Dua Spekulasi Pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran: Rudal Presisi atau Bom yang Diselundupkan?

Reporter

Karunia Putri

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 2 Agustus 2024 21:27 WIB

Ismail Haniyeh, pemimpin tertinggi Hamas yang hidup dalam pengasingan dan menjadi target pembunuhan Israel usai Hamas melakukan serangan mendadak pada 7 Oktober, tewas dibunuh serangan udara Israel di Teheran, Rabu, 31 Juli 2024. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh tewas dalam sebuah serangan, yang diduga dilakukan oleh Israel di ibu kota Iran, Teheran. Serangan ini terjadi setelah Haniyeh menghadiri pelantikan presiden baru Iran dan beberapa jam setelah Israel menargetkan seorang komandan tinggi Hizbullah di Beirut, Lebanon.

Sementara itu, dilansir dari Aljazeera, media Israel melaporkan bahwa rudal yang menghantam Haniyeh diluncurkan dari luar Iran. Namun, Iran belum memberikan konfirmasi atau penyangkalan atas klaim tersebut.

Haniyeh dan pengawal pribadinya, Wasim Abu Shaaban -belum ada korban lain yang dilaporkan- tewas ketika gedung tempat mereka menginap terkena "proyektil udara". Gedung tersebut merupakan bangunan yang diperuntukkan bagi veteran militer Iran.

Lantas bagaimana serangan rudal Israel menjangkau Ibu Kota Teheran sehingga dapat akurat membidik Ismail Haniyeh?

Dilansir dari Iran Internatioan, para ahli menduga serangan ini dilakukan dengan rudal presisi yang diarahkan oleh pasukan khusus di Teheran. Mayor Andrew Fox, peneliti di Henry Jackson Society dan mantan penerjun payung Inggris mengatakan bahwa Haniyeh hal ini akibat dari seringnya Haniyeh tampil di media selama kunjungannya ke Teheran. Sehingga ia menjadi target yang mudah bagi Israel.

Advertising
Advertising

Menurut Fox, rudal tersebut kemungkinan diluncurkan dari luar Iran dan dipandu dengan teknologi laser presisi oleh pasukan khusus di darat. Teknologi ini memungkinkan rudal untuk diarahkan dengan akurasi tinggi dan mengurangi kerusakan tambahan.

Fox menjelaskan bahwa rudal kinetik yang digunakan Israel bekerja dengan memanfaatkan kecepatan dan berat hulu ledak untuk membunuh dan menghasilkan kerusakan minimal dibandingkan dengan hulu ledak peledak biasa.

Serangan ini didesain untuk melumpuhkan Hamas tanpa menimbulkan kerusakan besar di Teheran. Hal ini berbeda dengan serangan di Beirut yang menewaskan komandan Hizbullah, Fuad Shuker, dan melukai puluhan orang.

Di luar itu, ada spekulasi Ismail Haniyeh terbunuh oleh bom yang diselundupkan dua bulan silam. Mengutip lima pejabat Timur Tengah, New York Times mengatakan: "Bom tersebut telah disembunyikan sekitar dua bulan yang lalu di wisma tersebut... Bom tersebut diledakkan dari jarak jauh, kata kelima pejabat tersebut, setelah dipastikan bahwa dia berada di dalam kamarnya di wisma tersebut."

Pemimpin Jihad Islam Palestina, Ziyad Al-Nakhalah, tinggal di kamar sebelah, kata dua pejabat Iran kepada NYT. "Kamarnya tidak rusak parah, menunjukkan adanya perencanaan yang tepat dalam penargetan Haniyeh," tambah mereka.

Sementara itu, analis intelijen dan keamanan Israel, Ronen Solomon menyebut serangan di Teheran sebagai aib besar bagi Iran. Selama di Qatar, Haniyeh dikelilingi banyak pengawal, tetapi di Teheran ia hanya memiliki satu pengawal. Ini menjadikannya target mudah bagi Israel.

"Ismail Haniyeh datang bersama sekelompok warga Palestina sehingga ada jejak intelijen yang luas. Mereka datang dari Qatar dan biasanya menggunakan pesawat pribadi," jelasnya.

Sebelumnya, Israel telah berjanji akan membunuh Ismail Haniyeh dan pemimpin Hamas lainnya atas serangan kelompok itu pada 7 Oktober di Israel selatan yang memicu perang di Gaza.

ALJAZEERA | IRAN INTERNATIONAL | MIDDLE EAST MONITOR
Pilihan editor: Dubes Palestina Hadiri Salat Gaib untu Ismail Haniyeh di Masjid Istiqlal

Berita terkait

Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

Berita Top 3 Dunia pada Senin 16 September 2024 diawali oleh profil Ryan Wesley Routh, tersangka percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump

Baca Selengkapnya

Yahya Sinwar Beri Selamat kepada Houthi setelah Serangan ke Israel

6 jam lalu

Yahya Sinwar Beri Selamat kepada Houthi setelah Serangan ke Israel

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar memberi selamat kepada kelompok Houthi Yaman atas serangan rudal ke Israel.

Baca Selengkapnya

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

12 jam lalu

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

Israel merayakan empat tahun normalisasi hubungan dengan empat negara Arab di tengah Perang Gaza yang telah menelan korban lebih dari 41.000 jiwa.

Baca Selengkapnya

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

16 jam lalu

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

Tersangka ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump yang merupakan pendukung setia Ukraina dan Palestina

Baca Selengkapnya

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

18 jam lalu

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

19 jam lalu

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

Blokade Israel yang terus berlanjut memaksa lima dari enam toko roti yang beroperasi di wilayah Gaza utara tutup. Kelaparan di Gaza utara

Baca Selengkapnya

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

21 jam lalu

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

Mutia Ayu bereaksi histeris mengetahui unggahannya menjadi satu-satunya yang di-repost Bruno Mars.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

1 hari lalu

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

PM Yordania mundur dari jabatannya hanya beberapa hari setelah diambil sumpah.

Baca Selengkapnya

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

1 hari lalu

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut sengaja membiarkan perang di Gaza berlarut-larut untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret dirinya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Profil Pangeran Jepang hingga Pemukim Israel Racuni Hewan Ternak

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Profil Pangeran Jepang hingga Pemukim Israel Racuni Hewan Ternak

Top 3 dunia adalah profil Pangeran Hisahito, penerus takhta Jepang hingga pemukim Israel racuni hewan ternak warga Palestina.

Baca Selengkapnya