74 Tewas dalam Serangkaian Serangan Separatis Balochistan di Pakistan

Reporter

Tempo.co

Selasa, 27 Agustus 2024 14:30 WIB

Petugas memeriksa lokasi ledakan bom di Khanozai, Balochistan, Pakistan, 7 Februari 2024. Dua ledakan di dekat kantor kandidat pemilu di provinsi Balochistan, menewaskan 30 orang tepat sehari sebelum pemungutan suara pemilu di Pakistan. REUTERS/Naseer Ahmed

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 74 orang, termasuk 21 separatis dan 14 personel keamanan, tewas dalam serangkaian serangan militan separatis terhadap kantor polisi, jalur kereta api dan jalan raya di provinsi Balochistan yang berlangsung selama beberapa jam di barat daya dan barat laut Pakistan.

Menurut laporan pejabat dan media lokal pada Senin, milisi separatis melakukan serangan terkoordinasi terhadap tentara di distrik Musakhel, Qalat, dan Lasbela, yang mengakibatkan tewasnya 21 milisi dan 10 pasukan paramiliter, kata pihak militer dalam sebuah pernyataan.

Sebanyak empat personel lembaga penegak hukum lainnya juga tewas dalam bentrokan tersebut, lanjut pernyataan itu.

"Operasi pembersihan sedang dilakukan dan para pelaku, penghasut, fasilitator, serta pihak-pihak yang membantu dalam tindakan keji dan pengecut ini, yang menargetkan warga sipil tak bersalah, akan diadili," tambah pernyataan tersebut.

Terduga kelompok separatis membunuh 23 penumpang di provinsi Balochistan barat daya pada Senin pagi setelah memaksa mereka turun dari beberapa kendaraan di sebuah jalan tol.

Advertising
Advertising

Aksi penurunan paksa di jalan tol itu adalah yang terbaru dari serangkaian pembunuhan di provinsi tersebut.

Insiden ini terjadi di dekat distrik Musakhel, di mana militan bersenjata berat memblokir jalan utama, menghentikan beberapa kendaraan, dan menurunkan penumpang sebelum menembaki mereka.

Kepala Menteri Balochistan, Sarfraz Bugti, memastikan kejadian insiden tersebut, dan mengatakan bahwa separatis menargetkan orang-orang "tak bersalah," dan berjanji bahwa mereka serta "fasilitator" mereka akan diadili.

Menurut polisi, para penyerang membakar setidaknya 10 kendaraan sebelum melarikan diri.

Stasiun televisi lokal Geo News menayangkan rekaman beberapa kendaraan yang terbakar di sepanjang jalan.

Shahid Rind, juru bicara pemerintah Balochistan, mengatakan kepada wartawan bahwa para separatis memeriksa bus dan truk serta memeriksa identitas penumpang sebelum membunuh mereka.

Orang-orang yang tewas disebutkan berasal dari bagian timur laut provinsi Punjab.

Lalu lintas kereta api dengan Quetta dihentikan menyusul ledakan di jembatan kereta api yang menghubungkan ibu kota provinsi tersebut dengan seluruh Pakistan, serta di jalur kereta api ke negara tetangga Iran, kata pejabat kereta api Muhammad Kashif.

Polisi mengatakan mereka menemukan enam mayat yang belum teridentifikasi di dekat lokasi penyerangan di jembatan kereta api.

Sementara itu, lima orang lainnya tewas dalam bentrokan semalam antara militan dan polisi di Jalan Raya Nasional di distrik Qalat.

Secara terpisah, polisi setempat menemukan empat jenasah dengan luka tembak di pegunungan distrik Bolan.

Penyerang bersenjata juga menyerbu dan menguasai sebuah kantor polisi di distrik Mastung, provinsi tersebut, selama beberapa jam. Mereka membakar dokumen dan beberapa kendaraan yang diparkir di dalam kantor polisi.

Serangan paling luas yang dilakukan oleh pemberontak etnis Balochistan dalam beberapa tahun ini merupakan bagian dari upaya selama puluhan tahun untuk memenangkan pemisahan diri dari provinsi barat daya yang kaya sumber daya. Wilayah ini merupakan lokasi proyek-proyek besar yang dipimpin Cina, seperti pelabuhan strategis dan tambang emas dan tembaga.

Tentara Pembebasan Balochistan, sebuah kelompok separatis terlarang, dalam pernyataan kepada media lokal, mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok itu telah lama menargetkan pasukan keamanan dan warga non-Baloch di provinsi tersebut.

Balochistan yang kaya akan mineral adalah provinsi terbesar tetapi termiskin di Pakistan. Pasukan keamanan telah lama menghadapi pemberontakan intensitas rendah dari separatis Baloch, yang mengklaim provinsi tersebut telah diabaikan dalam hal pembangunan besar.

Provinsi ini juga merupakan rute kunci untuk proyek Koridor Ekonomi Cina-Pakistan (CPEC) senilai US$64 miliar atau sekitar Rp991 triliun, yang bertujuan untuk menghubungkan provinsi Xinjiang di barat laut China yang strategis dengan pelabuhan Gwadar di Balochistan melalui jaringan jalan, rel kereta api, dan pipa untuk transportasi kargo, minyak, dan gas.

Pilihan Editor: Dua Bom Meledak, 24 Orang Tewas Sehari sebelum Pemilu Pakistan

ANADOLU | AL ARABIYA

Berita terkait

Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

12 jam lalu

Mariah Carey Bawa Anak Liburan ke Tembok Besar Cina, Intip Sejarah Situs Warisan Dunia Ini

Dikenal sebagai salah satu keajaiban dunia, Tembok Besar Cina diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

21 jam lalu

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon

Baca Selengkapnya

Israel Tanam Bahan Peledak di 5.000 Pager yang Diimpor ke Lebanon

21 jam lalu

Israel Tanam Bahan Peledak di 5.000 Pager yang Diimpor ke Lebanon

Ledakan pager di Lebanon sebabkan lebih dari 300 orang kehilangan kedua tangannya, 150 hancur perutnya dan sejumlah orang kehilangan mata

Baca Selengkapnya

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

21 jam lalu

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager yang mematikan di seluruh Lebanon.

Baca Selengkapnya

9 Orang Tewas dan Ribuan Terluka dalam Ledakan Massal Pager di Lebanon

23 jam lalu

9 Orang Tewas dan Ribuan Terluka dalam Ledakan Massal Pager di Lebanon

Setidaknya sembilan orang, termasuk seorang anak, tewas dalam ledakan massal penyeranta (pager) di Lebanon

Baca Selengkapnya

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

Meski ada seruan internasional yang kuat untuk gencatan senjata dan penghentian pembunuhan, Israel belum menghentikan operasi militernya

Baca Selengkapnya

Asal Usul dan Makna Mooncake Festival, Merayakan Kebersamaan di Bawah Cahaya Purnama

1 hari lalu

Asal Usul dan Makna Mooncake Festival, Merayakan Kebersamaan di Bawah Cahaya Purnama

Mooncake Festival tahun ini dirayakan pda 17 September 2024

Baca Selengkapnya

KA Logawa Gunakan Rangkaian Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation Buatan PT INKA

1 hari lalu

KA Logawa Gunakan Rangkaian Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation Buatan PT INKA

KA Logawa relasi Jember - Purwokerto PP akan mulai menggunakan rangkaian kereta ekonomi Stainless Steel New Generation pada Kamis, 19 September 2024.

Baca Selengkapnya

Selama Periode Libur Panjang Maulid Nabi, Penumpang LRT Meningkat 10 Persen

1 hari lalu

Selama Periode Libur Panjang Maulid Nabi, Penumpang LRT Meningkat 10 Persen

Tercatat KAI melayani 112.834 pengguna LRT Jabodebek dalam rentang waktu 14 hingga 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

KJRI Shanghai Pastikan WNI Selamat dari Topan Bebinca

1 hari lalu

KJRI Shanghai Pastikan WNI Selamat dari Topan Bebinca

WNI selamat dari amukan Topan Bebinca yang menyapu Shanghai. Ada 975 WNI yang menetap di Kota Shanghai, Provinsi Zhejiang, Jiangsu, dan Jiangxi

Baca Selengkapnya