Ratusan Tentara Ukraina Berhasil Merangsek ke Wilayah Rusia
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 8 Agustus 2024 10:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan tentara Ukraina berhasil melintasi perbatasan ke wilayah Kursk, Rusia. Ini adalah serangan pertama dari Ukraina dan memberi tekanan pada Moskow di wilayah yang tidak terpengaruh perang.
Kementerian Pertahanan Rusia, Komite Investigasi Rusia, dan Ombudsman Rusia untuk Anak-anak semuanya mengatakan pasukan Ukraina telah melancarkan serangan besar-besaran pada hari Selasa. Ukraina berupaya menerobos pertahanan Rusia di perbatasan wilayah Kursk, yang terletak di utara wilayah Sumy di Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut penyerbuan itu adalah provokasi skala besar. Ia mengatakan Kyiv melakukan penembakan membabi buta dari berbagai jenis senjata, termasuk rudal, ke bangunan sipil, bangunan tempat tinggal, dan ambulans.
Pihak berwenang Ukraina tidak mengomentari klaim tersebut.
Tingkat serangan juga belum jelas. Juga tidak jelas apakah ada tentara Ukraina yang masih berada di wilayah Rusia.
Pihak berwenang Rusia dan para blogger militer mengatakan pasukan Ukraina menyerang melalui darat dan udara untuk memasuki Rusia di dekat kota Sudzha, kota berpenduduk 5.000 orang yang terletak sekitar 6 mil (10 kilometer) dari perbatasan. Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan bahwa 31 orang, termasuk enam anak-anak, terluka akibat penembakan Ukraina di wilayah Kursk.
Walikota kota tersebut, Vitaly Slashchev, menggambarkan suasana yang sangat tegang. Ia mengatakan kepada kantor berita negara Rusia RIA Novosti bahwa banyak orang menelepon untuk meminta evakuasi.
Video geolokasi yang tersedia tidak menunjukkan bahwa pasukan Ukraina telah memasuki kota tersebut. Slashchev sebelumnya mengatakan kepada kantor berita pemerintah RT bahwa kota tersebut tidak berada di bawah kendali Angkatan Bersenjata Ukraina.
<!--more-->
Menurut salah satu saluran Telegram Rusia yang tidak resmi, Dya Mayora, penjaga perbatasan melakukan perlawanan serius terhadap pasukan musuh yang maju. "Sayangnya, kelompok pengintai musuh semakin maju," ujar unggahan tersebut.
Rekaman video yang memiliki lokasi geografis menunjukkan bahwa beberapa bagian Sudzha telah dihujani tembakan artileri berat. Rekaman video drone yang memiliki lokasi geografis menunjukkan sekitar 20 orang yang tampaknya telah menyerah di perlintasan perbatasan yang rusak parah di barat daya Sudzha.
Gubernur sementara wilayah Kursk Rusia, Aleksey Smirnov, mengatakan bahwa ia telah memutuskan untuk memberlakukan keadaan darurat di wilayah Kursk mulai 7 Agustus. Ia menambahkan dalam sebuah unggahan Telegram bahwa situasi operasional di wilayah perbatasan masih sulit. Untuk menghilangkan konsekuensi masuknya pasukan musuh ke wilayah tersebut, ia memutuskan untuk memberlakukan keadaan darurat.
Kemudian pada hari Rabu, kantor berita negara RIA Novosti mengutip Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov yang mengatakan kepada Putin bahwa gerakan maju Angkatan Bersenjata Ukraina ke wilayah Rusia telah dihentikan.
Aleksey Smirnov, penjabat kepala wilayah Kursk, mengatakan pada hari Rabu bahwa beberapa ribu orang meninggalkan daerah itu dalam 24 jam terakhir.
Pada hari Rabu, Garda Nasional Rusia mengatakan telah memperkuat langkah-langkah keamanan di sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah tersebut. Rosgvardia mengatakan dalam sebuah posting Telegram bahwa dalam rangka memastikan keamanan fasilitas yang dijaga sangat penting, unit-unit Rosgvardia mengambil langkah-langkah tambahan untuk melindungi pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk. Pabrik itu berada sekitar 50 kilometer di utara lokasi bentrokan dan penembakan yang terjadi di sekitar kota Sudzha.
CNN | RFE
Pilihan editor: Perusahaan Nat Rothschild di Batam Dikunjungi Prabowo, Simak 5 Serba-serbi Pengusaha Inggris Ini