Intersepsi roket yang diluncurkan dari Lebanon ke Israel melewati perbatasan, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, menutup perbatasan Israel dengan Lebanon, di sisi Israel, 27 Juni 2024. Hizbullah mengatakan serangan tersebut sebagai balasan atas serangan Israel di kota Nabatiyeh dan desa Sohmor di Lebanon yang menewaskan empat pejuang Hizbullah. REUTERS/Ayal Margolin
TEMPO.CO, Jakarta - Hamas dari Palestina dalam sebuah pernyataan pada Minggu, 25 Agustus 2024, memuji serangan Hizbullah di Lebanon terhadap Israel sebagai “respons yang kuat dan terarah”. Hizbullah dan Hamas adalah kelompok yang bagian dari Poros Perlawanan, yakni koalisi politik dan militer yang dipimpin oleh Iran. Koalisi itu mencakup Perlawanan Islam di Irak, pemerintah Suriah, kelompok Hizbullah di Lebanon, organisasi Ansar Allah di Yaman, Hamas yang memerintah Jalur Gaza, dan berbagai kelompok Palestina lainnya.
Koalisi tersebut terkenal karena secara terbuka menentang Israel dan Amerika Serikat. Para anggota Poros telah melakukan serangan masing-masing terhadap Israel dengan alasan solidaritas terhadap rakyat Palestina sejak pertempuran antara Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober 2023.
“Kami menekankan bahwa respons yang kuat dan terarah ini, yang menyerang jauh di dalam entitas Zionis, merupakan tamparan di wajah” bagi pemerintah Israel, kata Hamas dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Al Arabiya.
Pernyataan tersebut datang setelah Hizbullah melancarkan serangan rudal besar-besaran terhadap Israel pada Ahad pagi sebagai balasan atas pembunuhan komandan seniornya, Fuad Shukr, di Beirut bulan lalu. Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengatakan telah menembakkan lebih dari 320 roket dalam serangan terbaru, menargetkan 11 pangkalan militer di utara Israel.
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan sebuah pesawat nirawak Hizbullah menghantam jalan raya di Israel utara. Sementara itu, media Israel mengklaim serangan tersebut hanya menghantam beberapa kandang ayam di wilayah utara.
Sesaat sebelum Hizbullah meluncurkan rentetan rudal, Israel telah mengirimkan sekitar 100 jet untuk menargetkan beberapa sasaran di Lebanon karena militernya menilai Hizbullah sedang bersiap untuk menyerang.
Dalam serangan berbalas itu, tiga kematian dikonfirmasi di Lebanon, sementara tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dari sisi Israel. Hizbullah mengindikasikan pihaknya belum merencanakan serangan lebih lanjut. Menteri luar negeri Israel mengatakan pihaknya tidak menginginkan perang skala penuh. Ekspektasi eskalasi antara kedua belah pihak telah meningkat sejak serangan rudal di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel bulan lalu menewaskan 12 anak kecil dan militer Israel membunuh Fuad Shukr di Beirut sebagai pembalasan.