Hamas Kecam Pendanaan Pemukim Israel ke Masjid Al Aqsa: Dapat Picu Perang Agama!

Reporter

Tempo.co

Rabu, 28 Agustus 2024 17:00 WIB

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengunjungi kompleks Al-Aqsa yang juga dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount di Kota Tua Yerusalem 21 Mei 2023. Minhelet Har-Habait, Temple Mount Administration/Handout via REUTERS.

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok pejuang Palestina Hamas mengatakan keputusan pemerintah Israel untuk mendanai tur bagi pemukim Yahudi di Masjid Al Aqsa merupakan sebuah eskalasi berbahaya yang dapat memicu perang agama.

“Pemerintah fasis ekstremis ini sedang bermain api karena tidak peduli dengan dampak dari perilaku Zionis mereka yang melanggar kesucian, status dan identitas Masjid Al-Aqsa yang diberkati di negara Arab dan Islam kita,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada Selasa.

Pada Senin, lembaga penyiaran publik Israel, KAN, mengatakan kantor Kepala Warisan Budaya Israel, Amichai Eliyahu yang merupakan seorang menteri ekstremis dan dikenal anti-Palestina akan mengalokasikan 2 juta shekel atau sekitar Rp8,4 miliar untuk tur berpemandu yang diharapkan akan dilaksanakan pada beberapa pekan mendatang.

Kepala Keamanan Nasional Isarel, Itamar Ben-Gvir mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel pada Senin bahwa kebijakannya adalah mengizinkan orang-orang Yahudi beribadah di dalam Bukit Bait Suci, merujuk pada Masjid Al Aqsa.

Terkait dengan Bukit Bait Suci, Ben-Gvir juga mencatat bahwa Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu mengetahui kebijakannya sebelum membentuk koalisi pemerintah.

Advertising
Advertising

Pernyataan untuk memasuki dan beribadah di Masjid Al Aqsa itu terus diulang Ben-Gvir meski Netanyahu telah menyatakan mempertahankan status quo Masjid Al Aqsa.

Status Quo Al Aqsa

Setelah Perang Enam Hari pada 1967, Israel mengambil kendali atas Yerusalem Timur, termasuk Kompleks Masjid Al Aqsa, yang juga disebut sebagai Haram al-Sharif oleh umat Islam dan Bukit Bait Suci oleh umat Yahudi.

Setelah menduduki situs tersebut, Israel menghadapi tantangan besar dalam menyeimbangkan klaim religius dari umat Islam dan Yahudi.

Untuk mencegah ketegangan lebih lanjut, Israel memutuskan untuk mempertahankan status quo yang ada sebelum 1967.

Sebelum 1967, kompleks tersebut berada di bawah pengelolaan Yerusalem Islamic Waqf, yang merupakan badan keagamaan Muslim yang berafiliasi dengan Kementerian Wakaf Yordania.

Status quo yang disepakati mengatur bahwa Yerusalem Islamic Waqf tetap bertanggung jawab atas pengelolaan Masjid Al Aqsa, sementara Israel menjaga keamanan di sekitar situs tersebut.

Sedangkan untuk peribadahan hanya umat Islam yang diizinkan untuk beribadah di dalam Kompleks Masjid Al Aqsa. Non-Muslim diizinkan untuk mengunjungi situs tersebut, tetapi tidak untuk beribadah.

Namun, pada 2003, otoritas Israel melanggar status quo itu dengan mengizinkan para pemukim Yahudi memasuki Masjid Al Aqsa tanpa persetujuan dari Wakaf Islam, yang menuntut agar tindakan tersebut dihentikan.

Pilihan Editor: Pertama Kali, Israel Danai Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al Aqsa

ANADOLU

Berita terkait

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

3 jam lalu

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon

Baca Selengkapnya

Israel Tanam Bahan Peledak di 5.000 Pager yang Diimpor ke Lebanon

3 jam lalu

Israel Tanam Bahan Peledak di 5.000 Pager yang Diimpor ke Lebanon

Ledakan pager di Lebanon sebabkan lebih dari 300 orang kehilangan kedua tangannya, 150 hancur perutnya dan sejumlah orang kehilangan mata

Baca Selengkapnya

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

3 jam lalu

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager yang mematikan di seluruh Lebanon.

Baca Selengkapnya

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

4 jam lalu

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

Perusahaan Gold Apollo Taiwan membantah membuat pager yang digunakan dalam peledakan di Lebanon pada Selasa.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

4 jam lalu

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

Laporan outlet berita Israel Walla menunjukkan keterlibatan Israel dalam ledakan pager Lebanon yang menewaskan 9 orang dan melukai 2.750 orang

Baca Selengkapnya

Ledakan Massal Pager di Lebanon: Rumah Sakit Kewalahan Menampung Korban

4 jam lalu

Ledakan Massal Pager di Lebanon: Rumah Sakit Kewalahan Menampung Korban

Sejumlah rumah sakit di seluruh Lebanon kewalahan merawat hampir 3.000 pasien setelah ledakan massal pager atau alat komunikasi penyeranta pada Selasa

Baca Selengkapnya

AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

5 jam lalu

AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

Pejabat Amerika Serikat mengatakan militer Israel menyelipkan bahan peledak di pager buatan Taiwan untuk melakukan serangan massal di Lebanon

Baca Selengkapnya

Dua Teori Pemicu Ledakan Pager Hizbullah

5 jam lalu

Dua Teori Pemicu Ledakan Pager Hizbullah

Saat ini ada dua teori utama tentang bagaimana ledakan pager yang digunakan ratusan pejuang Hizbullah itu terjadi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pager Milik Hizbullah yang Meledak Bersamaan, Ditanami Bom Mini Israel?

5 jam lalu

Mengenal Pager Milik Hizbullah yang Meledak Bersamaan, Ditanami Bom Mini Israel?

Ratusan alat komunikasi pager milik kelompok Hizbullah di Lebanon meledak secara bersamaan pada Selasa, diduga karena ditanami bom mini Israel.

Baca Selengkapnya

9 Orang Tewas dan Ribuan Terluka dalam Ledakan Massal Pager di Lebanon

5 jam lalu

9 Orang Tewas dan Ribuan Terluka dalam Ledakan Massal Pager di Lebanon

Setidaknya sembilan orang, termasuk seorang anak, tewas dalam ledakan massal penyeranta (pager) di Lebanon

Baca Selengkapnya