Amerika Serikat Jatuhkan Sanksi Baru pada 400 Lembaga dan Individu yang Diduga Dukung Perang Ukraina
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 24 Agustus 2024 05:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Jumat, 23 Agustus 2024, menjatuhkan sanksi pada lebih dari 400 lembaga dan individu yang diduga mendukung perang Ukraina. Penjatuhan sanksi ini diumumkan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, di mana di antara mereka yang kena sanksi itu perusahaan-perusahaan dari Cina yang diyakini Washington menghindari sanksi negara-negara Barat dengan membantu Moskow.
Washington sudah berulang kali memperingatkan Beijing karena mendukung industri pertahanan Rusia. Walhasil, Amerika Serikat menjatuhkan ratusan sanksi yang ditujukan melarang pemberian dukungan pada Moskow untuk mengeksploitasi teknologinya untuk tujuan militer.
Sanksi – sanksi pada Jumat, 23 Agustus 2024, termasuk kebijakan untuk melawan perusahaan-perusahaan asal Cina yang terlibat dalam pengiriman suku cadang mesin dan mikroelektrik ke Rusia. berdasarkan data Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, sanksi dijatuhkan pada 190 target.
Sedangkan Kementerian Keuangan Amerika Serikat mengatakan sanksi juga mengincar jaringan transaksi yang melibatkan (jual-beli) amunisi dan perlengkapan lainnya untuk Rusia, membantu oligarki Rusia dan perusahaan yang menghindari sanksi.
“Rusia telah mengubah perekonomiannya menjadi sebuah alat untuk melayani komplek industri militer Kremlin. Perusahaan-perusahaan, institusi keuangan dan pemerintah di dunia perlu memastikan mereka tidak mendukung rantai supali industri militer Rusia,” kata Wakil Menteri Keuangan Wally Adeyemo.
Pemerintahan Biden juga memasukkan 123 lembaga atau perusahaan ke dalam daftar kontrol ekspornya yang disebut Entity List yang memaksa perusahaan-perusahaan pemasok di daftar hitam itu, mendapatkan izin terlebih dulu sebelum melakukan pengiriman ke perusahaan-perusahaan yang dituju. Dari total 123 perusahaan dan lembaga, sebanyak 63 berasal dari Rusia dan 42 dari Cina.
Kedutaan Besar Rusia di Washington enggan berkomentar perihal sanksi baru ini. Setelah merebut wilayah Krimea dari Ukraina pada 2014, Rusia melancarkan invasi penuh ke negara tetangganya itu pada 2022 hingga mendorong diterbitkannya sanksi – sanksi oleh Amerika Serikat ke Moskow.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Filipina Desak Pelautnya Hindari Laut Merah di Tengah Serangan Houthi
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini