krisis kelaparan hingga mengarah pada genosida oleh Mahkaham Internasional pada Israel. Namun Tel Aviv menyangkal tuduhan genosida tersebut.

Advertising
Advertising

Tidak ada lagi tempat yang aman di Gaza. Situasi kesehatan masyarakat mengalami krisis. Rumah sakit-rumah sakit di Gaza menjadi reruntuhan.

Persediaan medis dan bahan bakar langka atau bahkan tidak ada sama sekali. Lebih dari satu juta warga Palestina di Gaza tidak memiliki cukup air minum bersih dan menghadapi tingkat kelaparan yang parah. Lebih dari 50 ribu anak membutuhkan perawatan untuk malnutrisi akut.

Ironisnya, setidaknya setengah dari seluruh misi bantuan kemanusiaan ditolak, dihambat, atau dibatalkan karena alasan operasional atau keamanan. Sejak serangan terhadap penyeberangan perbatasan Rafah, aliran bantuan kemanusiaan yang sangat penting bagi warga Gaza – yang sudah sangat tidak memadai – malah anjlok hingga dua pertiga

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

1 hari lalu

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

Kamala Harris berharap Hamas Israel mau segera mengunci kesepakatan gencatan senjata, dan solusi dua negara agar stabilitas terwujud.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

1 hari lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

Meski ada seruan internasional yang kuat untuk gencatan senjata dan penghentian pembunuhan, Israel belum menghentikan operasi militernya

Baca Selengkapnya

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

2 hari lalu

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

Ini untuk kedua kalinya Netanyahu mengancam untuk memecat Yoav Gallant, meski yang pertama batal karena desakan publik Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Digoyang Isu Netanyahu akan Pecat Yoav Gallant

2 hari lalu

Israel Digoyang Isu Netanyahu akan Pecat Yoav Gallant

Netanyahu dikabarkan akan memecat Yoav Gallant dari jabatan menteri pertahanan karena terus berbeda pendapat dengannya.

Baca Selengkapnya

Raja Abdullah II Tunjuk Teknokrat Lulusan Harvard sebagai PM Baru Yordania

3 hari lalu

Raja Abdullah II Tunjuk Teknokrat Lulusan Harvard sebagai PM Baru Yordania

Raja Abdullah II berpesan agar perdana menteri baru melakukan segalanya untuk membantu rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

3 hari lalu

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut sengaja membiarkan perang di Gaza berlarut-larut untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret dirinya.

Baca Selengkapnya

Houthi Yaman Hujani Israel dengan Rudal, Bunyi Sirine Meraung-raung

4 hari lalu

Houthi Yaman Hujani Israel dengan Rudal, Bunyi Sirine Meraung-raung

Kelompok Houthi Yaman menembakkan rudal ke wilayah Israel. Sirine tanda peringatan bahaya berbunyi kencang.

Baca Selengkapnya

Pemukim Ilegal Israel Racuni Ternak Palestina di Tepi Barat

4 hari lalu

Pemukim Ilegal Israel Racuni Ternak Palestina di Tepi Barat

Pemukim Israel meracuni dan membunuh puluhan ternak milik warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Bos Mata-mata Turki Bertemu Hamas di Ankara, Bahas Apa?

4 hari lalu

Bos Mata-mata Turki Bertemu Hamas di Ankara, Bahas Apa?

Kepala intelijen Turki bertemu dengan delegasi Hamas di Ankara untuk membahas sejumlah hal.

Baca Selengkapnya