Kabinet Baru Presiden Masoud Pezeshkian Disetujui Parlemen Iran
Reporter
Nabiila Azzahra
Editor
Suci Sekarwati
Kamis, 22 Agustus 2024 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kabinet baru Presiden Iran Masoud Pezeshkian telah disetujui seluruhnya pada Rabu, 21 Agustus 2024 oleh parlemen Iran, yang telah memberikan mosi kepercayaan kepada seluruh 19 menteri yang diusulkan. Setelah menghabiskan lima hari sesi intensif untuk membahas kredensial dan latar belakang para kandidat menteri, para anggota parlemen mengadakan pemungutan suara hari ini dan memberikan suara setuju untuk semua calon.
Pezeshkian menyerahkan daftar calon menteri yang diusulkannya ke parlemen untuk melalui mosi kepercayaan pada 11 Agustus, kurang dari dua pekan setelah upacara pelantikannya di Teheran pada 30 Juli.
Setelah kematian Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter bersama rombongannya pada 19 Mei, Pezeshkian menjadi salah satu dari enam kandidat final yang dipilih oleh Dewan Konstitusi dari 80 orang yang mencalonkan diri sebagai presiden.
Ia memenangkan jumlah suara tertinggi dalam putaran pertama pemilihan umum presiden pada 28 Juni 2024 dan berhadapan dengan kandidat dengan suara kedua tertinggi, Saeed Jalili, dalam pemilihan putaran kedua pada 5 Juli. Ahli bedah jantung yang beralih profesi menjadi politikus itu berhasil meraup 53,66 persen suara.
Dalam komentarnya pada Senin 19 Agustus 2024, Pezeshkian mengatakan tidak ada satu pun pilihannya yang dipilih tanpa konsultasi dengan otoritas tingkat tinggi negara. Ia mengatakan pemerintahannya yang baru telah menghormati janji “konsensus nasional” dan sekarang mengharapkan para anggota parlemen untuk menunjukkan komitmen mereka dengan memberikan suara kepercayaan kepada kabinetnya.
Pemerintahan baru ini merupakan yang ke-14 setelah Revolusi Iran pada 1979, yang mengubah negara itu dari monarki menjadi Republik Islam, dan akan menjabat selama empat tahun ke depan.
Sebelumnya pada 11 Agustus 2024, mantan menteri luar negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengumumkan mengundurkan diri dari jabatan barunya sebagai wakil presiden. Pengunduran diri itu kurang dari dua pekan setelah Presiden Pezeshkian menunjuknya.
Diplomat senior itu menyebutkan beberapa alasannya mengundurkan diri, terutama kekecewaannya dengan susunan kabinet Iran beranggotakan 19 orang yang baru saja diumumkan. Dalam pernyataan yang tidak terduga, Zarif mengungkapkan dari 19 menteri yang diperkenalkan ke parlemen, hanya tiga yang merupakan pilihan pertama, sementara enam lainnya merupakan pilihan kedua atau ketiga, dan satu lagi merupakan pilihan kelima yang direkomendasikan oleh dewan pengarah yang ia pimpin.
Pernyataan Zarif menunjukkan keputusan akhir tentang pemilihan menteri tidak sejalan dengan rekomendasi dewan pengarah. Pezeshkian telah mempresentasikan kabinetnya, yang mencakup seorang menteri perempuan, ke parlemen untuk disetujui.
TASNIM | PRESS TV
Pilihan editor: Iran Kirim Sinyal Pembalasan terhadap Israel Masih Lama
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini