Netanyahu Bantah Bicara dengan Trump soal Negosiasi Gencatan Senjata Gaza

Jumat, 16 Agustus 2024 07:00 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendukung Presiden AS Donald Trump setelah menandatangani Abraham Accords, menormalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara tetangganya di Timur Tengah, dalam penataan kembali strategis negara-negara Timur Tengah melawan Iran, di South Lawn of the White Rumah di Washington, AS, 15 September 2020. REUTERS/Tom Brenner/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta -Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah laporan media bahwa ia berbicara dengan calon presiden Amerika Serikat Donald Trump sehari sebelum perundingan gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera.

“Bertentangan dengan laporan media, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak berbicara kemarin dengan mantan Presiden Donald Trump,” kata pernyataan dari kantor Netanyahu pada Kamis, 15 Agustus 2024, seperti dikutip Reuters.

Putaran negosiasi selanjutnya telah dijadwalkan dengan Israel bersama para pejabat senior Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir di Doha, Qatar pada 15 Agustus.

Ketiga negara tersebut telah menjadi penengah dalam perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas selama berbulan-bulan sejak November 2023, sebulan setelah pertempuran pecah di Gaza.

Israel menghadiri perundingan di Doha dengan delegasi yang terdiri dari kepala intelijen Mossad, David Barnea, kepala dinas keamanan dalam negeri Ronen Bar, dan kepala sandera militer, Nitzan Alon, menurut konfirmasi dari pejabat pertahanan Israel pada Rabu.

Sementara itu, laporan sejauh ini menunjukkan bahwa Hamas tidak akan mengirimkan perwakilan ke perundingan tersebut.

“Melakukan perundingan baru memungkinkan pendudukan untuk memberlakukan persyaratan baru dan menggunakan labirin perundingan untuk melakukan lebih banyak pembantaian,” kata pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri kepada kantor berita Reuters.

Sebelum perundingan, media Axios menerbitkan laporan bahwa Netanyahu sempat berbicara dengan Trump lewat panggilan telepon soal negosiasi gencatan senjata.

Laporannya mengutip dua sumber Amerika Serikat yang mengetahui tentang panggilan telepon tersebut.

Satu sumber mengatakan bahwa panggilan Trump dimaksudkan untuk mendorong Netanyahu agar menerima kesepakatan tersebut, tetapi sumber itu menekankan bahwa ia tidak tahu apakah memang ini yang dikatakan Trump kepada Netanyahu.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean Pierre mengatakan dalam sebuah pengarahan pers pada Rabu bahwa sangat penting untuk mencapai kesepakatan guna membebaskan para sandera, memberikan bantuan kepada warga Palestina di Gaza, dan mengurangi ketegangan regional.

Saat ini terdapat 115 sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza, dari jumlah awal warga Israel yang disandera yaitu 251 orang.

Pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 40.000 orang dan melukai 92.401 orang lainnya di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi dari rumah mereka, dan berbagai infrastruktur telah hancur menjadi puing-puing.

Serangan tersebut dilancarkan Israel setelah Hamas menyerbu Israel selatan. Pihak Israel mengatakan serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan 1.200 orang, sementara AFP menghitung ada sekitar 1.197 korban jiwa dan Al Jazeera menetapkan jumlah 1.139 korban jiwa.

Pilihan Editor: Perwira Lapangan: Israel Masih Jauh dari Kemenangan di Gaza

AXIOS | REUTERS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

2 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

Cara kerja walkie talkie yang digunakan Hizbullah Lebanon hanya bisa digunakan dalam jarak dekat.

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

3 jam lalu

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

3 jam lalu

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Dugaan teror di Lebanon dengan serangan Stuxnet ke Iran disebutnya memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

3 jam lalu

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca Selengkapnya

Bukan Kamala Harris atau Donald Trump, Kandidat Inilah yang Jadi Pilihan Warga Muslim AS

4 jam lalu

Bukan Kamala Harris atau Donald Trump, Kandidat Inilah yang Jadi Pilihan Warga Muslim AS

Dukungan AS atas serangan-serangan Israel di Gaza menjauhkan calon Partai Demokrat, Kamala Harris, dari para pemilih Arab-Amerika dan Muslim.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris: Dukungan dari Billie Eilish hingga Isu Ekonomi

7 jam lalu

Kamala Harris: Dukungan dari Billie Eilish hingga Isu Ekonomi

Kamala Harris calon presiden Amerika Serikat mendapat dukungan dari Billie Eilish dan Taylor Swift

Baca Selengkapnya

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

7 jam lalu

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

Israel akhirnya buka suara soal ledakan pager dan walkie talkie yang menyerang kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

8 jam lalu

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

Ratusan pager milik kelompok Hizbullah meledak di Lebanon pada Selasa, 17 September 2024. Siapa pembuat pager Hizbullah yang meledak?

Baca Selengkapnya

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

8 jam lalu

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

Sidang umum PBB akhirnya menyetujui resolusi bahwa Israel harus hengkang dari Palestina paling lambat tahun depan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

8 jam lalu

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

Perusahaan Jepang ICOM mengaku telah menghentikan produksi walkie talkie yang meledak milik Hizbullah sejak 10 tahun lalu.

Baca Selengkapnya