PM Malaysia Sebut Meta Pengecut karena Hapus Unggahan tentang Pembunuhan Ismail Haniyeh

Kamis, 1 Agustus 2024 16:05 WIB

PM Anwar: Malaysia sudah ajukan permohonan keanggotaan BRICSPM Malaysia Anwar Ibrahim bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Putrajaya, Malaysia, Minggu, 28 Juli 2024. ANTARA/HO-Bernama-OANA/www.oananews.org

TEMPO.CO, Jakarta -Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menegur Meta Platforms pada Kamis, 1 Agustus 2024 dan menyebutnya “pengecut” setelah unggahannya di Facebook dan Instagram tentang pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dihapus.

“Biarkan ini menjadi pesan yang jelas dan tegas kepada Meta: Hentikan sikap pengecut ini dan berhentilah bertindak sebagai instrumen rezim Zionis Israel yang menindas!” tulis Anwar di media sosial Facebook, Instagram dan X.

Terpantau di akun Instagram perdana menteri tersebut, tiga dari unggahannya kemarin yang mengecam pembunuhan Haniyeh di Iran dan foto-foto pertemuan mereka telah dihapus.

Ia mengunggah tangkapan layar penghapusan unggahan tersebut, yang berbunyi, “Sepertinya Anda membagikan atau mengirim simbol, pujian, atau dukungan kepada orang dan organisasi yang kami anggap berbahaya, atau mengikuti mereka.”

“Saya mengutuk keras pembunuhan Ketua Biro Politik Hamas saudara Ismail Haniyeh hari ini,” demikian kata Anwar dalam salah satu unggahannya, yang tampak dihapus oleh Meta pada 1 Agustus 2024.

Meta telah menetapkan Hamas, gerakan Islam Palestina yang memerintah Gaza, sebagai “organisasi berbahaya” dan melarang konten yang memuji kelompok tersebut. Meta juga menggunakan campuran deteksi otomatis dan peninjauan manusia untuk menghapus atau memberi label pada visual grafis.

Kecaman langsung dari Anwar datang setelah kantornya juga mengutuk tindakan Meta yang kembali menghapus unggahan pertemuan Anwar di Instagram dengan para pemimpin Hamas di Doha, Qatar pada Mei lalu.

“Kami mengecam tindakan penyedia platform Instagram, Meta, yang menghapus unggahan Perdana Menteri YAB, Dato' Seri Anwar Ibrahim yang sedang bertemu dengan pemimpin Hamas di Doha, Qatar, Mei lalu,” tulis Kantor Perdana Menteri Malaysia di X pada Rabu, 31 Juli.

Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil mengatakan bahwa pihaknya telah meminta penjelasan dari Meta, dan sejauh ini belum jelas apakah unggahan tersebut dihapus secara otomatis, atau dihapus setelah adanya pengaduan.

Pilihan Editor: DK PBB Gelar Pertemuan Mendadak Setelah Pembunuhan Ismail Haniyeh

REUTERS | BERNAMA

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

2 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

Cara kerja walkie talkie yang digunakan Hizbullah Lebanon hanya bisa digunakan dalam jarak dekat.

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

3 jam lalu

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

3 jam lalu

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Dugaan teror di Lebanon dengan serangan Stuxnet ke Iran disebutnya memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

3 jam lalu

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca Selengkapnya

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

4 jam lalu

49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal

Baca Selengkapnya

Pimpinan Global Ikhwan Malaysia Ditangkap dalam Kasus Sodomi di Panti Asuhan

4 jam lalu

Pimpinan Global Ikhwan Malaysia Ditangkap dalam Kasus Sodomi di Panti Asuhan

Pimpinan Global Ikhwan Malaysia yang dituduh menjalankan panti asuhan di mana anak-anak diduga mengalami pelecehan seksual, ditangkap polisi

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Berhasil Ditangkap

5 jam lalu

Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Berhasil Ditangkap

Tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan di Padang Pariaman sembunyi di rumah kosong

Baca Selengkapnya

KKP Segel Resor-Resor Tak Berizin Milik Asing di Dua Pulau Terluar Indonesia

6 jam lalu

KKP Segel Resor-Resor Tak Berizin Milik Asing di Dua Pulau Terluar Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel dua resor milik asing yang tak memiliki izin

Baca Selengkapnya

Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

6 jam lalu

Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

Sang istri tetap menolak telah melakukan pembunuhan terhadap suaminya. Ia mengaku sangat mencintai suaminya itu.

Baca Selengkapnya

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

7 jam lalu

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

Israel akhirnya buka suara soal ledakan pager dan walkie talkie yang menyerang kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya