Lloyd Austin Sebut Tak Ada Kecanggihan Senjata Apapun yang Bisa Membawa Keuntungan pada Kyev dalam Perang Ukraina

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 7 September 2024 12:00 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin sebelum pertemuan di Kyiv, Ukraina 24 April 2022. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin pada Jumat, 6 September 2024, memperingatkan tidak ada satu pun kemampuan yang dapat mengubah keuntungan Kyev dalam perang Ukraina. Peringatan itu disampaikan Austin setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak negara-negara Barat agar tentara Ukraina diizinkan menggunakan senjata rudal jarak jauh untuk menyerang Rusia.

Dalam pertemuan rutin Ukraina dengan sekutu-sekutunya di pangkalan udara Ramstein milik Amerika Serikat di Jerman, Zelensky berulang kali menyampaikan permohonannya pada negara-negara Barat agar mensuplai lebih banyak rudal-rudal jarak jauh dan mencabut larangan penggunaan senjata itu oleh tentara Ukraina yang ingin menghantam target-target seperti lapangan terbang di dalam wilayah Rusia.

Menurut Austin, Washington dan sekutu-sekutunya akan terus memberikan dukungan pada Ukraina dalam memerangi invasi Rusia. Amerika Serikat lagi-lagi siap mengucurkan bantuan keamanan sebesar USD250 juta (Rp3.8 triliun). Akan tetapi, Austin tampak kurang setuju dengan gagasan mengizinkan serangan lebih jauh ke dalam wilayah Rusia menggunakan senjata dari negara-negara Barat karena itu bisa menjadi game-changer.

Austin mengakui Rusia sudah memindahkan pesawat yang melepaskan bom luncur ke Ukraina melampaui (kecanggihan) rudal ATACM buatan Amerika Serikat.

“Tidak ada satu pun kemampuan yang bisa menentukan perang ini,” kata Austin

Advertising
Advertising

Austin menilai Ukraina sebenarnya sudah punya sejumlah kemampuan seperti drone, menghantam sejumlah target di dalam wilayah Rusia di luar jangkauan ATACM dan rudal Strom Shadow buatan Inggris. Jerman sebelumnya juga berjanji akan mensuplai tambahan 12 unit howitzers self-propelled ke Kyev. Sedangkan Kanada, berencana dalam beberapa bulan ke depan mengirim 80.840 roket kecil udara serta 1.300 hulu ledak.

Masa jabatan presiden terpilih Ukraina berakhir pada Mei, namun Zelensky tetap menjabat karena negara tersebut berada di bawah darurat militer. Aparat pertahanan Ukraina telah mengalami beberapa perubahan sejak awal invasi, termasuk dengan dicopotnya panglima militer Valerii Zaluzhnyi, yang digantikan oleh Oleksandr Syrskii awal tahun ini.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Geliat SKK Migas Dukung Energi Bersih

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

4 menit lalu

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi

Baca Selengkapnya

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

12 jam lalu

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.

Baca Selengkapnya

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

1 hari lalu

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

1 hari lalu

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

1 hari lalu

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta

Baca Selengkapnya

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

1 hari lalu

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.

Baca Selengkapnya

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

1 hari lalu

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intell

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

2 hari lalu

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengaku optimistis Selasa pekan depan timnya bisa menemukan tempat lain untuk berkantor.

Baca Selengkapnya

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

2 hari lalu

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Korea Utara ke Rusia

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Korea Utara ke Rusia

Menteri Luar Negeri Korea Utara bertolak ke Rusia untuk menyampaikan pidato dan berdiskusi dalam sebuah forum

Baca Selengkapnya