Intelijen Ukraina Gusar Korea Utara Kirim Banyak Bom dan Senjata untuk Rusia

Reporter

Tempo.co

Minggu, 15 September 2024 12:19 WIB

Warga melihat tank di pameran persenjataan dan kendaraan perang Ukraina, yang disita oleh kelompok pasukan Rusia saat terjadi konflik militer dengan Ukraina, di Rostov-n-Don, Rusia 14 September. 2024. REUTERS/Sergey Pivovarov

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Ukraina GUR, Kyrylo Budanov, mengatakan bahwa produksi bom berpemandu Rusia dan pengiriman amunisi artileri dari Korea Utara meningkat. Hal ini menyebabkan pasukan Ukraina menemui kesulitan di medan perang.

Menurut Budanov, bantuan militer Korea Utara ke Rusia menimbulkan kekhawatiran terbesar dibandingkan dengan dukungan yang diberikan oleh sekutu Moskow lainnya. "Mereka memasok amunisi artileri dalam jumlah besar, yang sangat penting bagi Rusia," katanya. Ia menunjuk pada peningkatan permusuhan di medan perang menyusul pengiriman tersebut.

Ukraina dan Amerika Serikat mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina dengan memasok rudal dan amunisi. Imbalannnya adalah Rusia membantu ekonomi dan militer lainnya Korea Utara.

"Peningkatan produksi bom berpemandu Rusia juga menghadirkan masalah besar bagi garis depan," kata Budanov pada konferensi Strategi Eropa Yalta yang diselenggarakan oleh Yayasan Victor Pinchuk di Kyiv.

Pasukan Ukraina semakin menipis setelah lebih dari 30 bulan melakukan invasi besar-besaran, berupaya untuk mencegah laju Rusia menuju kota-kota penting di bagian timur negara itu. Pasukan Ukraina juga telah menyerbu ke wilayah Rusia bagian barat, Kursk.

Advertising
Advertising

Menurut Budanov, naiknya produksi rudal jenis Iskander telah mengakibatkan penggunaan besar-besaran senjata oleh Rusia untuk menyerang Ukraina. Serangan tahun ini terhadap infrastruktur penting Ukraina telah menyebabkan kerusakan signifikan pada jaringan listrik negara itu, yang mengakibatkan pemadaman listrik. Presiden Volodymyr Zelenskiy telah memperbarui permohonan dukungan pertahanan udara dari sekutu Ukraina.

Budanov mengatakan perencanaan internal Rusia menunjukkan bahwa Moskow akan menghadapi krisis perekrutan pada pertengahan tahun depan. "Selama periode ini (musim panas 2025) mereka akan menghadapi dilema yaitu mendeklarasikan mobilisasi atau mengurangi intensitas permusuhan, yang pada akhirnya mungkin penting bagi mereka," kata Budanov.

REUTERS

Pilihan editor: Top 3 Dunia: Negara Muslim dan Eropa Bertemu di Spanyol Bahas Palestina

Berita terkait

3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

5 jam lalu

3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

Seorang WNA asal Rusia dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Rinjani. Ia diduga mendaki secara ilegal

Baca Selengkapnya

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

13 jam lalu

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi

Baca Selengkapnya

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

1 hari lalu

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

Top 3 dunia adalah spesifikasi rudal milik Houthi yang berhasil serang Israel, ucapan selamat dari Yahya Sinwar hingga pengakuan anak penembak Trump.

Baca Selengkapnya

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

1 hari lalu

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

2 hari lalu

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

2 hari lalu

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta

Baca Selengkapnya

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

2 hari lalu

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.

Baca Selengkapnya

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

2 hari lalu

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intell

Baca Selengkapnya

Anak Pelaku Penembak Donald Trump Akui Ayahnya Pernah ke Ukraina

2 hari lalu

Anak Pelaku Penembak Donald Trump Akui Ayahnya Pernah ke Ukraina

Oran Routh, anak pelaku penembakan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengatakan bahwa ayahnya telah bepergian ke Ukraina

Baca Selengkapnya