Paus Fransiskus Sebut Menolak Membantu Imigran 'Dosa Besar'

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 29 Agustus 2024 04:00 WIB

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan di Vatikan, Rabu, 28 Agustus 2024. REUTERS/Ciro De Luca

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus pada Rabu, 29 Agustus 2024, mengecam perlakuan terhadap para imigran yang menyeberangi Laut Mediterania untuk masuk ke Eropa, dan mengatakan bahwa menolak untuk memberikan bantuan kepada para migran adalah "dosa besar".

"Ada orang-orang yang bekerja secara sistematis dan dengan segala cara untuk menolak para migran," kata Paus dalam audiensi umum mingguannya di Lapangan Santo Petrus.

"Dan ini, jika dilakukan dengan hati nurani dan tanggung jawab, adalah dosa besar," katanya.

Paus telah sering berbicara tentang perlakuan terhadap para migran selama 11 tahun kepausannya. Namun kata-katanya pada Rabu, yang menggunakan istilah Katolik untuk salah satu jenis dosa terburuk, sangat kuat.

Para migran yang menyeberangi Laut Mediterania dengan menggunakan perahu atau sampan buatan sendiri dari Afrika utara dan Timur Tengah telah menjadi bahan perdebatan sengit di seluruh Eropa selama satu dekade terakhir.

Advertising
Advertising

Organisasi Internasional untuk Migrasi memperkirakan lebih dari 30.000 migran yang menyeberangi Laut Tengah telah hilang sejak tahun 2014.

Di Italia, sebuah kapal penyelamat yang dioperasikan oleh lembaga amal Doctors Without Borders telah diberikan perintah penahanan selama 60 hari pada Senin. Pihak berwenang mengatakan bahwa kapal tersebut, yang telah melakukan beberapa operasi penyelamatan pada 23 Agustus, gagal mengkomunikasikan pergerakannya dengan baik.

Doctors Without Borders membantah klaim tersebut. "Kami telah dijatuhi sanksi hanya karena memenuhi kewajiban hukum kami untuk menyelamatkan nyawa," katanya dalam sebuah pernyataan.

Paus Fransiskus pada Rabu menyerukan perluasan rute akses bagi para migran dan "tata kelola migrasi global yang didasarkan pada keadilan, persaudaraan, dan solidaritas." Paus mengatakan bahwa masalah ini tidak akan terselesaikan melalui "militerisasi perbatasan".

Dalam beberapa minggu terakhir, paus telah menawarkan serangkaian refleksi tentang masalah spiritual Katolik dalam audiensi mingguannya.

Pada awal sambutan Rabu, paus mengatakan bahwa dia menunda seri tersebut minggu ini, untuk mempertimbangkan "orang-orang yang menyeberangi lautan dan padang pasir untuk menemukan tempat di mana mereka dapat hidup dengan damai dan aman".

Audiensi hari Rabu merupakan yang terakhir sebelum Paus Fransiskus, yang berusia 87 tahun, berangkat minggu depan untuk melakukan kunjungan ambisius ke empat negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, pada 2-13 September. Ini adalah perjalanan terpanjang yang pernah dilakukan oleh Paus, yang sekarang secara teratur menggunakan kursi roda karena sakit lutut dan punggung.

REUTERS

Pilihan Editor: Kota Jenin di Tepi Barat: Mengapa Israel Menargetkan Kawasan Ini?

Berita terkait

Mengintip Perjalanan Song Hye Kyo ke Danau Como Italia

17 jam lalu

Mengintip Perjalanan Song Hye Kyo ke Danau Como Italia

Song Hye Kyo mengunggah beberapa momen dari perjalanannya ke Italia di Instagram baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

5 Objek Wisata Ikonik di Roma yang Dikunjungi Emily di Emily in Paris

1 hari lalu

5 Objek Wisata Ikonik di Roma yang Dikunjungi Emily di Emily in Paris

Di bagian kedua season 4 Emily In Paris, Emily dan kekasih barunya keliling kota dengan Vespa ke tempat-tempat wisata ikonik di Roma.

Baca Selengkapnya

Mengintip Akomodasi Paus Fransiskus Selama di Singapura, Pusat Retret yang Bersahaja di Punggol

1 hari lalu

Mengintip Akomodasi Paus Fransiskus Selama di Singapura, Pusat Retret yang Bersahaja di Punggol

Kesederhanaan dan fungsionalitas menjadi fokus utama Paus Fransiskus memilih tempat menginap.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM: Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Tak Berkaitan dengan Kunjungan Paus Fransiskus

1 hari lalu

TPNPB-OPM: Proposal Pembebasan Pilot Susi Air Tak Berkaitan dengan Kunjungan Paus Fransiskus

TPNPB-OPM telah mengajukan proposal kepada pemerintah Indonesia dan Selandia Baru soal rencana pembebasan pilot Susi Air

Baca Selengkapnya

Angkatan Laut Italia dan TNI AL Memperkuat Kerja Sama

2 hari lalu

Angkatan Laut Italia dan TNI AL Memperkuat Kerja Sama

Angkatan Laut Italia dan TNI AL sepakat memperkuat kerja sama untuk mempertahankan infrastruktur penting yang sebagian besar berada di bawah air

Baca Selengkapnya

Di Kota Italia Ini, Turis bakal Kesulitan Menemukan Piza

4 hari lalu

Di Kota Italia Ini, Turis bakal Kesulitan Menemukan Piza

Menikmati piza Italia asli di restoran tepi kanal Venesia yang menawan mungkin hanya menjadi angan-angan.

Baca Selengkapnya

Bisa Diidentifikasi, Ini 5 Eror pada Gambar atau Foto Palsu Bangkitan AI

5 hari lalu

Bisa Diidentifikasi, Ini 5 Eror pada Gambar atau Foto Palsu Bangkitan AI

Sebuah studi oleh Google menemukan lonjakan pesat proporsi gambar-gambar bangkitan AI dalam klaim-klaim cek-fakta hoax sejak awal 2023 lalu.

Baca Selengkapnya

Momen Tak Terlupakan Lyodra Ginting Tampil dalam Misa Agung Paus Fransiskus di GBK

5 hari lalu

Momen Tak Terlupakan Lyodra Ginting Tampil dalam Misa Agung Paus Fransiskus di GBK

Penyanyi Lyodra Ginting mengalami momen bersejarah pada Kamis, 5 September lalu kala diberkati Paus Fransiskus dalam Misa Agung di GBK, Jakarta

Baca Selengkapnya

Masyarakat Indonesia di Mata Paus Fransiskus: Hangat Seperti Orang Napoli

5 hari lalu

Masyarakat Indonesia di Mata Paus Fransiskus: Hangat Seperti Orang Napoli

Di mata Paus Fransiskus, masyarakat di Indonesia seperti orang-orang Napoli. Napoli adalah kota terbesar di Italia Selatan.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

5 hari lalu

Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

Paus Fransiskus mengecam kematian anak-anak Palestina dalam serangan militer Israel di Gaza

Baca Selengkapnya