Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh saat memberikan pidato di Kota Gaza 23 Januari 2018. [REUTERS / Mohammed Salem]
TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga Palestina turun ke jalan di beberapa wilayah Tepi Barat untuk menyerukan belasungkawa dan kecaman atas dibunuhnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, pada Rabu, 31 Juli 2024. Kepala Biro Politik Hamas itu tewas dalam serangan di Teheran, Iran, dan Hamas telah menyatakan Israel bertanggung jawab atas kematiannya.
Di Ramallah, ratusan pengunjuk rasa berkerumun di jalan-jalan kota, memberi penghormatan kepada mendiang Haniyeh sekaligus meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan persatuan nasional antara faksi-faksi Palestina.
Aksi serupa terjadi di kota Nablus, diselenggarakan oleh Komite Koordinasi Fraksional di sana, dan puluhan warga juga berdemonstrasi di kota Tubas, kantor berita Palestina WAFA melaporkan.
Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas telah mendeklarasikan Rabu, 31 Juli sebagai hari berkabung. Ia mengutuk pembunuhan Ismail Haniyeh dan menganggapnya sebagai tindakan pengecut, juga meminta rakyat Palestina untuk Bersatu dan tabah menghadapi pendudukan Israel, menurut WAFA. Abbas memerintahkan agar bendera dikibarkan setengah tiang di lembaga-lembaga resmi Palestina di provinsi-provinsi Tepi Barat.
Warga Tepi Barat mengatakan pembunuhan Ismail Haniyeh tidak akan terlalu berdampak pada gerakan perlawanan Hamas, juga tidak akan memengaruhi keteguhan rakyat Palestina.
“Kami bangun pagi ini dan melihat tragedi bagi rakyat Palestina,” kata Fawzi Nassar, seorang warga kota Hebron di bagian selatan, seperti dikutip Reuters.