TK di Belgorod Rusia Diliburkan Sementara karena Serangan Ukraina

Reporter

Tempo.co

Senin, 2 September 2024 14:40 WIB

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi supermarket yang rusak berat akibat serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kostiantynivka, wilayah Donetsk, Ukraina 9 Agustus 2024. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah TK di Kota Belgorod, Rusia, dekat perbatasan Ukraina, akan diliburkan sementara atau diganti dengan kelas online karena serangan tentara Ukraina telah menghancurkan sebuah fasilitas taman bermain anak pada Senin, 02 September 2024. Ukraina berkeras menyebut serangan militer mereka menargetkan target militer.

“Ini pagi yang menyedihkan bagi warga di wilayah Belgorod. Sebuah TK nyaris benar-benar remuk,” kata Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov.

Setelah serangan oleh tentara Ukraina terjadi, otoritas memutuskan sejumlah sekolah di Belgorod diganti menjadi kelas online. Belgorod adalah Kota terbesar di distrik Kharkovskaya Gora. Sedangkan sekolah TK akan diliburkan sementara.

Sejumlah unit pertahanan udara Rusia telah menghancurkan satu drone Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi perihal ini lewat Telegram. Sedangkan Reuters belum bisa memverifikasi laporan perihal ini.

Tentara Ukraina sudah lama mengincar Kota Belgorod dan distrik-distrik sekitarnya dengan cara ditembaki serta jenis serangan lainnya. Kyev berkeras serangan mereka menargetkan infrastruktur yang menjadi kunci Moskow melancarkan serangan ke Ukraina.

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada Minggu, 1 September 2024, Gladkov mengatakan tembakan tentara Ukraina telah membunuh satu orang dan melukai puluhan orang di Belgorod.

Perang Ukraina sudah berlangsung selama 30 bulan dan kedua belah pihak menyangkal telah menargetkan warga sipil. Ukraina adalah negara kecil yang berbatasan dengan Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin menyadari perang Ukraina hanya bisa diakhiri dalam kondisi salah satu pihak terkabul tuntutannya. Putin secara spesifik menekankan Kyev harus mau menarik tentaranya dari Donbass, Zaporozhye dan Kherson. Ketiga wilayah itu sekarang berada di bawah kekuasaan Rusia setelah diputuskan lewat referendum secara terbuka.

Sebelumnya Putin menyorongkan proposal gencatan senjata dengan syarat Ukraina mau menyetujui sejumlah syarat. Diantaranya penarikan pasukan Ukraina sepenuhnya dari wilayah Rusia serta secara hukum mau menjamin kalau Kyev tidak akan menjadi anggota NATO.

Kyev yang mendapat dukungan dari negara-negara Barat, menolak proposal rencana perdamaian yang disorongkan Putin tersebut walaupun Putin telah menyatakan tawaran itu patut dipertimbangkan dan tawaran masih berlaku. Putin pun mendorong Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar mau mengambil waktu dan mempertimbangkannya.


Sumber: Reuters

Pilihan editor: Sandera Ditemukan Tewas, Anggota Senat Amerika Serikat Serukan Hamas Israel Gencatan Senjata

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

5 jam lalu

3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

Seorang WNA asal Rusia dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Rinjani. Ia diduga mendaki secara ilegal

Baca Selengkapnya

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

13 jam lalu

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi

Baca Selengkapnya

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

1 hari lalu

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.

Baca Selengkapnya

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

1 hari lalu

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

2 hari lalu

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

2 hari lalu

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta

Baca Selengkapnya

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

2 hari lalu

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.

Baca Selengkapnya

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

2 hari lalu

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intell

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

2 hari lalu

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengaku optimistis Selasa pekan depan timnya bisa menemukan tempat lain untuk berkantor.

Baca Selengkapnya

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

2 hari lalu

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.

Baca Selengkapnya