Profil Nahid Islam, Mahasiswa Gen Z yang Pimpin Demo Penggulingan PM Bangladesh

Reporter

Tempo.co

Rabu, 7 Agustus 2024 07:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sering terlihat di depan umum dengan bendera Bangladesh diikatkan di dahinya, Nahid Islam adalah seorang mahasiswa sosiologi bertutur kata lembut. Ia yang mempelopori protes untuk menggulingkan Perdana Menteri Sheikh Hasina setelah berkuasa selama 15 tahun.

Nahid Islam, 26 tahun, adalah koordinator gerakan mahasiswa yang menentang kuota pegawai negeri. Protes ini berubah menjadi upaya menggulingkan Hasina. Ia menjadi terkenal di tingkat nasional pada pertengahan Juli setelah polisi menahannya dan beberapa mahasiswa Universitas Dhaka lainnya saat protes berubah menjadi mematikan.

Hampir 300 orang, banyak dari mereka mahasiswa, tewas dalam kekerasan yang berlangsung selama berminggu-minggu di seluruh negeri. Protes baru mereda ketika Hasina mundur dan melarikan diri ke negara tetangga India pada hari Senin.

Nahid Islam dan pemimpin mahasiswa lainnya dijadwalkan bertemu dengan kepala angkatan darat Jenderal Waker-Uz-Zaman pada Selasa siang. Zaman telah mengumumkan pengunduran diri Hasina dan mengatakan bahwa pemerintahan sementara akan dibentuk.

Islam, yang berbicara tanpa emosi tetapi tegas di depan umum, mengatakan para mahasiswa tidak akan menerima pemerintahan mana pun yang dipimpin atau didukung oleh tentara. Ia telah mengusulkan agar peraih Nobel Muhammad Yunus menjadi penasihat utama.

Advertising
Advertising

"Pemerintah mana pun selain yang kami rekomendasikan tidak akan diterima," katanya dalam posting Facebook pada Selasa pagi.

<!--more-->

Pada hari Senin, diapit oleh para pemimpin mahasiswa lainnya, Islam yang berjanggut dan berbadan kekar memberi pernyataan kepada wartawan. "Kami tidak akan mengkhianati darah yang tertumpah oleh para martir demi tujuan kami. Kami akan menciptakan Bangladesh yang demokratis melalui janji kami akan keamanan hidup, keadilan sosial, dan lanskap politik baru."

Panglima militer Bangladesh akan bertemu dengan para pemimpin protes mahasiswa pada hari Selasa saat negara itu menunggu pemerintahan baru.

Ia berjanji untuk memastikan negara berpenduduk 170 juta jiwa itu tidak akan pernah kembali ke apa yang disebutnya "pemerintahan fasis." Ia meminta sesama mahasiswa untuk melindungi minoritas Hindu dan tempat ibadah mereka.

Islam, yang lahir di Dhaka pada tahun 1998, sudah menikah dan memiliki seorang adik laki-laki, Nakib. Ayahnya adalah seorang guru dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.

"Dia memiliki stamina yang luar biasa dan selalu mengatakan bahwa negara ini perlu berubah," kata Nakib Islam, seorang mahasiswa geografi, kepada Reuters. "Dia dijemput oleh polisi, disiksa hingga pingsan, lalu dibuang di jalan. Meskipun begitu, dia terus berjuang. Kami yakin dia tidak akan menyerah. Kami bangga padanya."

Sabrina Karim, profesor madya pemerintahan di Universitas Cornell yang mengkhususkan diri dalam mempelajari kekerasan politik, menyebut hari Senin sebagai hari bersejarah bagi Bangladesh. "Ini mungkin merupakan revolusi pertama yang dipimpin oleh Generasi Z," katanya. "Mungkin ada optimisme untuk transisi demokrasi meskipun militer terlibat dalam proses tersebut."

REUTERS

Pilihan editor: Kamala Harris akan Umumkan Calon Wakil Presiden pada Hari Ini

Berita terkait

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

11 jam lalu

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal

Baca Selengkapnya

Enam Mahasiswa yang Pasang Spanduk Polisi Biadab di Aceh Dibebaskan tapi Wajib Lapor

11 hari lalu

Enam Mahasiswa yang Pasang Spanduk Polisi Biadab di Aceh Dibebaskan tapi Wajib Lapor

Enam mahasiswa yang ditangkap karena membuat spanduk dengan tulisan provokatif terhadap kepolisian telah dibebaskan Polres Banda Aceh.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

12 hari lalu

Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

Hasina melarikan diri ke India pada 5 Agustus menyusul protes massal terhadap pemerintahan yang dijalankannya selama 15 tahun di Bangladesh

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

13 hari lalu

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

Ketu KPU Bangladesh mundur setelah menyangkal campur tangan politik dalam pemilu Januari yang memilih kembali pemimpin otokratis Sheikh Hasina.

Baca Selengkapnya

UEA Bebaskan 57 Warga Bangladesh yang Dipenjara karena Unjuk Rasa

16 hari lalu

UEA Bebaskan 57 Warga Bangladesh yang Dipenjara karena Unjuk Rasa

Warga Bangladesh dipenjara di UEA karena berunjuk rasa menentang eks PM Sheikh Hasina.

Baca Selengkapnya

BEM SI Gelar Aksi Solidaritas di Bandung Atas Represifitas Aparat: Kami Dilihat Sebagai Ancaman

19 hari lalu

BEM SI Gelar Aksi Solidaritas di Bandung Atas Represifitas Aparat: Kami Dilihat Sebagai Ancaman

Aksi BEM SI ini dilakukan sebagai bentuk sikap atas represifitas aparat di berbagai daerah beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya

Saat Jokowi Datang ke Jogja, Jogja Memanggil Gelar Aksi: Tidak Ada Tempat untuk Mulyono

20 hari lalu

Saat Jokowi Datang ke Jogja, Jogja Memanggil Gelar Aksi: Tidak Ada Tempat untuk Mulyono

Dari pantauan Tempo, aksi unjuk rasa oleh aliansi Jogja Memanggil ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, aktivis, hingga ibu-ibu.

Baca Selengkapnya

Polisi Galak Tangani Demo Mahasiswa di Semarang, Koordinator BEM SI: Mereka Sudah Seperti Iblis

22 hari lalu

Polisi Galak Tangani Demo Mahasiswa di Semarang, Koordinator BEM SI: Mereka Sudah Seperti Iblis

Koordinator BEM SI mengutuk keras tindakan aparat menghadapi demo mahasiswa di Semarang.

Baca Selengkapnya

Melihat Psikologi Sosial Saat Ramai #KawalPutusanMK

23 hari lalu

Melihat Psikologi Sosial Saat Ramai #KawalPutusanMK

Ramai #kawalputusanmk turut mempengaruhi orang untuk ikut turun ke jalan pada aksi massa tanggal 22-23 Agustus lalu. Berikut selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Demo Turunkan Jokowi di Semarang dan Makassar Ricuh, Komnas HAM Desak Polisi Evaluasi Cara Penanganan

23 hari lalu

Demo Turunkan Jokowi di Semarang dan Makassar Ricuh, Komnas HAM Desak Polisi Evaluasi Cara Penanganan

Komnas HAM menerima informasi tindakan represif aparat keamanan dalam menangani demonstrasi di SEmarang dan Makassar.

Baca Selengkapnya