Masoud Pezeshkian Dilantik sebagai Presiden Iran

Reporter

Tempo.co

Rabu, 31 Juli 2024 09:30 WIB

Kandidat presiden Iran Masoud Pezeshkian melambai ke arah kerumunan saat pemilihan presiden putaran kedua antara dia dan Saeed Jalili, di Teheran, Iran, 5 Juli 2024. Saeed Zareian/pool/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Masoud Pezeshkian pada Selasa dilantik sebagai Presiden Iran dengan dihadiri para pejabat politik tingkat tinggi dan pejabat tinggi asing dalam upacara yang diadakan di parlemen.

Upacara pelantikan tersebut dilakukan setelah Pezeshkian mendapat dukungan resmi dari Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pada Minggu, sejalan dengan Pasal 110 Konstitusi Iran.

Anggota parlemen reformis veteran berusia 69 tahun dan ahli bedah jantung ini mengalahkan saingan dari kubu konservatif dan mantan kepala badan keamanan, Saeed Jalili, dalam pemilihan presiden putaran kedua pada 5 Juli.

Setelah dilantik oleh Ketua Parlemen Mohammad Baqer Qalibaf, Pezeshkian menyampaikan pidato yang menguraikan prioritas kebijakan dalam dan luar negerinya.

“Pemerintahan saya mengupayakan kawasan yang kuat di mana semua negara tetangga dapat bekerja sama demi pembangunan ekonomi, kemajuan, dan generasi masa depan yang lebih baik, kawasan di mana keamanan terjamin dengan kehadiran negara-negara kawasan,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan pemilihan presiden dan formasi pemerintahan baru telah membuka "kesempatan baru" bagi Iran dan dunia, serta menggambarkan Kabinetnya sebagai "pemerintahan persatuan nasional."

Presiden baru Iran tersebut menegaskan bahwa dunia harus memanfaatkan peluang unik ini untuk menyelesaikan masalah regional dan global dengan partisipasi “Iran yang kuat, damai, dan bermartabat.

Pezeshkian berjanji pemerintahannya akan mengupayakan kemajuan dan pembangunan yang adil dan berkelanjutan untuk Iran serta meningkatkan situasi ekonomi dan kualitas hidup masyarakat di negara tersebut.

Dia juga berjanji untuk membela kepentingan dan hak Iran dengan tegas di panggung internasional, sambil memprioritaskan hubungan erat degan negara-negara tetangga, sejalan dengan pemerintahan sebelumnya.

Pezeshkian juga mengecam serangan Israel di Jalur Gaza, mengatakan bahwa pemimpin rezim yang memerangi perempuan dan anak-anak di Gaza dan menjatuhkan bom pada mereka tidak seharusnya mendapat tepuk tangan. Ini mengacu pada pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini di hadapan Kongres AS.

“Seseorang tidak bisa menyebut dirinya manusia dan tetap diam menghadapi begitu banyak kekejaman,” katanya, menyerukan dunia agar rakyat Palestina terbebas dari pendudukan, penindasan, dan genosida.

Dalam beberapa hari mendatang, presiden reformis ini akan memperkenalkan dewan menterinya ke parlemen yang didominasi konservatif untuk mendapatkan persetujuan, yang menurut para ahli akan menjadi tantangan besar pertama baginya.

Sementara itu, Pezeshkian telah menunjuk Mohammad Reza Aref, seorang politisi reformis veteran, sebagai wakil presiden pertamanya.

Pilihan Editor: Ismail Haniyeh Hadiri Pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian

ANADOLU

Berita terkait

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

3 jam lalu

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

18 jam lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza

Baca Selengkapnya

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

1 hari lalu

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

Anies dan Fery Farhati menerima keluarga Gaza di rumahnya dan menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

Baca Selengkapnya

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

1 hari lalu

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menyebut serangkaian ledakan pager oleh Israel sebagai kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

1 hari lalu

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

Laporan outlet berita Israel Walla menunjukkan keterlibatan Israel dalam ledakan pager Lebanon yang menewaskan 9 orang dan melukai 2.750 orang

Baca Selengkapnya

AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

1 hari lalu

AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

Pejabat Amerika Serikat mengatakan militer Israel menyelipkan bahan peledak di pager buatan Taiwan untuk melakukan serangan massal di Lebanon

Baca Selengkapnya

9 Orang Tewas dan Ribuan Terluka dalam Ledakan Massal Pager di Lebanon

1 hari lalu

9 Orang Tewas dan Ribuan Terluka dalam Ledakan Massal Pager di Lebanon

Setidaknya sembilan orang, termasuk seorang anak, tewas dalam ledakan massal penyeranta (pager) di Lebanon

Baca Selengkapnya

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

1 hari lalu

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

Genosida Israel terhadap Palestina kian brutal. Jumlah korban sekitar 41.200 orang mayoritas perempuan dan anak-anak tewas, termasuk 173 jurnalis.

Baca Selengkapnya

PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

1 hari lalu

PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

Sekitar 560 ribu anak Palestina di bawah usia 10 tahun menerima dosis pertama vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

2 hari lalu

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

Ini untuk kedua kalinya Netanyahu mengancam untuk memecat Yoav Gallant, meski yang pertama batal karena desakan publik Israel.

Baca Selengkapnya