Ismail Haniyeh Berkali-kali Kehilangan Anggota Keluarga Akibat Serangan Israel

Reporter

Tempo.co

Jumat, 2 Agustus 2024 12:18 WIB

Seorang warga Palestina membawa foto mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang terbunuh di Iran, saat unjuk rasa mengutuk pembunuhannya, di kamp pengungsi Palestina Burj al-Barajneh di Beirut, Lebanon 31 Juli 2024. REUTERS/Mohamed Azakir

TEMPO.CO, Jakarta - Kematian Ismail Haniyeh meninggalkan luka mendalam untuk kelompok militan Hamas. Haniyeh tewas dalam serangan di kediamannya di Teheran, setelah ikut dalam upacara pelantikan presiden baru Iran Masoud Pezeshkian.

Ismail Haniyeh lahir dari pasangan Muslim Palestina di kamp pengungsi Al-Shati di wilayah Gaza yang diduduki Mesir. Keluarganya awalnya berasal dari Ashkelon, sebelum Nakba 1948, ketika ribuan warga Palestina dipaksa bermigrasi oleh para pemukim.

Bersama istrinya Amal, ia memiliki 13 anak, meskipun tragedi menimpa keluarga mereka setelah Oktober 2023.

Sebelum kematiannya, Ismail Haniyeh selama bertahun-tahun telah kehilangan beberapa anggota keluarganya akibat serangan udara Israel. Dalam serangan Israel di kota Gaza pada tahun 2023, ia kehilangan 14 anggota keluarganya, termasuk saudara laki-lakinya. Tak lama kemudian, ia kehilangan cucunya dan kemudian cucu perempuan tertuanya.

Haniyeh telah kehilangan tiga putranya yaitu Hazem, Amir dan Mohammad pada 10 April 2024, ketika serangan udara Israel menghantam mobil mereka. Dalam serangan yang sama, ia juga kehilangan empat cucu.

Advertising
Advertising

Istrinya, yang saat itu sedang menjalani perawatan di Doha, baru mengetahui kematian mereka tiga hari kemudian.

Pada tanggal 25 Juni 2024, ia kehilangan sepuluh anggota keluarga lainnya, termasuk saudara perempuannya yang berusia 80 tahun, di tempat mereka memulai hidup, kamp pengungsi Al Shati.

Garda Revolusi Iran tengah melakukan investigasi atas kematian Ismael Haniyeh. Kehilangan pemimpin Hamas itu dapat memicu pembalasan terhadap Israel, terutama karena Haniyeh bertanggung jawab atas perundingan gencatan senjata.

<!--more-->

Bom Diselundupkan ke Kamar Ismail Haniyeh

Dilansir oleh New York Times, Ismail Haniyeh dibunuh dengan sebuah alat peledak yang diselundupkan ke dalam wisma tempat dia menginap dua bulan lalu. Mengutip lima pejabat Timur Tengah, surat kabar tersebut mengatakan: "Bom tersebut telah disembunyikan sekitar dua bulan yang lalu di wisma tersebut... Bom tersebut diledakkan dari jarak jauh, kata kelima pejabat tersebut, setelah dipastikan bahwa dia berada di dalam kamarnya di wisma tersebut."

Bom tersebut menewaskan Haniyeh dan pengawalnya serta menyebabkan kerusakan pada bangunan tersebut. Dia berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian pada Selasa.

Ada spekulasi bahwa Israel telah membunuh Haniyeh dalam sebuah serangan pesawat tak berawak.

Otoritas pendudukan belum mengomentari pembunuhannya, meskipun Hamas mengatakan bahwa ia terbunuh dalam "serangan Zionis".

Pemimpin Jihad Islam Palestina, Ziyad Al-Nakhalah, tinggal di kamar sebelah, kata dua pejabat Iran kepada NYT. "Kamarnya tidak rusak parah, menunjukkan adanya perencanaan yang tepat dalam penargetan Haniyeh," ujar mereka.

HINDUSTAN TIMES | MIDDLE EAST MONITOR

Pilihan editor: Iran Kumpulkan Poros Perlawanan, Rancang Pembalasan terhadap Israel

Berita terkait

Antony Blinken Kunjungan Kerja ke Mesir Bahas Gencatan Senjata Hamas Israel

19 menit lalu

Antony Blinken Kunjungan Kerja ke Mesir Bahas Gencatan Senjata Hamas Israel

Antony Blinken merencanakan kunjungan kerja ke Mesir pada Selasa, 17 September 2024, untuk mendiskusikan upaya gencatan senjata dan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

Berita Top 3 Dunia pada Senin 16 September 2024 diawali oleh profil Ryan Wesley Routh, tersangka percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump

Baca Selengkapnya

Yahya Sinwar Beri Selamat kepada Houthi setelah Serangan ke Israel

6 jam lalu

Yahya Sinwar Beri Selamat kepada Houthi setelah Serangan ke Israel

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar memberi selamat kepada kelompok Houthi Yaman atas serangan rudal ke Israel.

Baca Selengkapnya

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

12 jam lalu

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

Israel merayakan empat tahun normalisasi hubungan dengan empat negara Arab di tengah Perang Gaza yang telah menelan korban lebih dari 41.000 jiwa.

Baca Selengkapnya

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

16 jam lalu

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

Tersangka ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump yang merupakan pendukung setia Ukraina dan Palestina

Baca Selengkapnya

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

18 jam lalu

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

19 jam lalu

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

Blokade Israel yang terus berlanjut memaksa lima dari enam toko roti yang beroperasi di wilayah Gaza utara tutup. Kelaparan di Gaza utara

Baca Selengkapnya

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

21 jam lalu

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

Mutia Ayu bereaksi histeris mengetahui unggahannya menjadi satu-satunya yang di-repost Bruno Mars.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

1 hari lalu

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

PM Yordania mundur dari jabatannya hanya beberapa hari setelah diambil sumpah.

Baca Selengkapnya

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

1 hari lalu

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut sengaja membiarkan perang di Gaza berlarut-larut untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret dirinya.

Baca Selengkapnya