Apakah Koridor Philadelphia yang Selalu Disebut-sebut Netanyahu?

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 4 September 2024 13:52 WIB

Pengungsi Palestina, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel, berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 19 Juni 2024. REUTERS/Hatem Khale

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Senin, 4 September 2024, menolak seruan untuk melunakkan permintaannya untuk mempertahankan pasukan di daerah perbatasan Gaza selatan sebagai harga untuk kesepakatan gencatan senjata, dengan mengatakan bahwa sangat penting bagi Israel untuk mengendalikan jalur kehidupan utama bagi Hamas.

Masalah yang disebut koridor Philadelphia, di tepi selatan Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir, telah menjadi titik utama dalam upaya untuk mengamankan kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di Gaza dan mengembalikan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.

Pada 2005, Israel menarik diri dari Jalur Gaza di bawah tekanan internasional dan malah mengubah tanah Palestina yang padat penduduknya itu menjadi penjara terbuka terbesar di dunia.

Mesir menjadi pemain utama yang mengendalikan koridor tersebut, yang menandakan satu-satunya penghubung dengan dunia luar yang tidak dikontrol oleh Israel - karena Tel Aviv mempertahankan blokade darat, laut, dan udara di jalur tersebut dari semua sisi lainnya.

Hamas telah menolak kehadiran Israel, sementara Netanyahu bersikeras bahwa Israel tidak akan meninggalkan koridor tersebut, di mana pasukan Israel telah menemukan puluhan terowongan yang menurut mereka telah digunakan untuk menyelundupkan senjata dan amunisi ke Gaza.

Advertising
Advertising

Dengan pertempuran yang kini memasuki bulan ke-11 dan jumlah korban tewas di Jalur Gaza sejak 7 Oktober mencapai 40.819 orang, apa pentingnya koridor tersebut, mengapa Israel ingin menguasai dan apa implikasinya?

Apa itu Koridor Philadelphia ?

Koridor Philadelphia , juga dikenal sebagai Rute Philadelphia, adalah jalur sepanjang 14 km yang mewakili keseluruhan wilayah perbatasan antara Gaza dan Mesir.

Koridor ini didirikan sebagai zona penyangga yang dikontrol dan dipatroli oleh angkatan bersenjata Israel sebagai bagian dari perjanjian damai tahun 1979 dengan Mesir yang mengakhiri pendudukan Israel di Semenanjung Sinai dan membuka kembali Terusan Suez.

Tujuannya adalah untuk menghentikan senjata dan material mencapai tangan warga Palestina di dalam Jalur Gaza, yang diduduki Israel, dan untuk mencegah orang bergerak antara tanah Palestina dan Mesir tanpa pemeriksaan yang ketat.

Apa yang diinginkan Israel?

Berbicara tentang pentingnya Koridor Philadelpia antara Gaza dan Mesir, Netanyahu menggunakan sebuah peta yang menunjukkan seluruh Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki telah dicaplok oleh Israel dan hanya menyisakan Jalur Gaza.

Israel menolak untuk menarik diri dari Koridor Philadelpia, mengklaim bahwa koridor tersebut merupakan jalur kehidupan bagi Hamas, dengan alasan bahwa mendudukinya akan "memutus oksigen" bagi kelompok perlawanan Palestina tersebut.

"Rute Philadelphia yang memisahkan Jalur Gaza dari Mesir tidak boleh dievakuasi. Jika Israel melepaskan kendali," kata Netanyahu, "Gaza akan berubah menjadi daerah kantong teror."

"Poros kejahatan membutuhkan Jalur Gaza, dan karena alasan itu, kita harus mengendalikan Jalur Gaza. Hamas bersikeras untuk tidak membiarkan kita berada di sana, dan karena alasan itu, saya bersikeras bahwa kita harus berada di sana," tambahnya.

Netanyahu menegaskan kembali bahwa tiga dari empat tujuan perang Israel, yaitu menghabisi Hamas, mengamankan kembalinya para tawanan, dan menetralisir ancaman di masa depan dari Gaza, bergantung pada mempertahankan kontrol atas Koridor Philadelphia dan penyeberangan Rafah.

Berita terkait

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

5 jam lalu

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

Faksi-faksi Perlawanan Palestina menyatakan solidaritas dan kepercayaan mereka terhadap Hizbullah menyusul serangan Israel dengan bom pager.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

9 jam lalu

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

Kamala Harris berharap Hamas Israel mau segera mengunci kesepakatan gencatan senjata, dan solusi dua negara agar stabilitas terwujud.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

16 jam lalu

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

Laporan outlet berita Israel Walla menunjukkan keterlibatan Israel dalam ledakan pager Lebanon yang menewaskan 9 orang dan melukai 2.750 orang

Baca Selengkapnya

9 Orang Tewas dan Ribuan Terluka dalam Ledakan Massal Pager di Lebanon

17 jam lalu

9 Orang Tewas dan Ribuan Terluka dalam Ledakan Massal Pager di Lebanon

Setidaknya sembilan orang, termasuk seorang anak, tewas dalam ledakan massal penyeranta (pager) di Lebanon

Baca Selengkapnya

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

19 jam lalu

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

Pangeran Arab Saudi menuduh Inggris yang menciptakan negara Israel dan berandil besar menyebabkan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jajak Pendapat Palestina: Dukungan terhadap Serangan 7 Oktober Menurun Jauh

23 jam lalu

Jajak Pendapat Palestina: Dukungan terhadap Serangan 7 Oktober Menurun Jauh

Untuk pertama kalinya dalam 11 bulan perang Israel, mayoritas warga Gaza tidak setuju dengan serangan 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

1 hari lalu

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

Ini untuk kedua kalinya Netanyahu mengancam untuk memecat Yoav Gallant, meski yang pertama batal karena desakan publik Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Digoyang Isu Netanyahu akan Pecat Yoav Gallant

1 hari lalu

Israel Digoyang Isu Netanyahu akan Pecat Yoav Gallant

Netanyahu dikabarkan akan memecat Yoav Gallant dari jabatan menteri pertahanan karena terus berbeda pendapat dengannya.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

2 hari lalu

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

Setelah berbulan-bulan membantah, militer Israel mengatakan kemungkinan besar tiga tawanan tewas akibat serangan mereka.

Baca Selengkapnya

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

2 hari lalu

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut sengaja membiarkan perang di Gaza berlarut-larut untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret dirinya.

Baca Selengkapnya