Lagi, Penyerangan dengan Pisau di Jerman

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 31 Agustus 2024 16:50 WIB

Polisi berjaga usai insiden penusukan yang menewaskan beberapa orang dalam sebuah festival kota, di Solingen, Jerman, 24 Agustus 2024. Tiga orang tewas dan empat lainnya terluka parah akibat serangan penusukan pada Jumat malam, 23 Agustus 2024. REUTERS/Thilo Schmuelgen

TEMPO.CO, Jakarta - Lima orang orang luka-luka dalam sebuah serangan menggunakan sebilah pisau di dalam sebuah bus di Kota Siegen, wilayah Jerman barat. Kejadian ini hanya berselang seminggu setelah serangan fatal penikaman di wilayah lain di Jerman barat, Solingen.

Kejadian penikaman di Kota Siegen persisnya terjadi pada Jumat, 30 Agustus 2024, sekitar pukul 7.40 malam pada sebuah bus yang sedang membawa sekitar 40 penumpang menuju ke sebuah festival. Pelaku teridentifikasi seorang perempuan, 32 tahun, warga negara Jerman. Dia menikam beberapa orang sebelum akhirnya dia ditundukkan dan ditahan.

Menurut otoritas, setidaknya lima orang luka-luka, yang tiga orang dalam kondisi luka berat dan satu dalam kondisi kritis. Sampai berita ini diturunkan motif penyerangan masih belum diketahui. Kepolisian Jerman secara spesifik memperingatkan warga agar jangan sampai menyebarkan laporan palsu terutama agar jangan membuat referensi terkait sebuah serangan teroris.

Sejumlah sumber mengatakan pada surat kabar Bild, pelaku penyerangan kemungkinan mengalami masalah mental atau berada dalam pengaruh narkoba dan alkohol. Insiden ini hanya berselang seminggu dari kejadian penikaman di Festival Keberagaman di Solingen, di mana tiga orang tewas dan delapan orang lainnya luka-luka. Polisi sudah menahan terduga pelaku, laki-laki, 26 tahun, warga negara Suriah. Kelompok radikal ISIS dilaporkan mengklaim bertanggung jawab atas kejadian ini, namun tak memberikan bukti lebih lanjut.

Rentetan kejadian serangan dengan sebilah pisau telah membuat otoritas Jerman mengambil langkah soal kejahatan menggunakan pisau dan ilegal imigrasi. Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser pada Jumat, 30 Agustus 2024, mengumumkan akan memberikan kewenangan lebih luas pada aparat kepolisian dan otoritas daerah untuk menegakkan aturan baru. Berlin juga membatalkan larangan deportasi pada negara-negara yang dianggap tidak aman sehingga mengakibatkan 28 warga negara Afghanistan dideportasi. Itu adalah deportasi pertama yang dilakukan sejak Taliban berkuasa di Afghanistan pada 2021.

Advertising
Advertising

Kota Siegen berulang tahun ke-800 pada pekan ini. Tim penyelenggara mengutarakan kekhawatiran soal keamanan setelah ada insiden di Solingen, namun memutuskan tidak membatalkan festival di kota itu yang juga dianggap sebagai tanda demokrasi dan kebebasan.

Sumber: RT.com

Pilihan editor: Kremlin: Tidak Ada Kesepakatan dengan Pavel Durov

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Hampir Seminggu Kasus Viral, Polres Metro Jakarta Pusat Belum Pasang Police Line di Kantor Brandoville Studios

13 jam lalu

Hampir Seminggu Kasus Viral, Polres Metro Jakarta Pusat Belum Pasang Police Line di Kantor Brandoville Studios

Dia hanya menyampaikan dalam waktu dekat kantor Brandoville Studios akan dipasangi police line.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pembunuhan Nia Kurnia Sari, Pelaku Ternyata Residivis Pencabulan

23 jam lalu

Kronologi Pembunuhan Nia Kurnia Sari, Pelaku Ternyata Residivis Pencabulan

Polres Padang Pariaman telah menetapkan tersangka pada kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan.

Baca Selengkapnya

Terekam CCTV Pencurian HP iPhone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

1 hari lalu

Terekam CCTV Pencurian HP iPhone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

Berdasarkan rekaman CCTV, pencurian hp terjadi sekitar pukul pukul 11.00 WIB, Senin, 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

2 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Percobaan Pembunuhan Kedua Donald Trump

David Aronberg, jaksa negara bagian Palm Beach County, mengonfirmasi tersangka percobaan pembunuhan Donald Trump adalah Ryan Wesley Routh.

Baca Selengkapnya

Dominasi APH dalam Daftar Capim KPK, Akademisi: Ada Paradigma Keliru

3 hari lalu

Dominasi APH dalam Daftar Capim KPK, Akademisi: Ada Paradigma Keliru

Potensi pimpinan KPK untuk berlaku tidak independen akan lebih besar jika mereka berasal dari kalangan penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Sebagian Besar Capim KPK dari Polisi dan Jaksa, Pengamat Hukum Khawatirkan 3 Hal Ini

3 hari lalu

Sebagian Besar Capim KPK dari Polisi dan Jaksa, Pengamat Hukum Khawatirkan 3 Hal Ini

Herdiansyah Hamzah mengkritisi banyaknya capim KPK yang berasal dari kalangan penegak hukum

Baca Selengkapnya

Anak Sulung Putri Mahkota Norwegia Ditangkap

3 hari lalu

Anak Sulung Putri Mahkota Norwegia Ditangkap

Putra Mette-Marit, Marius Borg Hoiby, lahir dari hubungan sebelum pernikahannya pada 2001 dengan Putra Mahkota Haakon, pewaris takhta Norwegia.

Baca Selengkapnya

ICW Ungkap Potensi Pelanggaran Bila Pansel Inginkan Pimpinan KPK Diisi Jaksa dan Polisi

6 hari lalu

ICW Ungkap Potensi Pelanggaran Bila Pansel Inginkan Pimpinan KPK Diisi Jaksa dan Polisi

ICW menyoroti dominasi aparat penegak hukum dari jaksa dan polisi yang lolos asesmen profil seleksi calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Ratusan Anak-anak di Panti Sosial Malaysia Diduga Alami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

6 hari lalu

Ratusan Anak-anak di Panti Sosial Malaysia Diduga Alami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

Lebih dari 400 anak-anak dan remaja di panti sosial di Malaysia, yang dikelola GISB diduga mengalami pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Peringatan 1 Tahun Tragedi Rempang, Warga Ziarah ke Makam Tua

11 hari lalu

Peringatan 1 Tahun Tragedi Rempang, Warga Ziarah ke Makam Tua

Melawan Lupa, Hari ini Satu 1 Tahun Tragedi Pengusuran Paksa Warga Rempang

Baca Selengkapnya