Polisi India Tembakkan Gas Air Mata ke Arah Demonstran Pembunuhan Dokter
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Selasa, 27 Agustus 2024 18:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi di India menembakkan gas air mata dan meriam air pada Selasa 27 Agustus 2024 ketika mereka bentrok dengan ribuan demonstran yang mencari keadilan bagi seorang dokter yang diperkosa dan dibunuh di Kalkuta bulan ini.
Penemuan jenazah dokter berusia 31 tahun yang berlumuran darah di sebuah rumah sakit milik negara di kota timur memicu kemarahan nasional atas isu kronis kekerasan terhadap perempuan.
Demonstrasi pada Selasa menyebabkan ribuan orang berbaris ke gedung pemerintah di Kalkuta untuk menuntut pengunduran diri Mamata Banerjee, kepala menteri negara bagian Benggala Barat.
Mereka meneriakkan slogan-slogan dan bentrok dengan polisi, yang menyerang massa dengan tongkat sebagai upaya untuk membubarkan massa.
Namita Ghosh, seorang mahasiswa yang menghadiri protes tersebut, mengatakan bahwa massa bermaksud untuk "memprotes secara damai" sebelum pemukulan tongkat.
Setidaknya 100 pengunjuk rasa “telah ditangkap atas tuduhan menciptakan kekerasan”, kata seorang pejabat senior polisi tanpa mau disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Banyak protes di Kalkuta yang dipicu oleh kejahatan tersebut telah berubah menjadi demonstrasi politik yang tidak terkendali, dengan polisi bentrok dengan demonstran dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa yang marah pada pemerintah negara bagian.
BJP nasionalis Hindu adalah partai Perdana Menteri Narendra Modi, tetapi merupakan partai oposisi di Benggala Barat, dengan ibu kota Kolkata.
Mereka menuduh pemerintah Banerjee menciptakan lingkungan yang tidak aman bagi perempuan sehingga memungkinkan terjadinya kejahatan termasuk pembunuhan dokter.
Mayat wanita tersebut ditemukan di ruang seminar rumah sakit pendidikan, menunjukkan bahwa dia pergi ke sana untuk istirahat selama shift 36 jam.
Asosiasi dokter di banyak kota melancarkan pemogokan atas pembunuhan yang memutus layanan yang tidak penting, meskipun para profesional medis telah kembali bekerja.
Seorang pria telah ditahan atas kejahatan tersebut.
Sifat mengerikan dari serangan tersebut telah menimbulkan perbandingan dengan pemerkosaan dan pembunuhan beramai-ramai yang mengerikan pada 2012 terhadap seorang wanita muda di bus Delhi.
Insiden tersebut memicu kemarahan luas di negara yang mewabahi kekerasan seksual terhadap perempuan, dengan rata-rata hampir 90 pemerkosaan per hari dilaporkan pada 2022 di negara berpenduduk 1,4 miliar orang tersebut.
Pilihan Editor: Buku Harian Dokter yang Jadi Korban Perkosaan di India Ditemukan
CHANNEL NEWSASIA