Tak Khawatirkan Ancaman Penangkapan ICC, Putin Kunjungi Mongolia Pekan Depan

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 31 Agustus 2024 03:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Kremlin di Moskow, Rusia, 24 Juli 2024. Sputnik/Valeriy Sharifulin/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi Mongolia minggu depan meskipun negara itu adalah anggota Mahkamah Pidana Internasional (ICC), yang mengeluarkan surat perintah penangkapannya tahun lalu.

Kunjungan yang dijadwalkan pada 3 September ini akan menjadi kunjungan pertama Putin ke negara anggota ICC sejak pengadilan yang berbasis di Den Haag tersebut mengeluarkan surat perintah penangkapan pada Maret 2023 yang menuduh presiden tersebut melakukan deportasi ilegal terhadap anak-anak Ukraina ke Rusia dan wilayah yang dikuasai Rusia.

Pada Jumat, 30 Agustus 2024, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa "tidak ada kekhawatiran" atas kunjungan tersebut, demikian dilaporkan kantor berita pemerintah Rusia RIA Novosti.

Kunjungan tersebut dilakukan atas undangan dari Presiden Mongolia, Ukhnaa Khurelsukh. "Kami melakukan dialog yang luar biasa dengan teman-teman kami dari Mongolia," kata Peskov.

Ketika ditanya apakah sudah ada diskusi dengan pihak berwenang Mongolia mengenai surat perintah ICC, Peskov mengatakan: "Jelas kunjungan ini, semua aspek dari kunjungan ini telah didiskusikan secara menyeluruh."

Advertising
Advertising

Di bawah Statuta Roma, perjanjian pendirian pengadilan, anggota ICC terikat untuk menahan tersangka yang telah dikeluarkan surat perintah penangkapan jika mereka menginjakkan kaki di negara mereka. Namun, pengadilan ini tidak memiliki mekanisme penegakan hukum.

Pada Jumat, Ukraina meminta Mongolia untuk menangkap Putin ketika ia mengunjungi negara tersebut.

"Pihak Ukraina berharap Pemerintah Mongolia menyadari fakta bahwa Vladimir Putin adalah penjahat perang," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan, dan menambahkan "kami menyerukan kepada pihak berwenang Mongolia untuk melaksanakan surat perintah penangkapan internasional yang mengikat."

Putin telah menghindari perjalanan ke negara-negara anggota ICC sejak surat perintah, yang ia anggap "batal demi hukum", dikeluarkan. Tahun lalu, ia melewatkan pertemuan puncak blok negara berkembang BRICS, yang meliputi Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, di Johannesburg.

Anggota ICC, Afrika Selatan, melobi Moskow selama berbulan-bulan agar Putin tidak hadir untuk menghindari dampak diplomatik, dan mengumumkan bahwa negara-negara tersebut telah mencapai "kesepakatan bersama" agar pemimpin BRICS tersebut tidak menghadiri pertemuan tersebut.

Armenia membuat Rusia jengkel tahun lalu karena keputusannya untuk bergabung dengan ICC, yang menambah ketegangan di antara kedua sekutu lama ini.

Namun, para pejabat Armenia dengan cepat berusaha meyakinkan Rusia bahwa Putin tidak akan ditangkap jika ia memasuki negara itu.

ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan Maret tahun lalu terhadap Putin, menuduhnya melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi ratusan anak-anak dari Ukraina secara ilegal. Kremlin menampik tuduhan itu, dan mengatakan bahwa tuduhan itu bermotif politik.

Surat perintah tersebut mewajibkan 124 negara anggota Mahkamah, termasuk Mongolia, untuk menangkap Putin dan menyerahkannya ke Den Haag untuk diadili jika ia menginjakkan kaki di wilayah mereka.

AL JAZEERA | REUTERS

Pilihan Editor: Pertama Sejak Digunakan untuk Gempur Rusia, Jet Tempur F-16 Ukraina Jatuh Tewaskan Pilot

Berita terkait

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

2 jam lalu

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menyebut serangkaian ledakan pager oleh Israel sebagai kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Putin Perintahkan Penambahan 180.000 Personel Tentara Menjadi 1,5 Juta

1 hari lalu

Putin Perintahkan Penambahan 180.000 Personel Tentara Menjadi 1,5 Juta

Putin sejak 2022 sebelumnya telah memerintahkan dua kali peningkatan resmi jumlah pasukan tempur - masing-masing sebanyak 137.000 dan 170.000.

Baca Selengkapnya

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

2 hari lalu

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

Tersangka ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump yang merupakan pendukung setia Ukraina dan Palestina

Baca Selengkapnya

Daftar Senjata Barat yang Boleh Digunakan Ukraina Serang Rusia

4 hari lalu

Daftar Senjata Barat yang Boleh Digunakan Ukraina Serang Rusia

Awalnya AS dan sekutu baratnya enggan memberi izin Ukraina menggunakan persenjataan mereka untuk menyerang Rusia.

Baca Selengkapnya

Dubes AS Tuding PBB Anak Tirikan Israel Sebelum Serangan ke Gaza

4 hari lalu

Dubes AS Tuding PBB Anak Tirikan Israel Sebelum Serangan ke Gaza

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menuduh PBB "terlalu fokus" pada Israel, bahkan sebelum serangan ke Gaza

Baca Selengkapnya

Hindari Surat Penangkapan ICC, Netanyahu Minta Diselidiki Jaksanya Sendiri

4 hari lalu

Hindari Surat Penangkapan ICC, Netanyahu Minta Diselidiki Jaksanya Sendiri

Ancaman jaksa ICC untuk menangkap Netanyahu dan Yoav Gallant ternyata membuat sang perdana Menteri Israel khawatir.

Baca Selengkapnya

Rusia Produksi Drone Kamikaze dengan Mesin Buatan Cina

5 hari lalu

Rusia Produksi Drone Kamikaze dengan Mesin Buatan Cina

Intelijen Eropa membocorkan Rusia sedang memproduksi drone Kamikaze yang menggunakan mesin dari CIna.

Baca Selengkapnya

Putin Ancam Perang Jika Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Jarak Jauh

5 hari lalu

Putin Ancam Perang Jika Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Jarak Jauh

Putin mengancam negara-negara Barat jika mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Buka Kemungkinan Penyelidikan Peran Mereka dalam Perang Israel di Gaza

5 hari lalu

Selandia Baru Buka Kemungkinan Penyelidikan Peran Mereka dalam Perang Israel di Gaza

Para pengacara mengatakan partisipasi Selandia Baru dalam kelompok intelijen Five Eyes mungkin telah memberikan data intelijen ke badan-badan Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Palestina Hadir di Sidang Majelis Umum PBB dan ICC Selidiki Kematian Komandan Al Qassam

6 hari lalu

Top 3 Dunia; Palestina Hadir di Sidang Majelis Umum PBB dan ICC Selidiki Kematian Komandan Al Qassam

Top 3 dunia pada Rabu, 11 September 2024, diurutan pertama berita tentang Palestina yang pertama kali duduk dikalangan anggota Majelis Umum PBB.

Baca Selengkapnya