Al-Mawasi, Zona Aman yang 5 Kali Dibantai Israel

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 12 September 2024 11:25 WIB

Sejumlah pria membawa pengungsi yang terluka pasca serangan Israel di daerah Al-Mawasi di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 13 Juli 2024. REUTERS/Hatem Khalederah A

Pembantaian 16 Juli: Sebuah serangan pesawat tak berawak menargetkan sebuah kendaraan sipil di Jalan Al-Attar di Al-Mawasi, Khan Yunis, menewaskan 17 orang Palestina dan melukai lebih dari 26 orang lainnya.

Pembantaian 13 Juli: Militer Israel melancarkan beberapa serangan udara ke kamp-kamp pengungsi di daerah Al-Nas, Al-Mawasi, sebelah barat Khan Yunis, menewaskan 90 orang dan melukai 300 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan, yang mengatakan bahwa separuh dari korban adalah perempuan dan anak-anak.

Kantor Media Pemerintah Gaza menyebutnya sebagai "pembantaian besar-besaran" dan memperingatkan bahwa tidak ada rumah sakit yang mampu menangani arus korban yang begitu banyak karena hancurnya sistem kesehatan Gaza.

Tentara Israel menuduh bahwa mereka menargetkan dua anggota Hamas terkemuka di daerah tersebut, namun tidak menyebutkan nama mereka.

Hamas membantah hal ini, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kemudian menyatakan bahwa operasi tersebut ditujukan kepada pemimpin militer Hamas, Mohammed Deif, dan wakilnya, Rafa Salama, yang kemudian dibantah oleh Hamas sebagai klaim yang "salah".

Mawasi, Rafah

Pembantaian 22 Juni: Artileri Israel menembaki tenda-tenda pengungsi di Al-Mawasi, Rafah, menewaskan 25 orang Palestina, menurut sumber medis yang dikutip oleh Anadolu.

Tembakan tersebut juga membuat tenda-tenda terbakar dan memaksa warga untuk mengungsi, sekali lagi, kali ini ke arah utara menuju Al-Mawasi di Khan Yunis.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) melaporkan bahwa rudal-rudal berat mendarat di dekat kantor dan kediaman stafnya di Rafah, yang dikelilingi oleh warga sipil yang mengungsi dan tinggal di tenda-tenda.

Banyak staf Palang Merah Palestina dan keluarga mereka termasuk di antara mereka yang terkena dampak.

Palang Merah menambahkan bahwa penembakan tersebut menyebabkan masuknya banyak korban ke rumah sakit lapangan mereka di daerah tersebut.

Pembantaian 26 Mei: Militer Israel mengebom sebuah kamp pengungsi di Al-Mawasi, Rafah, dengan beberapa rudal pesawat tempur, menewaskan 45 orang Palestina, termasuk 23 wanita dan orang tua, serta melukai 249 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Tentara Israel pada awalnya membantah bertanggung jawab, dengan juru bicaranya, Daniel Hagari, yang mengatakan bahwa "bertentangan dengan laporan yang beredar, tentara tidak menyerang zona kemanusiaan di Al-Mawasi." Namun, Hamas mengutuk serangan tersebut, dan menuduh Israel telah melakukan pembantaian.

Sejak 7 Oktober lalu, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 41.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai hampir 95.000 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang sedang berlangsung di daerah kantong tersebut telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan yang parah, membuat sebagian besar wilayah tersebut hancur.

Israel juga menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza di Mahkamah Internasional.

Pilihan Editor: Mahmoud Abbas Gagal Masuk Gaza, Israel Tak Beri Izin

Berita terkait

Mengenal Unit 8200, Unit Rahasia Andalan Israel dalam Perang Siber

1 hari lalu

Mengenal Unit 8200, Unit Rahasia Andalan Israel dalam Perang Siber

Unit 8200 dicurigai menjadi pelaku serangan ledakan pager di Lebanon yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai ribuan lainnya.

Baca Selengkapnya

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

1 hari lalu

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

Faksi-faksi Perlawanan Palestina menyatakan solidaritas dan kepercayaan mereka terhadap Hizbullah menyusul serangan Israel dengan bom pager.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

1 hari lalu

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

Kamala Harris berharap Hamas Israel mau segera mengunci kesepakatan gencatan senjata, dan solusi dua negara agar stabilitas terwujud.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta tentang Gelombang Ledakan Pager Maut di Lebanon

1 hari lalu

Fakta-fakta tentang Gelombang Ledakan Pager Maut di Lebanon

Gelombang ledakan pager di Lebanon menewaskan sedikitnya 9 orang, termasuk para pejuang Hizbullah dan petugas medis.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

1 hari lalu

AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

Pejabat Amerika Serikat mengatakan militer Israel menyelipkan bahan peledak di pager buatan Taiwan untuk melakukan serangan massal di Lebanon

Baca Selengkapnya

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

1 hari lalu

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

Pangeran Arab Saudi menuduh Inggris yang menciptakan negara Israel dan berandil besar menyebabkan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jajak Pendapat Palestina: Dukungan terhadap Serangan 7 Oktober Menurun Jauh

1 hari lalu

Jajak Pendapat Palestina: Dukungan terhadap Serangan 7 Oktober Menurun Jauh

Untuk pertama kalinya dalam 11 bulan perang Israel, mayoritas warga Gaza tidak setuju dengan serangan 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Gelombang Ledakan Pager, Lebih dari 1.000 orang, termasuk Anggota Hizbullah, Terluka

2 hari lalu

Gelombang Ledakan Pager, Lebih dari 1.000 orang, termasuk Anggota Hizbullah, Terluka

Beberapa bulan lalu, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah meminta para pejuangnya berhenti menggunakan ponsel pintar.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

2 hari lalu

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

Ini untuk kedua kalinya Netanyahu mengancam untuk memecat Yoav Gallant, meski yang pertama batal karena desakan publik Israel.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

3 hari lalu

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

Setelah berbulan-bulan membantah, militer Israel mengatakan kemungkinan besar tiga tawanan tewas akibat serangan mereka.

Baca Selengkapnya