Parlemen Ukraina Ratifikasi Statuta Roma

Kamis, 22 Agustus 2024 07:00 WIB

Bendera besar Uni Eropa terletak di tengah Lapangan Schuman di luar markas besar Komisi Eropa di Brussels, Belgia, 8 Mei 2021. REUTERS/Yves Herman

TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Ukraina resmi meratifikasi Statuta Roma pada Rabu, 21 Agustus 2024, kata para pejabat, dalam sebuah tindakan yang membawa negara itu selangkah lebih dekat untuk bergabung dengan Uni Eropa (UE).

Statuta Roma merupakan konvensi yang menjadi dasar pembentukan Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Naskah hukum internasional itu menetapkan empat kejahatan internasional inti yakni genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang, dan kejahatan agresi. Dalam Statuta Roma termaktub kejahatan-kejahatan tersebut tidak berlaku waktu maksimum untuk memulai proses hukum.

Sebelumnya, Ukraina telah mengakui yurisdiksi ICC, dengan menandatangani Statuta Roma pada 2000. Negara itu juga telah menekankan perlunya ratifikasi Statuta Roma melalui keputusan yang dibuat pada 2015 oleh Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional. Kendati demikian, keanggotaan penuh dalam ICC merupakan bagian penting dari upaya Ukraina untuk akhirnya bergabung dengan Uni Eropa.

Hal itu juga akan memungkinkan pihak berwenang menghukum lebih efektif para tersangka penjahat perang Rusia di tengah invasi Moskow terhadap Ukraina, menurut anggota parlemen Oleksiy Honcharenko.

Ratifikasi tersebut didukung oleh 281 anggota parlemen, dengan satu suara menentang. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengajukan paket rancangan undang-undang tentang ratifikasi itu pada awal Agustus. Undang-undang tersebut akan mulai berlaku 60 hari setelah diterima oleh sekretaris jenderal PBB.

Ratifikasi tersebut diadopsi dengan ketentuan Ukraina tidak akan mengakui yurisdiksi pengadilan atas warga negara Ukraina dalam kasus kejahatan perang selama tujuh tahun setelah adopsi resminya.

“Dengan mengambil langkah ini, Ukraina menunjukkan komitmennya yang teguh untuk memperkuat keadilan internasional,” kata Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba di media sosial X. “Dengan ratifikasi Statuta Roma, Ukraina juga mengambil langkah penting lainnya untuk bergabung dengan UE.” Statuta Roma telah diratifikasi oleh 124 negara – tidak termasuk Rusia, yang menarik kembali tanda tangannya pada 2016. Dengan ratifikasi ini, Ukraina menjadi negara anggota ke-125 dalam Statuta Roma.

Pada Maret 2023, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Komisaris Presiden Rusia untuk Hak Anak Maria Lvova-Belova, sebagai pejabat Rusia yang diduga mengawasi deportasi paksa sedikitnya puluhan ribu anak Ukraina ke Rusia dan wilayah yang diduduki Rusia.

ICC juga mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Sergei Shoigu, sekretaris Dewan Keamanan Rusia (sebelumnya menjabat Menteri Pertahanan), dan Valery Gerasimov, kepala Staf Umum tentara Rusia, atas kejahatan perang terhadap Ukraina. Kuleba mengatakan Ukraina telah bekerja sama secara efektif dengan ICC untuk memastikan akuntabilitas yang komprehensif atas semua kekejaman Rusia yang dilakukan selama agresi di Ukraina.


KYIV INDEPENDENT | REUTERS

Pilihan editor: Kecelakaan Bus di Iran Tewaskan 28 Jemaah Syiah dari Pakistan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Advertising
Advertising

Berita terkait

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

1 hari lalu

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

Top 3 dunia adalah spesifikasi rudal milik Houthi yang berhasil serang Israel, ucapan selamat dari Yahya Sinwar hingga pengakuan anak penembak Trump.

Baca Selengkapnya

Anak Pelaku Penembak Donald Trump Akui Ayahnya Pernah ke Ukraina

3 hari lalu

Anak Pelaku Penembak Donald Trump Akui Ayahnya Pernah ke Ukraina

Oran Routh, anak pelaku penembakan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengatakan bahwa ayahnya telah bepergian ke Ukraina

Baca Selengkapnya

Putin Perintahkan Penambahan 180.000 Personel Tentara Menjadi 1,5 Juta

3 hari lalu

Putin Perintahkan Penambahan 180.000 Personel Tentara Menjadi 1,5 Juta

Putin sejak 2022 sebelumnya telah memerintahkan dua kali peningkatan resmi jumlah pasukan tempur - masing-masing sebanyak 137.000 dan 170.000.

Baca Selengkapnya

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

3 hari lalu

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

Tersangka ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump yang merupakan pendukung setia Ukraina dan Palestina

Baca Selengkapnya

Gubernur Florida akan Selidiki Sendiri Upaya Pembunuhan Kedua Donald Trump

3 hari lalu

Gubernur Florida akan Selidiki Sendiri Upaya Pembunuhan Kedua Donald Trump

Gubernur Florida Ron DeSantis menegaskan akan melakukan penyelidikan sendiri mengenai dugaan upaya pembunuhan terhadap Donald Trump

Baca Selengkapnya

Intelijen Ukraina Gusar Korea Utara Kirim Banyak Bom dan Senjata untuk Rusia

4 hari lalu

Intelijen Ukraina Gusar Korea Utara Kirim Banyak Bom dan Senjata untuk Rusia

Rusia dituduh mendapat pasokan senjata dalam jumlah besar dari Korea Utara untuk perang di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berkat Mediasi UEA, Rusia dan Ukraina Saling Tukar 206 Tawanan Perang

5 hari lalu

Berkat Mediasi UEA, Rusia dan Ukraina Saling Tukar 206 Tawanan Perang

Rusia dan Ukraina masing-masing menukar 103 tawanan perang pada Sabtu 14 September 2024 dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya

Daftar Senjata Barat yang Boleh Digunakan Ukraina Serang Rusia

5 hari lalu

Daftar Senjata Barat yang Boleh Digunakan Ukraina Serang Rusia

Awalnya AS dan sekutu baratnya enggan memberi izin Ukraina menggunakan persenjataan mereka untuk menyerang Rusia.

Baca Selengkapnya

Dubes AS Tuding PBB Anak Tirikan Israel Sebelum Serangan ke Gaza

5 hari lalu

Dubes AS Tuding PBB Anak Tirikan Israel Sebelum Serangan ke Gaza

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menuduh PBB "terlalu fokus" pada Israel, bahkan sebelum serangan ke Gaza

Baca Selengkapnya