Tenaga Medis India Tolak Akhiri Mogok Kerja, Protes Pembunuhan Dokter Muda
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 19 Agustus 2024 19:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan dokter muda India pada Senin, 19 Agustus 2024, menolak mengakhiri protes atas pemerkosaan dan pembunuhan seorang rekannya. Pemogokan ini menyebabkan layanan rumah sakit terganggu hamper seminggu lamanya. Para dokter ini menuntut tempat kerja yang lebih aman dan penyelidikan kriminal yang cepat.
Unjuk rasa dan menolak menangani pasien non-darurat yang dilakukan tenaga medis terjadi karena pembunuhan seorang dokter berusia 31 tahun pada 9 Agustus 2024. Dokter perempuan itu tewas setelah sebelumnya diperkosa di sebuah rumah sakit di kota bagian timur Kolkata, tempat korban menjalani pelatihan. Seorang relawan polisi telah ditangkap dan didakwa atas kejahatan tersebut.
Aktivis perempuan mengatakan insiden tersebut telah menyoroti bagaimana perempuan di India terus menderita kekerasan seksual. Padahal India telah menerapkan undang-undang yang lebih ketat setelah pemerkosaan massal dan pembunuhan seorang mahasiswa berusia 23 tahun di bus yang sedang melaju di New Delhi pada tahun 2012.
Pemerintah telah mendesak para dokter untuk kembali bertugas sementara pemerintah membentuk sebuah komite untuk menyarankan langkah-langkah guna meningkatkan perlindungan bagi para profesional perawatan kesehatan.
"Mogok kerja dan aksi duduk tanpa batas waktu akan terus berlanjut hingga tuntutan kami dipenuhi," kata Dr. Aniket Mahata, juru bicara para dokter muda yang berunjuk rasa di RG Kar Medical College and Hospital, tempat insiden itu terjadi.
Dalam solidaritas dengan para dokter, ribuan pendukung dua klub sepak bola terbesar di negara bagian Benggala Barat berbaris di jalan-jalan Kolkata pada Minggu malam dengan meneriakkan "Kami menginginkan keadilan". Kelompok yang mewakili dokter muda di negara bagian tetangga Odisha, ibu kota New Delhi, dan di negara bagian Gujarat juga mengatakan protes mereka akan terus berlanjut.
Gita Gopinath, wakil direktur pelaksana Dana Moneter Internasional, mengatakan kepada harian Business Standard India bahwa keselamatan di tempat kerja penting untuk meningkatkan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan di negara tersebut, yang mencapai 37 persen pada tahun anggaran 2022-2023.
"Kita tidak dapat meningkatkan hal itu (partisipasi perempuan) tanpa memastikan keselamatan di tempat kerja dan keselamatan perempuan dalam mencapai tempat kerja. Itu sangat penting," kata Gopinath.
Pelaku pemerkosaan adalah...