Mengapa Telegram Mengizinkan Hamas Menyiarkan Konten?

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 27 Agustus 2024 20:16 WIB

Ilustrasi Telegram. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika platform-platform lain menutup diri untuk Hamas, Telegram menjadi satu-satunya yang mengizinkan Hamas menggunakan platformnya untuk menyiarkan pesan-pesannya.

CEO Telegram Pavel Durov telah membela kebijakan moderasi longgar platform ini, dengan alasan bahwa platform ini telah memberikan informasi berharga tentang perang Israel-Hamas dan kecil kemungkinannya untuk menyebarkan konten berbahaya dibandingkan dengan kompetitor karena pengguna harus memilih untuk masuk ke dalam kanal-kanal.

"Dengan demikian, kecil kemungkinan saluran Telegram dapat digunakan untuk memperkuat propaganda secara signifikan," kata Durov dalam sebuah posting di Telegram awal November tahun lalu, dan menambahkan bahwa moderator menghapus jutaan konten berbahaya setiap hari.

"Sebaliknya, mereka berfungsi sebagai sumber informasi tangan pertama yang unik bagi para peneliti, jurnalis, dan pemeriksa fakta. Meskipun mudah bagi kami untuk menghancurkan sumber informasi ini, namun hal itu berisiko memperburuk situasi yang sudah mengerikan,” katanya seperti dikutip Al Jazeera.

Telegram akhirnya harus takluk, meski tidak sepenuhnya, atas permintaan Apple dan Google untuk memblokir sejumlah saluran yang memiliki hubungan dengan Hamas, pada awal November tahun lalu. Kedua pasar aplikasi terbesar ini mendapat tekanan dari kelompok-kelompok luar, seperti Lembaga Hukum Zachor.

Advertising
Advertising

Seperti dilansir NPR, lembaga pro-Israel tersebut telah berkirim surat ke Apple yang menunjukkan tujuh akun yang memiliki hubungan dengan Hamas yang masih tersedia di Telegram untuk pengguna Apple. Padahal, Telegram telah menghapus saluran-saluran tersebut untuk perangkat Android.

Kelompok ini memohon kepada Apple untuk memaksa Telegram agar juga menghapus saluran-saluran tersebut agar tidak tersedia di iPhone dan perangkat Apple lainnya.

Kurang dari 24 jam kemudian, Telegram melarang empat dari tujuh saluran yang disorot oleh Zachor Legal Institute di perangkat Apple, termasuk Qassam Brigades, saluran yang didedikasikan untuk sayap militer Hamas yang memiliki lebih dari 700.000 pelanggan dan akun yang dikenal dengan nama Spokesperson_ 2020 yang memiliki lebih dari 500.000 pengikut.

Namun tiga saluran lain yang memiliki hubungan dengan Hamas, yang memiliki hampir 1 juta pelanggan, masih merupakan saluran Telegram aktif di iPhone. Tidak jelas mengapa Telegram membiarkan tiga saluran ini tetap dibuka.

Salah satunya yang hingga saat ini masih aktif adalah Gaza Now News Network, kantor berita Palestina yang berafiliasi dengan Hamas yang berbasis di Gaza. Saluran berbahasa arab ini memiliki 1,79 juta pengikut. Sementara saluran berbahasa Inggrisnya memiliki 196 ribu pengikut.

Kehadiran konten Hamas di Telegram sedikit-banyak telah menimbulkan kontroversi yang signifikan. Berikut adalah alasan dan pertimbangan utama di balik keputusan Telegram untuk menaungi konten tersebut, seperti dirangkum News360:

Berita terkait

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

6 jam lalu

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

Pangeran Arab Saudi menuduh Inggris yang menciptakan negara Israel dan berandil besar menyebabkan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

7 jam lalu

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

Genosida Israel terhadap Palestina kian brutal. Jumlah korban sekitar 41.200 orang mayoritas perempuan dan anak-anak tewas, termasuk 173 jurnalis.

Baca Selengkapnya

Jajak Pendapat Palestina: Dukungan terhadap Serangan 7 Oktober Menurun Jauh

10 jam lalu

Jajak Pendapat Palestina: Dukungan terhadap Serangan 7 Oktober Menurun Jauh

Untuk pertama kalinya dalam 11 bulan perang Israel, mayoritas warga Gaza tidak setuju dengan serangan 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Palestina Serahkan Surat Kepercayaan kepada Raja Spanyol

11 jam lalu

Duta Besar Palestina Serahkan Surat Kepercayaan kepada Raja Spanyol

Pada 28 Mei, Spanyol, Norwegia, dan Irlandia secara resmi mengakui negara Palestina yang bersatu yang diperintah oleh Otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

17 jam lalu

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

Ini untuk kedua kalinya Netanyahu mengancam untuk memecat Yoav Gallant, meski yang pertama batal karena desakan publik Israel.

Baca Selengkapnya

Raja Abdullah II Tunjuk Teknokrat Lulusan Harvard sebagai PM Baru Yordania

1 hari lalu

Raja Abdullah II Tunjuk Teknokrat Lulusan Harvard sebagai PM Baru Yordania

Raja Abdullah II berpesan agar perdana menteri baru melakukan segalanya untuk membantu rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

1 hari lalu

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

Tersangka ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump yang merupakan pendukung setia Ukraina dan Palestina

Baca Selengkapnya

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-5: Tim Catur Putri Indonesia Tekuk Palestina, Tim Putra Harus Mengalah dari Georgia

1 hari lalu

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-5: Tim Catur Putri Indonesia Tekuk Palestina, Tim Putra Harus Mengalah dari Georgia

Pada babak ke-5 Olimpiade Catur 2024 di Budapest Hungaria, tim catur putri Indonesia kalahkan Palestina, sehari sebelumnya tak bisa imbangi Iran.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Profil Pangeran Jepang hingga Pemukim Israel Racuni Hewan Ternak

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Profil Pangeran Jepang hingga Pemukim Israel Racuni Hewan Ternak

Top 3 dunia adalah profil Pangeran Hisahito, penerus takhta Jepang hingga pemukim Israel racuni hewan ternak warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Houthi Yaman Hujani Israel dengan Rudal, Bunyi Sirine Meraung-raung

2 hari lalu

Houthi Yaman Hujani Israel dengan Rudal, Bunyi Sirine Meraung-raung

Kelompok Houthi Yaman menembakkan rudal ke wilayah Israel. Sirine tanda peringatan bahaya berbunyi kencang.

Baca Selengkapnya