DK PBB Gelar Pertemuan Mendadak Setelah Pembunuhan Ismail Haniyeh

Kamis, 1 Agustus 2024 15:38 WIB

Warga Iran menghadiri prosesi pemakaman ketua Hamas yang terbunuh, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, 1 Agustus 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara yang tergabung dalam Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau DK PBB menyerukan peningkatan upaya diplomatik untuk mencegah perluasan konflik di kawasan Timur Tengah, setelah pembunuhan dua pemimpin kelompok militan ternama meningkatkan ketegangan. Dewan tersebut bertemu pada Rabu, 31 Juli 2024 setelah pembunuhan petinggi Hamas Ismail Haniyeh.

Hamas mengumumkan bahwa Haniyeh tewas dibunuh dalam sebuah serangan di Teheran, Iran, tempat ia menghadiri pelantikan presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian kemarin. Kelompok Palestina itu menyalahkan Israel, namun Israel sejauh ini belum menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Pembunuhan Haniyeh terjadi kurang dari 24 jam setelah komandan militer paling senior Hizbullah tewas dalam serangan Israel di ibu kota Lebanon, Beirut, sebagai balasan atas serangan roket mematikan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

“Masyarakat internasional harus bekerja sama untuk mencegah tindakan apa pun yang dapat membuat konflik menjadi jauh lebih besar dan lebih luas dengan sangat cepat,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan politik Rosemary DiCarlo. “Berbagai serangan selama beberapa hari terakhir merupakan eskalasi yang serius dan berbahaya.”

Para anggota Dewan Keamanan menekankan perlunya deeskalasi, gencatan senjata, dan upaya diplomatik yang mendesak untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut di Timur Tengah. Mereka juga menyoroti dampaknya terhadap warga sipil, terutama pada perempuan dan anak-anak yang menanggung beban pertempuran, serta pada pekerja kemanusiaan dan jurnalis.

“Kami khawatir kawasan ini berada di ambang perang habis-habisan,” kata utusan Jepang untuk PBB, Shino Mitsuko.

Cina, Rusia, Aljazair, dan negara-negara lain mengutuk pembunuhan Haniyeh, sementara Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis mengangkat masalah dukungan Iran terhadap para aktor yang menurut mereka mengganggu stabilitas di kawasan tersebut.

Wakil Tetap Aljazair untuk PBB Amar Bendjama mengatakan pembunuhan Haniyeh “bukan sekadar serangan terhadap satu orang” tetapi “serangan kejam terhadap fondasi hubungan diplomatik, kesucian kedaulatan Negara dan prinsip-prinsip yang mendasari tatanan global kita”.

Bendjama menyerukan pertanggungjawaban penuh atas “kejahatan perang keji” Israel dan “pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan”.

Sementara itu, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Robert Wood menekankan hak Israel untuk membela diri, dengan menyatakan bahwa negaranya tidak terlibat dalam serangan terhadap Lebanon atau dalam kematian Haniyeh.

Ia mendesak anggota Dewan yang memiliki pengaruh langsung terhadap Iran untuk meningkatkan tekanan pada negara itu agar berhenti meningkatkan konflik proksinya terhadap Israel dan aktor-aktor lainnya.

Fu Cong, utusan Cina untuk PBB, mengatakan kegagalan mencapai gencatan senjata di Gaza merupakan alasan memburuknya ketegangan di kawasan. “Negara-negara dengan pengaruh besar harus memberikan tekanan lebih besar dan bekerja lebih giat... untuk memadamkan api perang di Gaza,” katanya.

Amir Saeid Iravani, Duta Besar Iran untuk PBB mengecam serangan terhadap Haniyeh, menggambarkannya sebagai “pembunuhan pengecut” oleh Israel. Ia mengatakan tindakan tersebut merupakan pelanggaran paling serius terhadap hukum internasional dan Piagam PBB, serta mendesak “tindakan segera dan efektif” oleh Dewan Keamanan.

“Tindakan teror ini merupakan manifestasi lain dari pola terorisme dan sabotase Israel selama puluhan tahun yang menargetkan warga Palestina dan pendukung perjuangan Palestina lainnya di seluruh wilayah dan sekitarnya,” katanya.

REUTERS

Pilihan editor: Dua Jurnalis Al Jazeera Tewas saat Meliput Kediaman Ismail Haniyeh di Gaza

Berita terkait

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

1 hari lalu

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

Faksi-faksi Perlawanan Palestina menyatakan solidaritas dan kepercayaan mereka terhadap Hizbullah menyusul serangan Israel dengan bom pager.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

1 hari lalu

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

Kamala Harris berharap Hamas Israel mau segera mengunci kesepakatan gencatan senjata, dan solusi dua negara agar stabilitas terwujud.

Baca Selengkapnya

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

1 hari lalu

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

Pangeran Arab Saudi menuduh Inggris yang menciptakan negara Israel dan berandil besar menyebabkan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jajak Pendapat Palestina: Dukungan terhadap Serangan 7 Oktober Menurun Jauh

1 hari lalu

Jajak Pendapat Palestina: Dukungan terhadap Serangan 7 Oktober Menurun Jauh

Untuk pertama kalinya dalam 11 bulan perang Israel, mayoritas warga Gaza tidak setuju dengan serangan 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

2 hari lalu

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

Ini untuk kedua kalinya Netanyahu mengancam untuk memecat Yoav Gallant, meski yang pertama batal karena desakan publik Israel.

Baca Selengkapnya

Houthi Yaman Hujani Israel dengan Rudal, Bunyi Sirine Meraung-raung

4 hari lalu

Houthi Yaman Hujani Israel dengan Rudal, Bunyi Sirine Meraung-raung

Kelompok Houthi Yaman menembakkan rudal ke wilayah Israel. Sirine tanda peringatan bahaya berbunyi kencang.

Baca Selengkapnya

Pemukim Ilegal Israel Racuni Ternak Palestina di Tepi Barat

4 hari lalu

Pemukim Ilegal Israel Racuni Ternak Palestina di Tepi Barat

Pemukim Israel meracuni dan membunuh puluhan ternak milik warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Bos Mata-mata Turki Bertemu Hamas di Ankara, Bahas Apa?

4 hari lalu

Bos Mata-mata Turki Bertemu Hamas di Ankara, Bahas Apa?

Kepala intelijen Turki bertemu dengan delegasi Hamas di Ankara untuk membahas sejumlah hal.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Warga Israel Protes Lagi Netanyahu, Desak Gencatan Senjata di Gaza

4 hari lalu

Ratusan Ribu Warga Israel Protes Lagi Netanyahu, Desak Gencatan Senjata di Gaza

PM Israel Benjamin Netanyahu lagi-lagi diprotes warganya yang menuntut diakhirinya perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Bawa Wartawan ke Terowongan-terowongan di Selatan Gaza

5 hari lalu

Tentara Israel Bawa Wartawan ke Terowongan-terowongan di Selatan Gaza

Di bawah aturan yang sangat ketat, wartawan dibawa ke terowongan-terowongan di Selatan Gaza, termasuk tempat enam mayat sandera Israel ditemukan.

Baca Selengkapnya