Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

Reporter

Antara

Sabtu, 7 September 2024 11:00 WIB

Sheikh Hasina. REUTERS/Damir Sagolj

Kepala pemerintahan transisi Bangladesh Muhammad Yunus meminta India untuk memastikan mantan Perdana Menteri Bangladesh Hasina tetap diam karena pernyataan politiknya dapat menyebabkan ketidaknyamanan antara kedua negara tetangga tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan Press Trust of India, pada Kamis, 5 September 2024, Yunus mengatakan Hasina yang melontarkan pernyataan politik dari India merupakan sikap tidak ramah dan meminta Hasina tetap diam sampai Dhaka meminta ekstradisinya. Hasina melarikan diri ke India pada 5 Agustus 2024 dan masih berada di sana sampai berita ini diturunkan. Hasina kabur menyusul unjuk rasa massal terhadap pemerintahan yang dijalankannya selama 15 tahun di Bangladesh.

“Jika India ingin mempertahankannya sampai (pemerintah) Bangladesh menginginkannya kembali, syaratnya dia harus diam,” kata Yunus.

Hasina tampaknya hanya memberikan satu wawancara kepada media yang menyatakan Amerika Serikat (AS) berada di balik pemecatannya. Hasina mengatakan dia menolak menyerahkan Pulau Saint Martin kepada AS yang akan memberi pengaruh Washington atas Teluk Benggala, berdasarkan laporan harian India, Economic Times, pada Agustus. Namun AS telah membantah pernyataan Hasina.

Setelah jatuhnya pemerintahan Hasina, Yunus diangkat sebagai kepala pemerintahan transisi sampai pemilu baru diadakan. Yunus mengatakan Bangladesh menghargai hubungan yang kuat dengan India, namun New Delhi bertindak melampaui narasi yang menggambarkan setiap partai politik lain kecuali Liga Awami sebagai kelompok Islamis dan bahwa negara itu akan berubah menjadi Afghanistan tanpa Sheikh Hasina.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Penasehat Urusan Luar Negeri Bangladesh Touhid Hossain sebelumnya mengatakan pihaknya akan meminta India mengirim Hasina ke Bangladesh jika diperlukan oleh sistem hukum negara tersebut. Banyak kasus, termasuk pembunuhan, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida, telah diajukan terhadap Hasina dan pejabat pemerintahannya setelah pengunduran dirinya.

Adapun ketua komisi pemilihan umum dan empat komisioner lainnya dari pengawas pemilihan Bangladesh mengundurkan diri pada Kamis, 5 September 20204. Ketua Komisi Pemilihan Umum Kazi Habibul Awal mengatakan pemilihan terakhir yang diadakan pada 7 Januari tahun ini, yang memberikan Hasina masa jabatan keempat yang belum pernah terjadi sebelumnya, merupakan kontroversial karena tidak inklusif secara politik.

Sumber : Anadolu

Pilihan editor: Mengenal ETF Bitcoin Spot: Dampaknya untuk Pasar Kripto dan Investasi

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Ponsel Menengah Samsung Galaxy M05: Resmi Rilis di India

13 jam lalu

Ponsel Menengah Samsung Galaxy M05: Resmi Rilis di India

Ponsel menengah keluarga Samsung Galaxy M ini ditenagai oleh baterai berkapasitas 5000mAh yang mendukung pengisian cepat 25W.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

14 jam lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Genap Berusia 74 Tahun, Berikut Perjalanan Politik Narendra Modi Perdana Menteri India 3 Periode

22 jam lalu

Genap Berusia 74 Tahun, Berikut Perjalanan Politik Narendra Modi Perdana Menteri India 3 Periode

Perjalanan politik Narendra Modi, Perdana Menteri India yang berhasil mempertahankan kekuasaannya 3 periode.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

2 hari lalu

Mahasiswa di Kerala India Meninggal karena Virus Nipah

Belum ada vaksin yang bisa mencegah infeksi akibat virus Nipah dan pengobatan untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

2 hari lalu

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

PM Yordania mundur dari jabatannya hanya beberapa hari setelah diambil sumpah.

Baca Selengkapnya

Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

3 hari lalu

Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

Penambahan kementerian di Kabinet Prabowo menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah kementerian terbanyak di dunia.

Baca Selengkapnya

5 Tempat Wisata di India yang Mirip Venesia, Swiss, hingga Kastil Unik di Eropa Timur

5 hari lalu

5 Tempat Wisata di India yang Mirip Venesia, Swiss, hingga Kastil Unik di Eropa Timur

Kalau belum ada kesempatan mengunjungi Eropa, bisa mengganti pilihan destinasi sementara ke India.

Baca Selengkapnya

Vivo T3 Ultra Hadir Bawa Smart-Aura Light yang Eksklusif, Harga sampai Rp 6 Jutaan

6 hari lalu

Vivo T3 Ultra Hadir Bawa Smart-Aura Light yang Eksklusif, Harga sampai Rp 6 Jutaan

Vivo meluncurkan anggota terbaru dalam seri vivo T3, yakni T3 Ultra.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Bulan Madu di India, dari Udaipur hingga Andaman

8 hari lalu

5 Destinasi Bulan Madu di India, dari Udaipur hingga Andaman

Tak hanya dikenal sebagai destinasi yang kaya dengan warisan budaya dan sejarah, India juga menawarkan beragam destinasi bulan madu untuk pasangan

Baca Selengkapnya

Kantor Berita ANI Gugat Netflix

8 hari lalu

Kantor Berita ANI Gugat Netflix

ANI melayangkan gugatan pada Netflix India karena menggunakan arsip rekaman video milik ANI tanpa izin.

Baca Selengkapnya