Diserang Hizbullah, Iran Sebut Israel telah Kehilangan Kekuatan

Selasa, 27 Agustus 2024 08:00 WIB

Asap mengepul di belakang sebuah rumah menyusul serangan perbatasan dari Lebanon, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, di Katzrin di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, 13 Juni 2024. REUTERS/Ayal Margolin

TEMPO.CO, Jakarta - Iran mengomentari serangan terbaru kelompok Hizbullah dari Lebanon terhadap Israel dengan mengatakan Israel telah kehilangan kekuatannya, dan bahwa keseimbangan strategis di kawasan Timur Tengah telah bergeser melawannya.

Hizbullah meluncurkan ratusan roket dan pesawat nirawak ke Israel pada Minggu pagi, 25 Agustus 2024, sementara militer Israel terlebih dahulu menghujani Lebanon dengan sekitar 100 jet untuk menggagalkan serangan yang diantisipasi. Ekspektasi eskalasi antara kedua belah pihak telah meningkat sejak serangan rudal di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel bulan lalu menewaskan 12 anak kecil dan militer Israel membalas dengan membunuh Fuad Shukr, komandan senior Hizbullah, di Beirut.

“Meskipun mendapat dukungan menyeluruh dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Israel tidak dapat memprediksi waktu dan tempat respons terbatas dan terkendali oleh perlawanan. Israel telah kehilangan kekuatan pencegahannya,” tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani di media sosial X, Senin, 26 Agustus 2024.

Kelompok-kelompok yang tergabung dalam Poros Perlawanan, koalisi anti-Amerika Serikat dan anti-Israel yang dipimpin oleh Iran, memuji serangan Hizbullah. Para anggota Poros telah melakukan serangan masing-masing terhadap Israel dengan alasan solidaritas terhadap rakyat Palestina sejak pertempuran antara Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober 2023.

Hamas mengatakan serangan Hizbullah merupakan “respons yang kuat dan terarah” dan menjadi “tamparan di wajah” bagi pemerintah Israel, menurut sebuah pernyataan pada 25 Agustus yang dikutip oleh Al Arabiya.

Sementara kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) mengatakan serangan itu menunjukkan Israel “hanya mengerti bahasa kekerasan dan hanya akan dihentikan oleh perlawanan dan serangan Mujahidin”. Ansar Allah dari Yaman memberi selamat kepada Hizbullah, sekaligus mengatakan respons angkatan bersenjata Yaman terhadap Israel “akan segera datang”.

Kanaani menambahkan Israel “sekarang harus mempertahankan diri di wilayah pendudukannya” dan bahwa “keseimbangan strategis telah mengalami perubahan mendasar” yang merugikan Israel.

“Mitos tentang ketangguhan tentara Israel telah lama menjadi slogan kosong. Tentara teroris Israel telah kehilangan kekuatan ofensifnya yang efektif dan sekarang harus mempertahankan diri terhadap serangan strategis,” ucapnya.

Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah menyatakan serangan kelompok itu telah selesai “sesuai rencana”. Dengan tiga kematian yang dikonfirmasi di Lebanon dan satu di Israel, kedua belah pihak mengindikasikan mereka ingin menghindari eskalasi lebih lanjut untuk saat ini. Tetapi, keduanya memperingatkan bahwa mungkin akan ada lebih banyak serangan yang akan datang.

REUTERS

Pilihan editor: Waswas Terdampak Konflik Myanmar, Cina akan Patroli Bersenjata di Perbatasan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

3 jam lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza

Baca Selengkapnya

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

5 jam lalu

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

Houthi Yaman siap mengirim ribuan pejuang untuk mendukung kelompok Hizbullah Lebanon jika perang pecah dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Mengenal Unit 8200, Unit Rahasia Andalan Israel dalam Perang Siber

7 jam lalu

Mengenal Unit 8200, Unit Rahasia Andalan Israel dalam Perang Siber

Unit 8200 dicurigai menjadi pelaku serangan ledakan pager di Lebanon yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai ribuan lainnya.

Baca Selengkapnya

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

12 jam lalu

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

Faksi-faksi Perlawanan Palestina menyatakan solidaritas dan kepercayaan mereka terhadap Hizbullah menyusul serangan Israel dengan bom pager.

Baca Selengkapnya

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

14 jam lalu

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.

Baca Selengkapnya

Efek dan Kejadian Ledakan Ribuan Pager di Lebanon, Dosen ITB Sangsikan dari Baterai

14 jam lalu

Efek dan Kejadian Ledakan Ribuan Pager di Lebanon, Dosen ITB Sangsikan dari Baterai

Faktor baterai, gelombang mikro, dan transmisi sinyal pager dirasa tak mungkin sebabkan efek ledakan seperti yang terjadi di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Singkirkan Handphone, Ini Alasan Hizbullah Gunakan Pager untuk Berkomunikasi

15 jam lalu

Singkirkan Handphone, Ini Alasan Hizbullah Gunakan Pager untuk Berkomunikasi

Hizbullah menggunakan pager untuk berkomunikasi dan meninggalkan telepon genggam. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

15 jam lalu

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

Ribuan pager yang digunakan Hizbullah meledak serentak kemarin. Pager diproduksi di Budapest.

Baca Selengkapnya

Kekurangan dan Kelebihan Pager Seperti yang Ada di Tangan Gerilyawan Hizbullah

15 jam lalu

Kekurangan dan Kelebihan Pager Seperti yang Ada di Tangan Gerilyawan Hizbullah

Apa yang terungkap dari kelompok gerilyawan Hibullah dukungan Iran, menegaskan kalau peran pager ternyata masih dibutuhkan.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

15 jam lalu

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

Kamala Harris berharap Hamas Israel mau segera mengunci kesepakatan gencatan senjata, dan solusi dua negara agar stabilitas terwujud.

Baca Selengkapnya