MBS Dituduh Palsukan Tanda Tangan Ayahnya untuk Sahkan Perang di Yaman

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 20 Agustus 2024 08:44 WIB

Putra Raja Salamn, Mohammad bin Salman Al Saud. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tuduhan serius dilayangkan kepada Putra Mahkota dan penguasa de-facto Arab Saudi, Mohammad bin Salman atau yang dikenal dengan MBS oleh mantan kepala mata-mata negara tersebut, Saad Al-Jabri.

Dalam sebuah film dokumenter terbaru BBC, berjudul The Kingdom: The World’s Most Powerful Prince, Al-Jabri menyebut MBS telah memalsukan tanda tangan ayahnya, Raja Salman untuk mengerahkan pasukan darat ke Yaman.

Al Jabri adalah mantan ajudan mantan Putra Mahkota Mohammad Bin Nayef (MBN) dan menjadi tokoh kunci dalam komunitas intelijen Saudi. Al Jabri menyatakan bahwa MBS, yang saat itu menjabat sebagai menteri pertahanan, merupakan kekuatan utama di balik intervensi militer 2015 yang didukung oleh Amerika Serikat terhadap gerakan Houthi dan pasukan sekutu di Yaman.

Dalam The Kingdom: The World’s Most Powerful Prince, Al-Jabri mengatakan: "Kami memulai perang pada Maret [2015] dan MBS mendorong intervensi darat. MBN - yang merupakan putra mahkota - mengatakan tidak. Tentara kami belum teruji dan kami tidak berpikir bahwa mereka akan melakukan pekerjaan itu."

"Jadi MBN mengeluarkan dekrit dari raja untuk mencegah intervensi darat. Belakangan, kami terkejut bahwa ada dekrit kerajaan yang mengizinkan intervensi darat."

Advertising
Advertising

Keterlibatan koalisi gabungan Saudi dan UEA di Yaman telah mengakibatkan hampir 400.000 orang tewas dan 4,5 juta orang mengungsi, menurut perkiraan PBB. Serangan udara yang dipimpin Saudi juga merenggut nyawa hampir 9.000 orang dan melukai lebih dari 10.000 orang.

Koalisi ini tidak berhasil mengusir Houthi dari ibu kota Yaman, dan kelompok ini sekarang menjadi pemimpin de-facto di bagian utara negara yang dilanda perang tersebut. Bagian selatan negara itu sebagian besar dikendalikan oleh Dewan Transisi Selatan yang separatis.

Al-Jabri, yang sekarang tinggal di Kanada setelah melarikan diri dari kerajaan pada 2017, bersikeras bahwa klaimnya memiliki sumber yang dapat dipercaya di Kementerian Dalam Negeri yang mengonfirmasi pemalsuan tersebut.

Dalam bagian lain dokumenter tersebut, John Sawers, mantan kepala MI6, mengatakan kepada BBC bahwa ia tidak tahu apakah Mohammed bin Salman, yang sering disebut dengan inisialnya, telah memalsukan dekrit kerajaan, tetapi "jelas bahwa ini adalah keputusan MBS untuk melakukan intervensi militer di Yaman. Itu bukan keputusan ayahnya, meskipun ayahnya ikut mendukungnya."

Belum ada tanggapan mengenai film dokumenter tersebut dari pihak Arab Saudi.

MIDDLE EAST MONITOR | MIDDLE EAST EYE

Pilihan Editor: Sayap Hamas Akui Ledakan Bom di Tel Aviv, Siapkan Banyak Kejutan

Berita terkait

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

4 jam lalu

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

Houthi Yaman siap mengirim ribuan pejuang untuk mendukung kelompok Hizbullah Lebanon jika perang pecah dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

1 hari lalu

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

Pangeran Arab Saudi menuduh Inggris yang menciptakan negara Israel dan berandil besar menyebabkan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Pansus Haji Sebut Temuan di Arab Saudi Kuatkan Indikasi Pelanggaran

1 hari lalu

Pansus Haji Sebut Temuan di Arab Saudi Kuatkan Indikasi Pelanggaran

Tim Pansus Haji berangkat menuju Arab Saudi pada 11 September 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

Top 3 dunia adalah spesifikasi rudal milik Houthi yang berhasil serang Israel, ucapan selamat dari Yahya Sinwar hingga pengakuan anak penembak Trump.

Baca Selengkapnya

Ini Spesifikasi Rudal Hipersonik 'Palestina 2' Milik Houthi yang Serang Tel Aviv

1 hari lalu

Ini Spesifikasi Rudal Hipersonik 'Palestina 2' Milik Houthi yang Serang Tel Aviv

Media Houthi merilis rekaman yang mendokumentasikan operasi peluncuran rudal hipersonik "Palestina 2" ke Tel Aviv.

Baca Selengkapnya

Yahya Sinwar Beri Selamat kepada Houthi setelah Serangan ke Israel

2 hari lalu

Yahya Sinwar Beri Selamat kepada Houthi setelah Serangan ke Israel

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar memberi selamat kepada kelompok Houthi Yaman atas serangan rudal ke Israel.

Baca Selengkapnya

Yaqut dan Menteri Haji Arab Saudi Bahas Persiapan Ibadah Haji 2025

2 hari lalu

Yaqut dan Menteri Haji Arab Saudi Bahas Persiapan Ibadah Haji 2025

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendapat penjelasan dari Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah soal pelaksanaan haji tahun depan.

Baca Selengkapnya

Houthi Yaman Hujani Israel dengan Rudal, Bunyi Sirine Meraung-raung

3 hari lalu

Houthi Yaman Hujani Israel dengan Rudal, Bunyi Sirine Meraung-raung

Kelompok Houthi Yaman menembakkan rudal ke wilayah Israel. Sirine tanda peringatan bahaya berbunyi kencang.

Baca Selengkapnya

Berkat Mediasi UEA, Rusia dan Ukraina Saling Tukar 206 Tawanan Perang

4 hari lalu

Berkat Mediasi UEA, Rusia dan Ukraina Saling Tukar 206 Tawanan Perang

Rusia dan Ukraina masing-masing menukar 103 tawanan perang pada Sabtu 14 September 2024 dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya

Kiper Timnas Maarten Paes Dielukan Suporter Usai Laga Indonesia vs Australia dan Indonesia Vs Arab Saudi

5 hari lalu

Kiper Timnas Maarten Paes Dielukan Suporter Usai Laga Indonesia vs Australia dan Indonesia Vs Arab Saudi

Penampilan apik kiper Maarten Paes, membuatnya dielu-elukan suporter Timnas Indonesia usai laga Indonesia vs Australia dan Indonesia Vs Arab Saudi.

Baca Selengkapnya