Hizbullah Hujani Israel dengan Roket Katyusha, Balas Kematian Komandannya
Editor
Dewi Rina Cahyani
Jumat, 2 Agustus 2024 10:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Hizbullah meluncurkan roket ke Israel utara pada Kamis, 1 Agustus 2024. Peluncuran roket itu sebagai tanggapan atas serangan mematikan Israel di Lebanon selatan yang telah menewaskan seorang komandan tinggi Hizbullah, Fuad Shukr di awal pekan ini.
Kelompok yang didukung Iran itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka meluncurkan puluhan roket Katyusha sebagai tanggapan atas serangan musuh Israel di desa selatan Shama yang menewaskan sejumlah warga sipil.
Militer Israel mengatakan bahwa tak lama setelah tembakan roket, angkatan udara menyerang peluncur Hizbullah yang menjadi tempat peluncuran proyektil.
Sebelumnya pada hari Kamis, Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan empat warga Suriah tewas dalam serangan Israel di selatan, tempat Hizbullah dan Israel telah saling tembak hampir setiap hari sejak perang Gaza dimulai pada bulan Oktober.
“Kementerian Kesehatan mengumumkan empat warga negara Suriah tewas dalam serangan Israel di desa selatan Shama," katanya dalam sebuah pernyataan.
Kementerian mengatakan jumlah korban mungkin bertambah setelah tes DNA dilakukan. Serangan itu juga melukai lima warga negara Lebanon.
Layanan darurat mengatakan bahwa korban tewas adalah pekerja petani dan merupakan anggota keluarga yang sama. Kepulan asap mengepul dari lokasi serangan, yang menyebabkan kerusakan parah pada dua bangunan di dekatnya dan membakar sebuah kendaraan hingga hangus.
Serangan itu adalah yang pertama dilakukan Hizbullah sejak serangan udara Israel menewaskan komandan utamanya Fuad Shukr pada Selasa malam. Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan operasi akan dilanjutkan pada Jumat pagi. Nasrallah memperingatkan kelompoknya akan membalas pembunuhan Shukr.
Setelah kematian Fuad Shukr, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, juga tewas terbunuh dalam sebuah serangan di Teheran. Iran menuduh pembunuhan Ismail Haniyeh dilakukan oleh Israel meski dibantah keras.
Kekerasan yang terjadi sejak Oktober telah menewaskan sedikitnya 542 orang di pihak Lebanon, sebagian besar dari mereka adalah pejuang tetapi juga termasuk 114 warga sipil.
Setidaknya 22 tentara dan 25 warga sipil tewas di pihak Israel, termasuk di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi, menurut angka militer.
AL ARABIYA
Pilihan editor: Iran Kumpulkan Poros Perlawanan, Rancang Pembalasan terhadap Israel