Iran vs Israel Panas, AS Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Timur Tengah

Senin, 5 Agustus 2024 20:43 WIB

Kapal induk terbesar di dunia USS Gerald R. Ford berlayar bersama USNS Laramie (T-AO-203) saat pengisian bahan bakar di laut di Laut Mediterania bagian timur, yang dikerahkan oleh Armada Keenam AS untuk membela kepentingan AS, sekutu, dan mitra, dalam foto ini diambil pada 11 Oktober 2023 dan dirilis oleh Angkatan Laut AS pada 14 Oktober 2023. Amerika Serikat telah mengirim kapal perang terbesar mereka, USS Gerald R. Ford ke laut Mediterania, untuk membantu Israel. U.S Naval Forces Central Command / U.S. 6th Fleet / Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengerahkan kekuatan militer tambahan di kawasan Timur Tengah sebagai langkah defensif untuk membantu Israel mempertahankan diri dari potensi ancaman, kata wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jonathan Finer pada Ahad, 4 Agustus 2024.

Sebelumnya, Departemen Pertahanan AS atau Pentagon mengatakan pada Jumat, 2 Agustus bahwa mereka akan mengerahkan jet tempur tambahan dan kapal perang angkatan laut ke kawasan tersebut. Finer pun menjawab pertanyaan wartawan tentang pengiriman kekuatan tambahan tersebut.

“Itu sepenuhnya difokuskan pada pertahanan Israel terhadap potensi ancaman yang mungkin dihadapinya. Dan karena keinginan kami untuk mencegah ancaman tersebut, membela diri, dan pada akhirnya meredakan situasi ini dan menghindarinya agar tidak terjerumus ke dalam perang regional,” kata Finer dalam program “Face the Nation” CBS.

Ia membahas situasi beberapa bulan lalu ketika Iran meluncurkan drone dan rudal menuju Israel pada April atas balasan terhadap serangan di kompleks diplomatik Iran di Damaskus, Suriah. Menurut dia, saat itu hampir terjadi konflik regional yang meluas, dan jika situasi seperti itu muncul lagi, mereka ingin bersiap menghadapinya.

“Tujuan keseluruhannya adalah untuk menurunkan temperatur di kawasan tersebut, mencegah dan mempertahankan diri dari serangan-serangan tersebut, dan menghindari konflik regional,” katanya.

Ketegangan regional meningkat setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran pada 31 Juli lalu. Pembunuhan itu terjadi sehari setelah serangan Israel di Beirut menewaskan Fuad Shukr, komandan militer senior kelompok Hizbullah di Lebanon. Kedua kelompok tersebut didukung oleh Iran.

Kekhawatiran akan eskalasi konflik regional telah muncul sejak Israel memulai kampanye militer untuk menumpas Hamas di Jalur Gaza pada Oktober 2023.

Iran dan Hamas menyalahkan Israel atas pembunuhan Haniyeh, dan bersama dengan Hizbullah, mereka telah bersumpah untuk membalas dendam. Israel sejauh ini belum mengklaim atau menyangkal bertanggung jawab.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan mengumpulkan tim keamanan nasionalnya pada Senin, 5 Agustus untuk membahas perkembangan di Timur Tengah, kata Gedung Putih, seraya menambahkan bahwa ia juga akan berbicara dengan Raja Abdullah dari Yordania.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken telah memberi tahu timpalannya dari negara-negara G7 bahwa Iran dan Hizbullah dapat mulai menyerang Israel paling cepat hari ini, menurut laporan Axios yang mengutip tiga sumber yang diberi pengarahan tentang panggilan tersebut.

Namun Blinken, menurut Axios, mengatakan sejauh ini belum jelas bagaimana cara Iran dan Hizbullah akan menyerang, dan belum ada waktu spesifik kapan mereka akan menyerang.

REUTERS | CBS NEWS

Berita terkait

Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

49 menit lalu

Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

Icom mengaku tak bisa memastikan apakah perangkat walkie talkie IC-V82, yang tiba-tiba ramai meledak di Lebanon pada Rabu lalu, benar unit oriisina

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

8 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

Cara kerja walkie talkie yang digunakan Hizbullah Lebanon hanya bisa digunakan dalam jarak dekat.

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

8 jam lalu

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

9 jam lalu

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Dugaan teror di Lebanon dengan serangan Stuxnet ke Iran disebutnya memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

9 jam lalu

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca Selengkapnya

Teror di Lebanon, Ini Fungsi dan Cara Kerja serta Aplikasi Walkie Talkie

10 jam lalu

Teror di Lebanon, Ini Fungsi dan Cara Kerja serta Aplikasi Walkie Talkie

Lebih dari penyeranta, walkie talkie masih luas digunakan hingga saat ini. Nilai penjualannya pada 2023 lalu sebesar 6,45 miliar dolar Amerika.

Baca Selengkapnya

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

12 jam lalu

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

Israel akhirnya buka suara soal ledakan pager dan walkie talkie yang menyerang kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

13 jam lalu

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

Ratusan pager milik kelompok Hizbullah meledak di Lebanon pada Selasa, 17 September 2024. Siapa pembuat pager Hizbullah yang meledak?

Baca Selengkapnya

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

13 jam lalu

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

Sidang umum PBB akhirnya menyetujui resolusi bahwa Israel harus hengkang dari Palestina paling lambat tahun depan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

13 jam lalu

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

Perusahaan Jepang ICOM mengaku telah menghentikan produksi walkie talkie yang meledak milik Hizbullah sejak 10 tahun lalu.

Baca Selengkapnya