Iran dan Gambia Lanjutkan Hubungan Diplomatik setelah Hampir 14 Tahun Putus

Selasa, 30 Juli 2024 14:00 WIB

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri dan Komandan Angkatan Udara IRGC Amir Ali Hajizadeh berpose saat peluncuran rudal "Kheibarshekan" di lokasi yang dirahasiakan di Iran, pada 9 Februari 2022. IRGC/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Iran pada Senin, 29 Juli 2024, mengumumkan Iran dan Gambia memutuskan untuk melanjutkan hubungan diplomatik setelah hampir 14 tahun putus relasi. Keputusan ini diambil setelah pertemuan Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri dengan Menteri Luar Negeri Gambia Mamadou Tangara.

"Kedua belah pihak memutuskan mengumumkan dimulainya kembali hubungan diplomatik pada 29 Juli 2024 untuk mengamankan kepentingan kedua negara,” demikian keterangan kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Arab News.

Tangara berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden terpilih Iran, Masoud Pezeshkian, yang dijadwalkan pada Selasa, 30 Juli 2024.

Menurut pernyataan tersebut, Teheran dan Banjul sepakat mengembangkan hubungan yang baik berdasarkan prinsip-prinsip saling menghormati dan kesetaraan serta kepentingan bersama. Kedua pihak juga mengumumkan mereka akan memperluas kerja sama di semua sektor politik, ekonomi, investasi, perdagangan, dan budaya. Guna mempercepat proses tersebut, Iran dan Gambia memutuskan kedutaan besar mereka di Dakar, ibu kota Senegal, akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sebagai saluran diplomatik bagi keduanya.

Pemerintah Gambia memutus hubungan dengan Iran dan memerintahkan semua perwakilan diplomatik Iran meninggalkan negaranya pada 23 November 2010, setelah pemerintah Nigeria menyita apa yang disebutnya sebagai pengiriman senjata ilegal dari Iran ke Gambia. Hubungan kedua negara mulai dijalin pada 1970-an.

Teheran pada saat itu bersikeras pengiriman senjata, yang dilakukan oleh perusahaan swasta, mematuhi hukum internasional. Gambia membantah mereka adalah penerima senjata yang dimaksud, lalu memutus hubungan diplomatik dengan Iran.

Saat itu, Gambia tidak memberikan alasan resmi untuk memutus hubungan dengan Iran. Namun, Alaeddin Borujerdi selaku pejabat senior di parlemen Iran saat itu mengatakan keputusan tersebut dilakukan di bawah tekanan Amerika Serikat.

Pada bulan lalu Nigeria mengatakan telah mencegat pengiriman senjata ilegal di Lagos dari Iran, yang ditujukan ke Gambia. Kemudian pada awal 2011, Nigeria mengadili Azim AgHajjani, seorang yang diduga anggota Garda Revolusi Iran (IRGC) dan warga negara Nigeria atas pengiriman tersebut. Sedangkan pada 2013, AgHajjani dan kaki tangannya dari Nigeria dijatuhi hukuman lima tahun penjara masing-masing atas pengiriman senjata tersebut.



ARAB NEWS | PRESS TV IRAN

Pilihan editor: AS Ingatkan Israel: Jangan Mengebom Beirut!

Advertising
Advertising

Berita terkait

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

12 jam lalu

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Dugaan teror di Lebanon dengan serangan Stuxnet ke Iran disebutnya memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Teror di Lebanon, Ini Fungsi dan Cara Kerja serta Aplikasi Walkie Talkie

13 jam lalu

Teror di Lebanon, Ini Fungsi dan Cara Kerja serta Aplikasi Walkie Talkie

Lebih dari penyeranta, walkie talkie masih luas digunakan hingga saat ini. Nilai penjualannya pada 2023 lalu sebesar 6,45 miliar dolar Amerika.

Baca Selengkapnya

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

1 hari lalu

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menyebut serangkaian ledakan pager oleh Israel sebagai kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

1 hari lalu

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

Ledakan pager di Lebanon pada Selasa sekitar pukul 15.30 waktu setempat, dengan ledakan pertama terjadi di Dahiyeh.

Baca Selengkapnya

Dubes Iran Terluka Dalam Ledakan 5.000 Pager di Lebanon

1 hari lalu

Dubes Iran Terluka Dalam Ledakan 5.000 Pager di Lebanon

Ledakan pager di Lebanon melukai Dubes Iran. Israel belum menyatakan bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

1 hari lalu

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon

Baca Selengkapnya

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

1 hari lalu

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager yang mematikan di seluruh Lebanon.

Baca Selengkapnya

Olimpiade Catur 2024: Tim Catur Putra Indonesia Menahan Hungaria C, Tim Catur Putri Takluk dari Iran

4 hari lalu

Olimpiade Catur 2024: Tim Catur Putra Indonesia Menahan Hungaria C, Tim Catur Putri Takluk dari Iran

Olimpiade Catur 2024 di Budapest, Hungaria menyelesaikan babak ke-4. Tim catur putra Indonesia menahan Hungaria C, tim catur putri kalah dari Iran.

Baca Selengkapnya

INALAC Business Forum di Peru Raup Transaksi Rp16.2 Triliun

4 hari lalu

INALAC Business Forum di Peru Raup Transaksi Rp16.2 Triliun

Selama tiga hari berlangsungnya INALAC Business Forum di Peru, 11-13 September 2024, terjadi transaksi bisnis senilai Rp16.2 Triliun

Baca Selengkapnya

Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

5 hari lalu

Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

Sejumlah WNI diduga terjebak menjadi pekerja online scammer di wilayah konflik Myawaddy Myanmar.

Baca Selengkapnya