Kamala Harris Tolak Embargo Senjata ke Israel

Reporter

Antara

Minggu, 1 September 2024 07:00 WIB

Kamala Harris mendampingi Joe Biden untum memimpin Amerika Serikat dalam 4 tahun kedepan. Kamala Harris menjadi wanita kulit hitam pertama yang menjadi wakil presiden AS. REUTERS/Jim Bourg

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris, Kamis, 29 Agustus 2024, dengan tegas menolak kemungkinan dia akan memberlakukan embargo senjata Amerika terhadap Israel yang telah menghancurkan Jalur Gaza yang terkepung.

"Saya tegas dan teguh dalam komitmen saya terhadap pertahanan Israel dan kemampuannya untuk mempertahankan diri, dan itu tidak akan berubah," kata Harris dalam wawancara pertamanya sejak dia menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.

"Saya katakan hari ini, Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri. Kami akan melakukannya, dan bagaimana cara melakukannya itu adalah penting," katanya.

Ketika didesak apakah dia akan mendukung perubahan kebijakan Amerika Serikat yang akan memengaruhi bantuan militer, Haris hanya berkata: "Tidak."

Dia mengakui "terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah telah terbunuh," yang tampaknya merujuk pada jumlah korban tewas di Gaza yang telah melampaui 40 ribu orang, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Jumlah korban tewas sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi karena banyak mayat yang masih terperangkap di reruntuhan puing-puing yang luas akibat pemboman Israel. Lebih dari 92.740 warga Palestina lainnya telah terluka selama perang, yang kini telah memasuki bulan kesepuluh, menurut data resmi. Hampir semua dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi.

Advertising
Advertising

"Kita harus mencapai kesepakatan. Kita berada di Doha. Kita harus mencapai kesepakatan. Perang ini harus berakhir, dan kita harus mencapai kesepakatan untuk membebaskan para sandera," kata Harris.

"Saya tetap berkomitmen sejak 8 Oktober untuk mencapai solusi dua negara di mana Israel aman, dan pada saat yang sama, warga Palestina memiliki keamanan, penentuan nasib sendiri, dan martabat," tambah Harris.

Israel terus melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas perbatasan yang dipimpin oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.139 orang.

Sekitar 250 orang lainnya dibawa kembali ke daerah kantong pantai itu sebagai sandera. Sedangkan lebih dari 100 orang masih berada di sana. Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di selatan kota Rafah. Namun, perintah itu tidak diindahkan oleh Israel.

Sumber: Anadolu

Pilihan editor: PBB: Penolakan Israel atas Misi Kemanusiaan ke Gaza Naik 2 Kali Lipat

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Malaysia Dukung pengusiran Israel dari PBB

2 jam lalu

Malaysia Dukung pengusiran Israel dari PBB

Malaysia telah memulai Langkah untuk dukungan pengusiran Israel dari PBB dengan menyusun rancangan resolusi untuk Majelis Umum PBB.

Baca Selengkapnya

2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Gencarkan Kampanye

6 jam lalu

2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Gencarkan Kampanye

Hasil survei dua hari menjelang pilpres AS terlihat Kamala Harris dan Donald Trump saling bersaing ketat

Baca Selengkapnya

Dukung Kamala Harris, Will.i.am Rilis Lagu Yes She Can

6 jam lalu

Dukung Kamala Harris, Will.i.am Rilis Lagu Yes She Can

Menjelang pilpres AS 2024, rapper Will.i.am merilis lagu 'Yes She Can' untuk mendukung Kamala Harris.

Baca Selengkapnya

Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

6 jam lalu

Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

Bos Mossad mengatakan perunding Israel tidak diberi wewenang oleh Netanyahu untuk mencapai kesepakatan mengakhiri perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Beri Tahu PBB Soal Pemutusan Hubungan dengan UNRWA

7 jam lalu

Israel Resmi Beri Tahu PBB Soal Pemutusan Hubungan dengan UNRWA

Pemerintah Israel menyatakan telah secara resmi memberi tahu PBB tentang keputusannya untuk memutus hubungan dengan UNRWA

Baca Selengkapnya

Tak Terima Disebut 'Boneka' Kamala Harris, Cardi B Serang Balik Elon Musk

7 jam lalu

Tak Terima Disebut 'Boneka' Kamala Harris, Cardi B Serang Balik Elon Musk

Perdebatan antara Cardi B dan Elon Musk terjadi di media sosial.

Baca Selengkapnya

UNICEF: Lebih dari 50 Anak Palestina Tewas dalam Serangan Akhir Pekan di Gaza Utara

8 jam lalu

UNICEF: Lebih dari 50 Anak Palestina Tewas dalam Serangan Akhir Pekan di Gaza Utara

Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengutuk serangan mematikan Israel di Gaza dan menyerukan penyelidikan segera

Baca Selengkapnya

Donald Trump Vs Kamala Harris, CSIS Ungkap Dampaknya Bagi Indonesia

8 jam lalu

Donald Trump Vs Kamala Harris, CSIS Ungkap Dampaknya Bagi Indonesia

Peneliti CSIS mengungkap dampaknya terhadap Indonesia bila Donald Trump atau Kamala Harris yang menang dalam pilpres 2024 di AS.

Baca Selengkapnya

Peneliti di CSIS Beberkan Keunggulan Kamala Harris Jika Jadi Presiden AS

9 jam lalu

Peneliti di CSIS Beberkan Keunggulan Kamala Harris Jika Jadi Presiden AS

Peneliti di CSIS mengungkap keunggulan Kamala Harris jika menangkan Pilpres AS, termasuk untungnya bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Balas Serangan Israel, Iran Mungkin Pakai Hulu Ledak lebih Kuat

9 jam lalu

WSJ: Balas Serangan Israel, Iran Mungkin Pakai Hulu Ledak lebih Kuat

WSJ melaporkan Iran kemungkinan akan menggunakan hulu ledak yang lebih kuat dalam serangan balasan terhadap Israel dibandingkan serangan sebelumnya

Baca Selengkapnya